HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT PESISIF DESA JARING HALUS KEC. SECANGGANG KAB. LANGKAT

Authors

  • Eliska Eliska Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Astuti Saraan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Fathul Rahmi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Khofifa Zuriah Tsani Hutasuhut Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Mariama Ujung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Putri Syahrani Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Sri Rezeky Gantina Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Widya Anggraini Siregar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Yasmine Anta Syahri Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.33915

Keywords:

Hipertensi, Kebiasaan Merokok, Masyarakat, Pola Makan

Abstract

Di Indonesia, terutama di daerah pesisir seperti Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, hipertensi adalah masalah kesehatan paling umum. Pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi garam yang berlebihan, sering dikaitkan dengan kondisi ini. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pola makan dan jumlah kasus hipertensi yang terjadi di masyarakat Desa Jaring Halus. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain cross-sectional, dengan populasi penelitian mencakup masyarakat dewasa di desa tersebut. Sampel penelitian diambil secara purposive sebanyak 150 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup pola makan dan pengukuran tekanan darah. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel pola makan dan jumlah kasus hipertensi, analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji chi-kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30% responden menderita hipertensi, dan terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan tinggi garam dengan kejadian hipertensi (p < 0,05). Selain itu, rendahnya konsumsi sayuran dan buah-buahan juga ditemukan berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi di kalangan masyarakat desa. Berdasarkan temuan ini, penelitian menyimpulkan bahwa pola makan yang tinggi garam dan rendah konsumsi sayuran serta buah-buahan memiliki kontribusi signifikan terhadap tingginya prevalensi hipertensi di masyarakat pesisir Desa Jaring Halus. Oleh karena itu, disarankan adanya intervensi melalui edukasi mengenai pengurangan asupan garam dan peningkatan konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan sebagai upaya pencegahan hipertensi. Intervensi ini diharapkan dapat membantu mengurangi prevalensi hipertensi di wilayah tersebut dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

References

Adriaansz PN, Rottie J, Lolong J. 2016. Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas ranomuut Kota Manado. J. Keperawatan. 2016;4(1).

Badan Pusat Statistik, 2021. Kabupaten Langkat

Cahyani, Retno; Saraswati, Lintang Dian; Ginandjar, Praba. 2019. Hubungan Konsumsi Makanan Laut Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Pesisir Di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 7.4: 743-748.

Dedullah RF, Malonda N, Joseph WBS. 2015. Hubungan Antara Faktor Risiko Hipertensi Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Di Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(3).

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian Kesehatan RI,1–5.Https://Pusdatin.Kemkes.Go.Id/Resources/Download/Pusdatin/Infodatin/Infodatinhipertensi-Si-Pembunuh-Senyap.Pdf.

Kemenkes RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.

Kemenkes, R. I. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta Kementerian Kesehatan RI.

Mahmasani S. 2016. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Mawar Desa Sangubanyu Kabupaten Purworejo. Universitas As’Aisyiyah;

Mahmudah S, Maryusman T, Arini FA, Malkan I. 2015. Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok Tahun 2015. Biomedika. 7(2).

Malonda NSH, Dinarti LK, Pangastuti R. 2012. Pola Makan Dan Konsumsi Alkohol Sebagai Faktor Risiko Hipertensi Pada Lansia. J Gizi Klin Indones. 8(4):202–12.

Muttaqin, A. (2012). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi, Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pratiwi OM, Wibisana AA. 2018. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Penyakit Hipertensi Pada Lansia di Dusun Blokseger Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi. IKESMA. 14(2):77–82.

Pratiwi, D. 2011. Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Presure. Sixth Report (JNC VI). 2006. Arch Intern Med vol. 157, hlm. 2413

Riskesdas, 2018. Angka Prevelensi Kejadian Hipertensi.

Rusliafa J. . 2014. Komparatif Kejadian Hipertensi Pada Wilayah Pesisir Pantai Dan Pegunungan Di Kota Kendari Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. 2(1).

WHO. (2021). Hypertension. diakses pada tanggal 04 Maret 2022 pukul 19.00 WIB dalam website: https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/ hypertensi

Wijaya, S.A & Putri., M.Y. (2013). KMB 1: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.

Word Health Organitation. (2018). World Health Statistic. Geneva; 2018.

World Health Organization. 2011. The global burden of disease: 2007 update. Geneva: WHO Library Cataloguing in-Publication Data. 40-51.

Downloads

Published

2024-12-27

How to Cite

Eliska, E., Saraan, A., Rahmi, F. ., Hutasuhut, K. Z. T. ., Ujung, M. ., Syahrani, P. ., … Anta Syahri, Y. . (2024). HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT PESISIF DESA JARING HALUS KEC. SECANGGANG KAB. LANGKAT. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 7370–7376. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.33915