STUDI EKOLOGI PADA FAKTOR PM10 TERHADAP KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI KOTA PALEMBANG

Authors

  • Mahal Nanda Program Studi Sarjana Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
  • Dwi Septiawati Program Studi Sarjana Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
  • Ery Erman Program Studi Sarjana Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
  • Anggun Budiastuti Program Studi Sarjana Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.38046

Keywords:

berat bayi lahir rendah, PM 10, polusi udara, studi ekologi

Abstract

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa polutan udara, termasuk PM10, merupakan salah satu faktor penyebab BBLR yang signifikan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana kualitas udara dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsentrasi PM10 dan kasus berat badan lahir rendah (BBLR) menggunakan desain studi ekologi dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup konsentrasi PM10 dari tahun 2019-2022 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang dan data BBLR dari tahun 2020-2023 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang. Analisis dilakukan berdasarkan data di 7 kecamatan yang disesuaikan dengan lokasi pengambilan sampel udara dengan pengolahan data tabular dan data spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan aplikasi QGIS 3.16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Kertapati memiliki konsentrasi PM10 tertinggi selama periode 2019–2022, sedangkan Kecamatan Plaju mencatat angka BBLR tertinggi pada tahun 2020–2023. Namun, analisis overlay peta menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan yang signifikan antara tingginya konsentrasi PM10 dan kasus BBLR di masing-masing kecamatan. Namun faktor-faktor lain seperti status gizi ibu, usia kehamilan, juga merupakan faktor terjadinya kasus BBLR. Oleh karena itu, studi ini menekankan pentingnya upaya untuk menurunkan angka BBLR di Kota Palembang melalui pemantauan kualitas udara dan peningkatan kesehatan ibu selama kehamilan.

References

Andolina, N., Sibarani, A. A., & Purba, N. H. (2023). Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi. Jurnal Promotif Preventif, 6(3), 472-478.

Anggraini, H., Windari, F., Rosmawati, D., & Ningsih, T. R. (2024). Faktor Penyebab Terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Ilmu Kesehatan Mandira Cendikia, 3(1), 205-209.

Ardiyani, V. D. (2023). Hubungan Polusi Udara dengan Kejadian BBLR Di Kota Palangka Raya. Laporan Penelitian. Polkesraya, Palangkaraya.

Erlindawati, E., Ciselia, D., & Amalia, R. (2024). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal'Aisyiyah Medika, 9(1).

Ernawati, A. (2015). Gambaran Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 11(1), 46-55.

Faridah, F., & Sofiani, M. (2022). Penyuluhan Kesehatan Tentang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Desa Bungie Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. BAKTIMAS: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(3), 139-146.

Ferinawati, F., & Sari, S. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bblr Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireuen. Journal of healthcare technology and medicine, 6(1), 353-363.

Gunaprawira, K. M., Sumeru, S., & Sutandi, T. (2021, September). Analisis Konsentrasi PM10 dan PM2. 5 pada Moda Transportasi Kereta Api, Bus, Angkutan Kota, Mobil Baru, dan Mobil Lama. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 12, pp. 840-845).

Widianingsih, D. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Pada Ibu Melahirkan Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 1(1), 18-21.

Brämer G. R. (1988). International statistical classification of diseases and related health problems. Tenth revision. World health statistics quarterly. Rapport trimestriel de statistiques sanitaires mondiales, 41(1), 32–36.

Hamanaka, R. B., & Mutlu, G. M. (2018). Particulate Matter Air Pollution: Effects on the Cardiovascular System. Frontiers in endocrinology, 9, 680. https://doi.org/10.3389/fendo.2018.00680

Syahda, S., Hastuty, M., & Parmin, J. (2024). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar. Jurnal Ners, 8(1), 192-198.

Trinanda, M. D., & Julyansyah, A. W. (2019, May). Prediksi Konsentrasi Partikulat (PM10) di Kota Palembang dengan Teknik Multiple Linear Regression. In Annual Research Seminar (ARS) (Vol. 4, No. 1, pp. 246-250).

Turyanti, A., & Santikayasa, I. P. (2006). Analisis Pola Unsur Meteorologi Dan Konsentrasi Polutan Di Udara Ambien Studi Kasus: Jakarta Dan Bandung (Analysis Of Pattern Of Meteorology Variable And Ambient Polutant Concentration Case Study: Bandung And Jakarta). Agromet, 20(2), 25-37.

Utama, Y. W. (2021). Distribusi Temporal Konsentrasi PM10 Menggunakan Alat Particle Plus EM-10000. Ecolab, 15(1), 45-52.

Sunarto, A., Neilwan, A., Syahfreadi, S., Setyawati, K., Aisyah, S., & Hadi, S. U. (2022, October). Sosialisasi Dampak Polusi Udara Terhadap Ibu Hamil Hingga Lansia. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).

Suwa, T., Hogg, J. C., Quinlan, K. B., Ohgami, A., Vincent, R., & van Eeden, S. F. (2002). Particulate air pollution induces progression of atherosclerosis. Journal of the American College of Cardiology, 39(6), 935–942. https://doi.org/10.1016/s0735-1097(02)01715-1

Suwignjo, P., Hayati, S., Maidartati, M., & Oktavia, I. (2022). Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Keperawatan BSI, 10(1), 155-162.

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Nanda, M., Septiawati, D. ., Erman, E. ., & Budiastuti, A. . (2024). STUDI EKOLOGI PADA FAKTOR PM10 TERHADAP KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI KOTA PALEMBANG. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 7722–7739. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.38046