ULKUS KORNEA OKULAR DEXTRA : LAPORAN KASUS

Authors

  • Erick Makarau Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Kantika Prinandita , Spesialis Mata RSUD Ciawi

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.37175

Keywords:

Ulkus Kornea, Ulkus Kornea Bakteri, Ulkus Kornea Jamur

Abstract

Ulkus kornea adalah defek lapisan epitel kornea hingga ke lapisan stroma yang ditandai dengan diskontinuitas jaringan kornea dan infiltrat supuratif, ulkus kornea dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit maupun non infeksi seperti penyakit autoimun, defisiensi vitamin A, keratitis terekspos dan trauma. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke poli mata RSUD Ciawi dengan keluhan timbul bercak putih pada mata kanan disertai dengan mata merah, buram, nyeri, mengganjal dan silau saat melihat cahaya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku keluhan muncul karena sering menangis sehingga seringkali membasuh matanya menggunakan ujung tissue akibat penyakit stroke yang diderita pasien, selain itu karena mata terasa tidak nyaman pasien juga mencuci mata menggunakan air rendaman sirih. Pada status oftalmologis okular dextra pasien didapatkan visus 2/60 dengan tes pinhole negative, tampak konjungtiva bulbi hiperemis disertai dengan injeksi sillier, kornea tampak keruh dan terdapat ulkus sentral berukuran ± 2 mm x 2 mm disertai sekret berwarna kekuningan. Dilakukan fluorescein test dengan hasil positif dan tekanan intraokular palpasi mata kanan meningkat. Pada pemeriksaan visus okular sinistra didapatkan 2/60 dilakukan tes pinhole naik menjadi 3/60, pada pemeriksaan segmen anterior okular sinistra tidak ditemukan adanya kelainan, pada pemeriksaan tekanan intraokular palpasi didapatkan normal. Telah dilaporkan satu kasus ulkus kornea dextra et causa bakteri DD jamur pada pasien laki laki berusia 41 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

References

Amescua, G., Miller, D., & Alfonso, E. C. (2011). What is causing the corneal ulcer? Management strategies for unresponsive corneal ulceration. Eye, 26(2), 228–236. https://doi.org/10.1038/eye.2011.316

Byrd, L. B., & Martin, N. (2020). Corneal Ulcer. PubMed; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539689/

Corneal Ulcer Treatment & Management: Medical Care, Surgical Care, Consultations. (2020). EMedicine. https://emedicine.medscape.com/article/1195680-treatment

Gilani, C. J., Yang, A., Yonkers, M., & Boysen-Osborn, M. (2017). Differentiating Urgent and Emergent Causes of Acute Red Eye for the Emergency Physician. Western Journal of Emergency Medicine, 18(3), 509–517. https://doi.org/10.5811/westjem.2016.12.31798

Kanski, J. J., & Bowling, B. (2015). Kanski’s clinical ophthalmology : a systematic approach. (8th ed.). Saunders.

Khurana, A. K. (2019). Comprehensive Ophthalmology With Supplementary Book - Review Of Ophthalmology. Mcgraw-Hill Education.

Lin, A., Rhee, M. K., Akpek, E. K., Amescua, G., Farid, M., Garcia-Ferrer, F. J., Varu, D. M., Musch, D. C., Dunn, S. P., & Mah, F. S. (2019). Bacterial Keratitis Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology, 126(1), P1–P55. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2018.10.018

Manfaat Daun Sirih untuk Mata dan Fakta Keamanannya. (2023, May 29). Alodokter. https://www.alodokter.com/manfaat-daun-sirih-untuk-mata-dan-fakta-keamanannya

Riordan-Eva, P., Augsburger, J. J., & Vaughan, D. (2018). Vaughan & Asbury’s general ophthalmology (19th ed.). Mcgraw-Hill Medical.

Sidarta Ilyas, & Rahayu Yulianti. (2014). Penuntun ilmu penyakit mata (5th ed.). Fakultas Kedokteras Universitas Indonesia.

Sitorus, R., & dkk. (2017). Buku Ajar Oftalmologi (Edisi Pertama). BP FKUI.

Wels, M., Roels, D., Raemdonck, K., De Smedt, S. C., & Sauvage, F. (2021). Challenges and strategies for the delivery of biologics to the cornea. Journal of Controlled Release, 333, 560–578. https://doi.org/10.1016/j.jconrel.2021.04.008

Downloads

Published

2024-12-24

How to Cite

Makarau, E., & Prinandita, K. (2024). ULKUS KORNEA OKULAR DEXTRA : LAPORAN KASUS. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 7039–7046. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.37175