PENGARUH PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT SCABIES DALAM PEMBERIAN PRE-TEST DAN POST-TEST DI DESA BOGAK
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.33755Keywords:
Pengetahuan, Scabies, PenyuluhanAbstract
Penyakit scabies ialah satu dari masalah kesehatan yang paling sering ditemui oleh masyarakat, terutama di daerah dengan tingkat kesadaran lingkungan yang rendah. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang scabies dapat memperburuk kondisi ini, karena penyakit scabies jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius. Dalam lingkungan yang kurang peduli terhadap kebersihan, scabies akan menjadi masalah yang terus berulang dan sulit dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengetahuan masyarakat tentang penyakit scabies melalui pemberian pre-test dan post-test di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini memakai desain quasi-experiment dengan desain single group pre- dan post-test dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 30 masyarakat yang dipilih secara accidental. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi guna mencari data masalah kesehatan di desa Bogak kecamatan tanjung tiram, kemudian dilakukan intervensi berupa penyuluhan. Untuk mengukur pengetahuan masyarakat tentang penyakit scabies, instrumen yang digunakan adalah kuesioner berupa pre-test yang diberikan sebelum penyuluhan dan post-test yang diberikan setelah penyuluhan. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan gambaran umum mengenai pengetahuan masyarakat terhadap penyakit scabies dan Uji paired t-test untuk mengukur pengaruh pengetahuan mayarakat tentang penyakit scabies dalam pemberian pre-test dan post-test. Hasil uji paired t-test menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 (<0,05), yang mengindikasikan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat terhadap penyakit scabies setelah intervensi dilakukan. Temuan ini menunjukkan bahwa tujuan penelitian tercapai, yaitu adanya pengaruh pengetahuan masyarakat yang positif setelah dilakukan penyuluhan dan evaluasi melalui pre-test dan post-test.References
Apriani, F., Syahri, A., & Damayanti, S. (2021). Factors Related To The Event of Scabies. BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 4(2), 209–215. https://doi.org/10.30743/best.v4i2.4494
Axmalia, A., & Mulasari, S. A. (2020). Dampak Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(2), 171–176. https://doi.org/10.25311/keskom.vol6.iss2.536
Axmalia, A., & Mulasari, S. A. (2021). Dampak Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Komunitas, 5(2), 171–176. https://doi.org/10.25311/keskom.vol6.iss2.536
DilaAfrinaFarmasi, & Prawiyogi, anggy giri. (2023). membantu puskemas menangani psien gatal-gatal di dsa pasangrahan. 3(1), 286–293.
Hidayat, L. H., Aini, S. R., Hidajat, D., & Pratama, I. S. (2020). Peningkatan pengetahuan dan pemeriksaan skabies santri Pondok Pesantren Nurul Islam Sekarbela. Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 16(2), 213–222. https://doi.org/10.20414/transformasi.v16i2.2652
Irgi Dimas Bora’a, Anna Mariance Taeteti, M. A. (2023). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Penyakit Scabies. 5(1), 1–14. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/
Junaidi, J., & Utama, A. A. (2023). ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, Recycle) (Studi Kasus Di Desa Mamak Kabupaten Sumbawa). JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(1), 706–713. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4509
Lensoni, Yulinar, Rahmawati, C., Meliyana, Safitri, E., & Rahmayani, D. (2020). Pelatihan Pencegahan Penularan Penyakit Scabies dan Peningkatan Hidup Bersih dan Sehat Bagi Santriwan. Dinamisia?: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 470–475. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i3.4519
Mauliddah, S. R., Anggraini, N. S., Nurhardiyanti, S., Mulya, A., & Hamdan, H. (2023). Hubungan lingkungan fisik, tingkat pengetahuan dan personal hygiene terhadap skabies di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon. Journal of Health Research Science, 3(02), 215–226. https://doi.org/10.34305/jhrs.v3i02.967
Miftah, A., & Ria, W. (2020). Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan She
at (PHBS) Dan Lingkungan Dengan Kejadian Scabies Pada Lansia. Science of the Total Environment, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.147444%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.soilbio.2021.108211%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.watres.2021.117597%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.147016%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.147133%0Ahttps://do
Mokodompis, D., Budiman, & Baculu, E. P. H. (n.d.). EFEKTIVITAS MIKROORGANISME LOKAL MOL LIMBAH SAYURAN DAN BUAH- BUAHAN SEBAGAI AKTIFATOR PEMBUTAN KOMPOS MICROORGANISM. 1–17.
Nurasiah, A., Herwandar, F. R., & Sumardiyono, S. (2022). Problem Based Learning Untuk Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu Remaja Di Kabupaten Kuningan. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 13(02), 126–134. https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i02.560
Nurmaisyah, F., & Susilawati, S. (2022). Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Percut Sei Tuan. PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 91–96. https://doi.org/10.56211/pubhealth.v1i1.47
Permata, Y. N., Zulhaj, M. T., & Affanin, S. (2024). Hubungan Tingkat Pengetahuan Skabies Dengan Kejadian Skabies Santri Putra Di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 15(01), 195–200. https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1071
Putri, Y. Y., Dewi, R., Astuti, I., Bhatara, T., Studi, P., Dokter, P., Parasitlogi, B., Histologi, B., & Medik, B. (2020). Karakteristik Tanda Kardinal Penyakit Skabies. 2(3), 126–129.
Sofiana, N. N. (2021). Description of Personal Hygiene Santri on Scabies Incident in Pondok. Scientific Journal of Medsains, 8(1), 23–30.
Sormin, R. E. M., Ria, M. B., & Nuwa, M. S. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku Pencegahan Ispa Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 12(1), 74–80. https://doi.org/10.33475/jikmh.v12i1.316
Srisantyorini, T., & Cahyaningsih, N. F. (2020). Analisis Kejadian Penyakit Kulit pada Pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 15(2), 135. https://doi.org/10.24853/jkk.15.2.135-147
Theresiana, Y., Lestari Nurjanah, N. A., & Wulandari, W. (2023). Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta Lingkungan Sehat Dengan Kejadian Scabies Di Kabupaten Banyuasin. Journal of Nursing and Public Health, 11(2), 554–564. https://doi.org/10.37676/jnph.v11i2.5222
Tuharea, S. F., Wakano, A., & Rumakey, R. S. (2021). Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Pada Masyarakat Pesisir Di Apui Rt 06 Kelurahan Ampera Kecamatan Kota Masohi. Jurnal Keperawatan Indonesia Timur (East Indonesian Nursing Journal), 1(1), 22–31. https://doi.org/10.32695/jkit.v1i1.234
Winnellia Fridina Sandy Rangkuti, Susito, Sudarto, Ajeng Puspita Putri, & Mita Seftiani. (2023). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Scabies. WASATHON Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(02). https://doi.org/10.61902/wasathon.v1i02.626
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wasiyem Wasiyem, Amelia Resita Sari, Hasanatun Laili, Lutfia Nurfadilah Manurung, Mayumi Ershanda

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







