ANALISIS PERBEDAAN INFORMASI CITRA ANATOMI SEKUEN SAGITTAL T2 FSE DAN SAGITTAL T2 FSE PROPELLER PADA PEMERIKSAAN MRI CERVICAL DENGAN KASUS CERVICAL ROOT SYNDROME
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.35219Keywords:
CRS, FSE, PROPELLER, motion artifactAbstract
Cervical Root Syndrome (CRS) adalah kondisi medis yang menyebabkan nyeri, kelemahan, dan gangguan sensorik akibat iritasi atau tekanan pada akar saraf cervical. Untuk diagnosis CRS, Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik yang sangat direkomendasikan karena mampu menghasilkan citra detail tanpa menggunakan radiasi ionisasi. Namun, salah satu tantangan utama dalam MRI cervical adalah motion artifact yang disebabkan oleh gerakan pasien, seperti menelan atau bernapas, ataupun pergerakan CSF yang dapat mempengaruhi informasi citra. Teknik PROPELLER dikembangkan untuk mengatasi masalah ini dengan mengambil sampel k-space dalam strip berputar yang tumpang tindih, sehingga mengurangi distorsi citra akibat gerakan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan informasi citra anatomi yang dihasilkan oleh sekuen Sagittal T2 FSE dan Sagittal T2 FSE PROPELLER pada pemeriksaan MRI cervical, serta menentukan sekuen yang lebih optimal untuk digunakan pada pasien CRS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan 10 pasien CRS di Instalasi Radiologi Sentra Medika Hospital Minahasa Utara yang menjalani pemeriksaan MRI dengan kedua sekuen tersebut. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara Sagittal T2 FSE dan Sagittal T2 FSE PROPELLER yang dapat dilihat pada hasil p valuenya <0,001. Sekuen T2 FSE PROPELLER memberikan informasi citra yang lebih baik dibandingkan Sagittal T2 FSE juga dapat dilihat dari nilai Mean Rank yaitu Spinal Cord (1.00 vs 0.00) dan CSF (5.50 vs 0.00), dan Corpus Vertebrae PROPELLER unggul (4.50 vs 0.00). Kesimpulannya, terdapat perbedaan antara kedua sekuen dan sekuen Sagittal T2 FSE PROPELLER mendapatkan hasil yang lebih optimal serta memberikan informasi citra anatomi yang lebih baik pada pemeriksaan pasien CRS.References
Alam, D. Y., Rauf, N., & Samad, B. A. (2017). Perbandingan Parameter Waktu Relaksasi Transversal PROPELLER dan Waktu Relaksasi Transversal FLAIR pada Citra MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Dale, M. B. (n.d.). Brian M Dale, 2015, MRI Basic Principles and Applications. 2015.
Gärtner, F. R., Marinus, J., van den Hout, W. B., Vleggeert-Lankamp, C., & Stiggelbout, A. M. (2020). The Cervical Radiculopathy Impact Scale: development and evaluation of a new functional outcome measure for cervical radicular syndrome. Disability and Rehabilitation, 42(13), 1894–1905. https://doi.org/10.1080/09638288.2018.1534996
Nguyen, H. T., Shah, Z. K., Mortazavi, A., Pohar, K. S., Wei, L., Zynger, D. L., & Knopp, M. V. (2019). Periodically rotated overlapping parallel lines with enhanced reconstruction acquisition to improve motion-induced artifacts in bladder cancer imaging: Initial findings. Medicine, 98(42), e17075. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000017075
Prakoso Sihono, B. (2023). DIAGNOSA DAN TATALAKSANA CERVICAL ROOT SYNDROME: LAPORAN KASUS. In Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan (Vol. 10, Issue 3). http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Shimamoto, H., Tsujimoto, T., Kakimoto, N., Majima, M., Iwamoto, Y., Senda, Y., & Murakami, S. (2018). Effectiveness of the periodically rotated overlapping parallel lines with enhanced reconstruction (PROPELLER) technique for reducing motion artifacts caused by mandibular movements on fat-suppressed T2-weighted magnetic resonance (MR) images. Magnetic Resonance Imaging, 54, 1–7. https://doi.org/10.1016/j.mri.2018.07.015
Westbrook. (2014). Handbook of MRI Technique.
Westbrook. (2019). MRI in Practice.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Gloria Tesalonika Kyrieous Palar, Ni Putu Rita Jeniyanthi, I Wayan Ariec Sugiantara

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







