HUBUNGAN KADAR KREATININ DENGAN KALIUM PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DENGAN DIABETES MELLITUS DI RSUD MOHAMMAD NOER PAMEKASAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.35504Keywords:
Kreatinin, Kalium, Gagal Ginjal KronikAbstract
Salah satu indikasi yang ditunjukkan pada penyakit gagal ginjal adalah penurunan GFR. Responden yang saya teliti yang memiliki GFR < 30ml. GFR merupakan parameter dalam menilai fungsi ginjal. Diagnosis gagal ginjal dapat ditegakkan ketika nilai serum kreatinin melebihi batas normal. Salah satu indikasi lainnya pada penyakit gagal ginjal adalah kadar kalium (K+) serum meningkat (hiperkalium) dikarenakan ginjal tidak mampu mensekresi kalium melalui tubulus ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar kreatinin dengan kalium pada pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini menggunakan desain observasional cross-sectional analitik dengan jumlah responden sebanyak 30 pasien. Pemeriksaan kadar kreatinin dan kalium dideteksi menggunakan alat auto matic analyzer. Data dilakukan uji statistik menggunakan uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sign. 0,520 lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Dilanjutkan uji homogenitas one way ANOVA diperoleh nilai 0,122 lebih besar dari 0,05 maka data homogen. Hasil uji Korelasi Perason didapatkan nilai (r) 0,564 dengan nilai p (sig)= 0,001, berargti nilai p<0,05. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yaitu ada hubungan yang signifikan antara kadar kreatinin dengan kadar kalium pada pasien gagal ginjal kronik.References
A. Nurarif, H. & Kusuma (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIc-NOC.(3, Ed.). Jogjakarta: Mediaction publishing
Alam, & Hadibroto. (2008). Gagal Ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Alfarisi S, Basuki W, Susantiningsih T. (2013). Perbedaan Kadar Kreatinin Serum Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 Yang Terkontrol Dengan Yang Tidak Terkontrol Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal, 2(5): 129-36.
Alfonso, A. 2016. Gambaran Kadar Kreatinin Serum pada Pasien Penyakit Gagal Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor I, Januari-Juni 2016. Fakultas Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Arici, M. (2014). Management of Chronic Kidney Disease. New York: Springer.
Corwin, EJ (2009), Buku Saku Patofisiologi Edisi 3, EGC, Jakarta
Dhewanti, T. S. (2022). Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik KemenkesRI.htps://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/866/tingkatkan-kualitas-hidup-pasien-gagal-ginjal-kronik#:~:text=Hemodialisa atau sering disebut dengan,ginjal buatan dan mesin hemodialisa.
Diyono, dan Muryanti, S. (2019). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Urologi. Yogyakarta : Andi
Dugdale, C.D. (2013). Creatinin Blood Test. Di dalam Alfonso, A.A., Mongan, E.A., Memah, F.M. 2016. Gambaran Kadar Kreatinin Serum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 non Dialisis. Jurnal e-Biomedik 4(1). Januari-Juni 2016.
Endang, Mulyatiningsih, (2013). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Ganong, W. F. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Editor Edisi Bahasa Indonesia. dr. M. Djauhari Widjajakusumah. Edisi 17. Jakarta : EGC Hal. 535 - 536, 552 - 553.
Gibson, J. (2001). Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta: EGC
Handriani, Kristanti. (2010), Penyakit Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin Mineral Dan Elektrolit, Yogyakarta
Hasanuddin, F. (2022). Adekuasi Hemodialisa Pasien Gagal Ginjal Kronik. Penerbit NEM.
Hendromartono. (2009). Nefropati Diabetik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbit.FKUI. Hal 1942-44.
Hermawati. (2017). Pengaruh Self Management Diatery Counseling Terhadap Self Care dan Status Nutrisi Pada Pasien Hemodialisa. 1.
Hill, N., L Oke, J., A. Hirst, J., O` Callaghan, C. A. Lasserson, D., Richard Hobbs,F., et al. (2013) Global Prevalence Of Chronic Kidney Disease -A Systemic Review and Meta-Analysis.
