ANALISIS SPASIAL DEMAM BERDARAH DENGUE DAN PENGENDALIAN VEKTOR DI KABUPATEN SERUYAN

Authors

  • Risky Kusuma Hartono Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Maju
  • Desi Rini Astuti Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Maju

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.37461

Keywords:

DBD, analisis spasial, pengendalian vektor

Abstract

Kasus Demam Berdah Dengue (DBD) termasuk penyakit yang mengancam kesehatan global dan kasusnya berfluktuasi setiap tahun di Kabupaten Seruyan. Penyebaran kasus hampir menyebar di seluruh wilayah. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan kasus dengan analisis spasial dan menemukan upaya pengendalian vektor yang tepat untuk menurunkan kasus DBD. Jenis penelitian yang digunakan adalah mixed method, gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Analisis spasial dilakukan dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) menggunakan software ArcGis Pro Versi 3 dan analisis regresi untuk mengetahui hubungan antara kepadatan penduduk dan angka bebas jentik (ABJ) terhadap kejadian DBD. Metode kualitatif yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Pola spasial kasus DBD di Kabupaten Seruyan yaitu berkelompok (cluster). Pola sebaran cluster ini menunjukkan bahwa lingkungan di Kabupaten Seruyan berpotensi terjadi penularan setempat yang mengelompok. Semakin padat penduduk semakin tinggi pula kasus DBD di Kabupaten Seruyan. Terdapat pengaruh signifikan kepadatan penduduk dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seruyan dengan nilai p 0,002 > 0,05. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Angka Bebas Jentik (ABJ) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seruyan dengan nilai p 0,149 < 0,05. Belum optimalnya manajemen pengendalian vektor di Kabupaten Seruyan menjadikan salah satu penyebab tingginya kasus DBD didaerah ini. Perlu diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan tentang pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk meningkatakan peran serta semua pihak serta kewaspadaan dini terhadap kejadian DBD.

References

Alfiyanti, U. N., & Siwiendrayanti, A. (2021). Analisis Spasial Dan Temporal Kejadian Dbd Di Kota Semarang Tahun 2016-2019. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal Dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan, 18(1), 39–48. https://doi.org/10.31964/jkl.v18i1.286

Ayuningtyas, A. (2023). Analisis Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), 419–426. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.772

Chandra, E. (2019). Pengaruh Faktor Iklim, Kepdatan Penduduk dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi. Jurnal Pembangunan Berlanjutan, 1(1), 1–15.

Daud, M. (2020). Hubungan Kepadatan Permukiman Dengan Luas Permukiman Terhadap Sebaran Demam Berdarah Dengue. Jurnal Sain Veteriner, 38(2), 112. https://doi.org/10.22146/jsv.47774

Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan. (2023). Komdat P2 DBD Kab.Seruyan.

Dinkes Provinsi Kalimanntan Tengah. (2023). Komdat P2 DBD Tahun 2023.

Elizabeth, A. H., & Yudhastuti, R. (2023). Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2020. Media Gizi Kesmas, 12(1), 179–186. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.179-186

Harapan, H., Michie, A., Yohan, B., Shu, P. Y., Mudatsir, M., Sasmono, R. T., & Imrie, A. (2019). Dengue viruses circulating in Indonesia: A systematic review and phylogenetic analysis of data from five decades. Reviews in Medical Virology, 29(4), 1–17. https://doi.org/10.1002/rmv.2037

Hastuti, R. T., & Hendrati, L. Y. (2021). Spatial Analysis of Dengue Hemorrhagic Fever based on Influencing Factors in Jombang, 2014–2018. Jurnal Berkala Epidemiologi, 9(1), 79. https://doi.org/10.20473/jbe.v9i12021.79-87

Health, G. (2020). Dengue Prevention and Control in Indonesia.

Irfandi, A. (2018). Kajian Pemanfaatan Wolbachia terhadap Pengendalian DBD. Forum Ilmiah, 15(2), 276–289.

Izza, B. A., Ngadino, N., Nurmayanti, D., Marlik, M., & Mirasa, Y. A. (2023). Analisis Spasial Pengaruh House Index dengan Kasus DBD di Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 149–158. https://doi.org/10.22435/blb.v18i2.6214

Kemenkes RI. (2022). Membuka Lembaran Baru Untuk Hidup Sejahtera. Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue, 17–19.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Di Indonesia, 5, 1–128.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. In Kementerian Kesehatan RI.

Kirana, K., & Pawenang, E. T. (2017). Analisis Spasial Faktor Lingkungan Pada Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Genuk. Unnes Journal of Public Health, 6(4), 225–231. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i4.10543

Moleong, L. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosada Karya.

Nuranisa, R., Isfandiari, M. A., Airlangga, U., & Airlangga, U. (2022). Correlation Of Free Larvae Index And Population Density. 17(November 2020), 477–487. https://doi.org/10.20473/ijph.vl17i3.2022.477-487

Nurhidayati, A., Herdayati, M., & Lusida, N. (2022). Analisis Spasial Autokorelasi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan Tahun 2014-2019. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(01), 68–74. https://doi.org/10.33221/jikm.v11i01.962

Prasetyo, R. (2014). Panduan Operasional GeoDa.

Ruliansyah, A., Yuliasih, Y., Ridwan, W., & Kusnandar, A. J. (2017). Analisis Spasial Sebaran Demam Berdarah Dengue di Kota Tasikmalaya Tahun 2011 – 2015. ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 9(2), 85–90. https://doi.org/10.22435/aspirator.v9i2.6474.85-90

Sulistiawati1, M. J. M., Ramadhany, A. K., Hanafie, A. N., Fitri, R., Alfiani, Husnah, S. E., Puteri, A. I. S., & Anisa Novia Mahestari. (2023). Effectiveness of the Aedes aegypti Mosquito Vector Control Program in Southeast Asia – A Systematic Review. Pharmacogn J., 15(5), 1–7.

Sutanto, O. D. (2011). El-Nino Untuk Early Warning Demam Berdarah Dengue. V, 33–40.

Sutriyawan, A., Darmawan, W., Akbar, H., Habibi, J., & Fibrianti, F. (2022). Faktor yang Mempengaruhi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Melalui 3M Plus dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(01), 23–32. https://doi.org/10.33221/jikm.v11i01.936

Syamsir, & Daramusseng, A. (2018). Spatial Analysis of Fogging Effectiveness in Work Areas of Makroman Health Center, Samarinda Cityitle. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, 1(2), 1–7.

Tampang, T. O. P., Ishak, H., Ibrahim, E., Manyullei, S., Djajakusli, R., & Syaribulan. (2022). Spatial Analysis of Dengue Fever in Manado City and Analysis of Efforts to Control Dengue Fever Vectors Before and During Covid-19 in Malalayang Sub-district Spatially. Journal of Positive School Psychology, 6(4), 8317–8325.

Downloads

Published

2024-12-24

How to Cite

Hartono, R. K. ., & Astuti, D. R. . (2024). ANALISIS SPASIAL DEMAM BERDARAH DENGUE DAN PENGENDALIAN VEKTOR DI KABUPATEN SERUYAN. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 6984–6994. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.37461