POSTERIOR TIBIALIS TENDON TRANSFER PADA PASIEN DENGAN DROP FOOT : LAPORAN KASUS
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.33284Keywords:
Drop Foot, Posterior Tibialis, Tendon TransferAbstract
Drop foot, merupakan kelainan muskuloskeletal dengan kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan gerakan dorsofleksi dan eversi pada kaki. Penyebab tersering dari drop foot adalah cedera saraf peroneal komunis. Teknik transfer tendon tibialis posterior merupakan penatalaksanaan yang paling umum digunakan untuk mengatasi drop foot, dan merupakan pilihan prosedur operasi yang dapat digunakan. Penggunaan fiksasi dengan screw dalam penyambungan tendon langsung ke tulang adalah teknik operasi yang biasa dilakukan. Laporan ini bertujuan untuk menunjukkan dan menggambarkan hasil dari penggunaan cancellous screw dengan washer untuk mengatasi drop foot. Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang dengan keluhan adanya kelemahan di bagian kaki kirinya disertai dengan nyeri, dan kebas. Gejala ini muncul setelah pasien mengalami riwayat trauma berupa kecelakaan bermotor. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan adanya gangguan pergerakan kaki yang terbatas, ketidak mampuan untuk dorsofleksi kaki, dan gaya berjalan menyeret atau stepping gait. Hasil pemeriksaan EMG mengkonfirmasi adanya neuropati motorik pada saraf peroneal dan tibialis kiri. Teknik transfer tendon tibialis posterior adalah prosedur bedah yang digunakan sebagai tatalaksana drop foot. Setelah tiga bulan evaluasi pascaoperasi terjadi peningkatan dari skor Stanmore Drop Foot Assesment Quisioner. Prosedur transfer tendon tibialis posterior dengan teknik fiksasi screw dapat menjadi salah satu pilihan pengobatan yang dapat diandalkan dan menghasilkan hasil outcome pasien yang lebih baik dalam mengatasi drop footReferences
Abdelaziz A, Aldahshan W, Ahmed F, Elsherief H. Tibialis posterior tendon transfer for correction of drop-foot in common peroneal nerve palsy. Egyptian Orthopedic Journal. 2018 Sep;
Agarwal P, Gupta M, Kukrele R, Sharma D. Tibialis posterior (TP) tendon transfer for foot drop: A single center experience. J Clin Orthop Trauma. 2020 May;11(3):457–61.
Carolus AE, Becker M, Cuny J, Smektala R, Schmieder K, Brenke C. The Interdisciplinary Management of Foot Drop. Dtsch Arztebl Int. 2019 May 17;
Chaurasia RK. The role of tibialis posterior tendon transfer in foot drop by circumtibial route and evaluation of the results according to criteria. International Surgery Journal. 2019 Jul 25;6(8):2880.
Krishnamurthy S, Ibrahim M. Tendon Transfers in Foot Drop. Indian Journal of Plastic Surgery.2019 Jan 24;52(01):100–8.
Rodriguez Aceves CA, Córdoba Mosqueda M, García-Velazcoc R, Gonzalez H, Soriano-Solisd H, Ortega-Poncee F, et al. Traumatic injuries of the common peroneal nerve and current surgical strategies for improving foot drop. A clinical series and literature review. Archives of Neurosurgery. 2021 Sep;1:16–26.
Wu CC, Tai CL. Anterior transfer of tibialis posterior tendon for treating drop foot: Technique of enforcing tendon implantation to improve success rate. Acta Orthop Belg. 2015 Mar;81(1):147–54.
York G, Chakrabarty S. A survey on foot drop and functional electrical stimulation. Int J Intell Robot Appl. 2019 Mar 13;3(1):4–10.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Subhan Thaib, Fikri Akbar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).