LONG CASE SKIZOFRENIA PARANOID : LAPORAN KASUS

Authors

  • Mohammad Nuh Sobiyanto Program Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
  • Noer Saelan Tadjudin Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
  • Agung Frijanto Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Soeharto Heerdjan, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.36915

Keywords:

Skizofrenia, Skizofrenia Paranoid, Antipsikosis

Abstract

Salah satu dari 15 penyebab utama morbiditas di seluruh dunia adalah skizofrenia, penyakit ini dikarakteristikkan dengan kumpulan gejala seperti halusinasi, waham, gangguan kemampuan kognitif, dan gangguan perilaku. Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kejadian skizofrenia, faktor risiko utama ialah faktor genetik dan psikososial. Kelainan neurotransmitter diotak merupakan patofisiologi utama yang mendasari terjadinya skizofrenia. Sangat penting untuk memahami penyakit ini agar diagnosa dapat ditegakkan sedini mungkin sehingga dapat diberikan penatalaksanaan yang sesuai. Disajikan laporan kasus pada laki-laki berusia 44 tahun dengan keluhan mengamuk. Pasien sudah pernah didiagnosa dengan skizofrenia paranoid sejak 22 tahun lalu. Ibu pasien juga memiliki keluhan serupa seperti pasien. Sejak 2013 pasien sudah jarang mengonsumsi obatnya dan keluhan semakin parah. Laporan kasus ini membahas ketiga kalinya pasien mendapatkan perawatan inap di RSJ Soeharto Heerdjan. Pemeriksaan status mental didapatkan perawatan diri dan kebersihan diri pasien kurang baik. Mood hipotim dengan afek tumpul. Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik tipe phonema commanding dan commenting. Didapatkan bentuk pikir non realistik, arus pikir lancar, dan koheren, namun pasien sesekali mengalami blocking. Isi pikir didapatkan waham kendali (delution of control). Konsentrasi dan perhatian kurang baik. Tilikan pasien berada pada derajat 2, dimana pasien terkadang memahami bahwa dirinya sakit, namun terkadang menyangkal apabila dirinya sakit (ambivalensi).

References

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 5th Edition. Washington DC: American Psychiatric Publishing.

Charlson, FJ., Ferrari, AJ., Santomauro, DF., Diminic, S., Stockings, E., … & Whiteford, HA. (2018). Global Epidemiology and Burden of Schizophrenia: Findings From the Global Burden of Disease Study 2016. Schizophrenia Bulletin, 44(6), 1195-1203. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6192504/

Cioffi, CL. (2013). Modulation of NMDA receptor function as a treatment for schizophrenia. Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, 23(18), 5034–5044. https://doi.org/10.1016/j.bmcl.2013.07.019

Fitrikasari, A., & Kartikasari, L. (2022). Buku Ajar Skizofrenia (N. Kuntardjo, Ed.). UNDIP Press Semarang.

GBD 2016 Disease and Injury Incidence and Prevalence Collaborators. (2017). Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 328 diseases and injuries for 195 countries, 1990-2016: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. Lancet (London, England), 390(10100), 1211–1259. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(17)32154-2

Jaeschke, K., et al. (2021). Global estimates of service coverage for severe mental disorders: findings from the WHO Mental Health Atlas 2017. Global Mental Health, 8:e27.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan Nasional Riskesdas 2013. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Jiwa. Kementrian Kesehatan RI, 24.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kringlen, E. (2000). Twin studies in schizophrenia with special emphasis on concordance figures. American Journal of Medical Genetics, 97(1), 4–11.

Manassa, H., Baryiah, R., Abid, R., & Jennifer, C. (2024, February 23). Schizophrenia. Treasure Island (FL). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539864/

McIntosh, AM., Owens, DC., Moorhead, WJ., Whalley, HC., Stanfield, AC., … & Lawrie, SM. (2011). Longitudinal Volume Reductions in People at High Genetic Risk of Schizophrenia as They Develop Psychosis. Biological Psychiatry, 69(10), 953–958. https://doi.org/10.1016/j.biopsych.2010.11.003

Maslim, R. (2013). Diagnosis gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-5 (2nd ed.). Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.

National Institute of Mental Health. (2022). Schizophrenia. NIMH. https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/schizophrenia#part_2544

Perhimpuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. (2011). Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia. PDSKJI.

Sigmundsson, T., Suckling, J., Maier, M., Williams, SCR., Bullmore, ET., … & Toone, BK. (2001). Structural Abnormalities in Frontal, Temporal, and Limbic Regions and Interconnecting White Matter Tracts in Schizophrenic Patients with Prominent Negative Symptoms. American Journal of Psychiatry, 158(2), 234–243. https://doi.org/10.1176/appi.ajp.158.2.234

World Health Organization. (2022). Schizophrenia. WHO. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia#:~:text=Schizophrenia%20affects%20approximately%2024%20million,as%20many%20other%20mental%20disorders.

Zahra, HFA., Ayu, MA., Rahma, P., Muhammad, FN., Ahmad, IW., Zukhrufa, DM., & Yusuf Alam, R. (2023). EDUKASI KESEHATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN SKIZOFRENIA RESIDUAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA. Thalamus Fakultas Kedokteran UMS.

Downloads

Published

2024-12-25

How to Cite

Sobiyanto, M. N., Tadjudin, N. S., & Frijanto, A. . (2024). LONG CASE SKIZOFRENIA PARANOID : LAPORAN KASUS. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 6757–6764. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.36915