PENGARUH KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU KELUARGA DENGAN PENYAKIT NASOFARANGITIS AKUT(COMMOND COLD) PADA BALITA DI DESA SIABU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALO KABUPATEN KAMPAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.35169Keywords:
Kebiasaan Merokok, Tingkat Pengetahuan Ibu, Nasofarangitis, BalitaAbstract
Kepuasan pasien salah satu masalah utama di rumah sakit. Salah satunya sering tertuju pada pelayanan gizi. Angka kunjungan pasien di RS Awal Bros Panam meningkat dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mungkin karena dampak positif kepuasan pasien terhadap pelayanan gizi. Namun disisi lain tiga indikator kualitas layanan gizi yaitu ketepatan waktu, jumlah komplen pasien, kekurangan porsi dan jumlah makanan pasien masih belum mencapai target capaian 100%. Tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan kepuasan pasien dengan mutu pelayanan gizi rumah sakit. Metode penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional dimulai pada Maret 2024, sampel dari 212 pasien rawat inap menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisa data menggunakan uji univariat, bivariat (Chi-square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Menurut hasil uji multivariat regresi logistik ganda, proporsi kepuasan pasien di RS Awal Bros Panam Pekanbaru adalah 59,4%. Variabel ketepatan waktu menunjukkan hubungan yang signifikan OR 2,314 (CI = 1,128-4,748) artinya ketepatan waktu mempunyai peluang 2 kali lebih besar terhadap kepuasan pasien dan dikendalikan oleh variabel cita rasa makanan. Kesimpulannya adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah ketepatan waktu yang berasosiasi dengan variabel cita rasa makanan. Untuk lima variabel lainnya tidak ada hubungan yang signifikan. Upaya untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap layanan gizi meliputi pemantauan dan evaluasi beban kerja tenaga ahli gizi, pengkajian multidisipliner perjanjian kerja sama pihak ketiga sebagai penyedia makanan untuk meningkatkan kualitas penyajian makanan, terutama dengan memperbaiki waktu pengantaran dan penjemputan makanan, perubahan cita rasa yang dapat meningkatkan selera makan sehingga pasien makan dengan baik.References
Anwar. (2009). Pentingnya Gizi bagi Manusia. Tersedia pada: www.digilib.unila.ac.id/178/3.
Asrun. (2010). Kasus Kematian Pada Anak. Tersedia pada: http://depkes.go.id.
Asriati. (2014). Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita.
Eka Riza Maula, T. R. (2016). Terapi Herbal dan Alternatif pada Flu Ringan atau ISPA non-spesifik, 1(2), 7–10.
Fatimah, L. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2017. Tersedia pada: http://repositori.usu.ac.id.
Haris, D. M. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Kampar, (22).
Hutabarat, Y. D. (2017). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Penyakit ISPA di Kelurahan BP.Nauli Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2017. Tersedia pada: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id.
Silviana, I. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit ISPA dengan Perilaku Pencegahan ISPA pada Balita di PHPT ANGKE Jakarta Utara. Forum Ilmiah, 11(3).
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077/Menkes/PER/V/2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah. Jakarta: Kemenkes RI.
Leli. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2017. FKM USU.
Masriadi. (2017). Epidemiologi Penyakit Menular (Cetakan ke-2). Depok: Rajawali Pers.
Novrianda, D., Lucida, H., & Soumariris, I. (2017). Perbandingan Efektivitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Kemampuan Ibu Merawat Balita ISPA di Puskesmas Padang Pasir dan Pauh. Jurnal Sains Farmasi Klinis, 1(2), 159.
Prabu. (2009). Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Artikel. Terdapat pada: http://prabu.wordpress.com/2009/01/04/infeksi-saluran-pernafasan-akut-is.
Ristanti, F. F. (2012). Pengaruh Kondisi Sanitasi Rumah Terhadap Kejadian ISPA di Kecamatan Wiyung Kota Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.
Rosana, E. N. (2016). Faktor Risiko Kejadian ISPA Pada Balita Ditinjau Dari Lingkungan Dalam Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Blado1. Tersedia pada: http://lib.unnes.ac.id.
Safrizal, S. A. (2017). Hubungan Ventilasi, Lantai, Dinding, dan Atap dengan Kejadian ISPA pada Balita di Blang Muko. Prosiding Seminar Nasional IKAKESMADA, ISBN: 978-979-3812-41-0.
Saputri, I. W. (2016). Analisis Spasial Faktor Lingkungan Penyakit ISPA Pneumonia Pada Balita di Provinsi Banten Tahun 2011-2015. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Jakarta.
Soewasti, dkk. (2007). Pedoman Nasional Penanggulangan ISPA (Cetakan ke-8). Jakarta: Depkes RI.
Sukarto, R. C. W., Ismanto, A. Y., Karundeng, M. Y., et al. (2016). Suhu, Kelembaban, dan Pencahayaan sebagai Faktor Risiko Kejadian Penyakit ISPA pada Balita di Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.1111/ijlh.12426.
Silviana, I. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit ISPA dengan Perilaku Pencegahan ISPA Pada Balita di PHPT Muara Angke, Jakarta Utara. Jurnal.
Sinuraya, L. D. (2017). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Singgamanik Kecamatan Munte Kabupaten Karo Tahun 2017. Tersedia pada: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id.
Notoadmodjo, S. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta.
Trisnawati, Y., & Juwarni. (2012). Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga. Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto.
Utami, S. (2013). Studi Deskriptif Pemetaan Faktor Risiko ISPA Pada Balita Usia 0-5 Tahun yang Tinggal di Rumah Hunian Akibat Bencana Lahar Dingin Merapi di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Diakses 22 Maret 2014 dari: http://lib.unnes.ac.id/18897/1/6450408-121.pdf.
WHO. (2015). Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia Report 2014. Tersedia pada: http://www.searo.who.int/tobacco/documents/ino_gyts_report_2014.pdf.
Winardi, W. (2015). Hubungan antara Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Zulaikhah, S. T., Soegeng, P., & Sumarawati, T. (2017). Risk Factors of Acute Respiratory Infections in Practice Area for Community of Medical Students in Semarang. Kesmas: National Public Health Journal, 11(4), 192–197. https://doi.org/10.21109/kesmas.v11i4.1281
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 INTAN MAHFHIROH, Emy Leonita, Herniwanti Herniwanti, Endang Purnawati Rahayu, Agus Alamsyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).