Jameson LJ, Loscalzo J. Harrison (2013) Nefrologi dan Gangguan Asam-Basa Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG
Long, B.C. (2000), Perawatan Medikal Bedah Volume 3, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran Bandung
Ningsih, S. A. et al. (2021). Hubungan Kadar Kreatinin dengan Durasi Pengobatan HD pada Penderita Gagal Ginjal Kronik’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), pp. 202–207. doi: 10.35816/jiskh.v10i1.581.
Nurarif, A. H., Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Panjaitan, Selfi Handayani. (2019) Hubungan Kadar Elektrolit (K+) Terhadap Kadar Ureum Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RS Putri Hijau Tk-II Medan, Skripsi. Universitas Medan Area
Priscilla Lemone, Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. Jakarta: EGC.
Purwati, S. (2018). Analisa Faktor Risiko Penyebab Kejadian Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) Di Ruang Hemodialisa RS Dr. Moewardi. (Jkg) Jurnal Keperawatan Global, 3(1), 15-27.
Retnoningsih, Fitri. (2013) Hubungan Kadar Kreatinin dengan Kadar Kalium Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rsud Dr.Soetomo. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Rikesdas. (2018). Laporan Nasional : Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan RI.
Rosalina, Y., & Adelina, R. (2022). Gambaran Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Inap dengan Penyakit Gagal Ginjal Kronik Stadium 4 dan 5 di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Gizi & Kesehatan Manusia, 2 (1), 1-14.
Samsuria, l. k, & Watuguly. T. W. (2019). Korelasi antara Kreatinin dan Elektrolit pada Penyakit Ginjal Kronis: Pengabdian Berbasis Riset. Fk Undip-Unnes, 398-402
Setiati S. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI jilid II. Edisi VI. Jakarta: InternaPublishing,: 2161-2164, 2194.
Silaban, C. P. & Perangin-angin, M. A. br. (2020). Pengaruh Dukungan Terhadap Pasien Kecemasan Tingkat Keluarga Hemodialisa Di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Jurnal. Poltekes Semarang Link.http://ejournal.poltekkessmg.ac.id/ojs/index.php/link/article/view/6370
Sinaga, H. Jagad, D.S. dan Suwae, C. (2019). Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Dan Kreatinin Pada Lansia Di Puskesmas Kotaraja Jayapura. Jurnal Sains Dan Teknologi Laboratorium Medik, 4(1), 9–14. https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i1.34
Siregar C.T. (2010). Eksresi Kreatinin. Available From :http//www.tempo.com. Diakses Tanggal 01 Maret 2017.
Smeltzer, S.C. BareB.G. Hinkle, J.L. Cheever, KHL (2008). Brunner &Suddart's Textbook of Medical- Surgical Nursing. Lippincott, Philadelphia.
Srihaifiyah, D. R. (2020). Kadar Kreatinin Pada Pengkonsumsi Minuman Beralkohol (Doctoral dissertation, Karya Tulis Ilmiah. STIKES Insan Cendekia Medika Jombang)
Sukandar, E. 2006. Gagal Ginjal Kronis dan Terminal: Nefrologi Klinik Edisi III. Bandung: Penerbit ITB.
Verdiansah. (2016). Pemeriksaan Fungsi Ginjal Rumah Sakit Hasan Sadikin : Bandung, Indonesia. Jurnal. CDK-237/ vol. 43 no. 2;.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wiliyanarti, P., Muhith, A. (2019). Life Experience of Chroic Kidney Diseases Undergoing Hemodialysis Therapy. Nursing Journal, 4(1):54-60. Diakses dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/NLJ/article/view/9701 /6861 dikunjungi pada tanggal 20 Juni 2020.
Winarni, K. (2010). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kreatinin Darah Metode Jaffe Reaction Cara Deproteinasi dan Non Deproteinasi. Semarang: Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Wulandari W. (2015). Jalur metabolisme kreatinin. Available from: http://www.academia.edu/9986413/45125261-jalur-metabolisme-kreatinin
Wyss, M. and Kaddurah-daouk, R. (2000). Creatine and creatinine metabolism. Physiological reviews.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ST. Kamariyah, Rahayu Angggraini, Ary Andini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







