HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN WONOSEGORO, KABUPATEN BOYOLALI

Authors

  • Jami’atulhita Alfirizqi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Windi Wulandari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.32418

Keywords:

Kejadian DBD, Sanitasi Lingkungan

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akut akibat infeksi virus dengue dengan gejala perdarahan yang bisa berujung pada syok dan kematian. Sanitasi lingkungan merupakan faktor penting dalam peningkatan kasus DBD, terutama di lingkungan padat penduduk yang mendukung penularan oleh nyamuk Aedes sp. Data dari Puskesmas Wonosegoro menunjukkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 44 kasus DBD dengan 1 kematian, sedangkan dari Januari hingga Mei 2024 tercatat 23 kasus DBD dengan 3 kematian. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian DBD di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Metode penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan case control. Populasi penelitian berjumlah 69 orang, terdiri dari 23 penderita DBD dan 46 responden kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini mengkaji hubungan antara kondisi kamar, pengelolaan sampah, dan tempat penampungan air dengan kejadian DBD. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kondisi kamar (p-value = 1,000), pengelolaan sampah (p-value = 0,639), dan tempat penampungan air (p-value = 0,535) dengan kejadian DBD di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa persentase kategori kurang baik dan baik pada kelompok kasus dan kontrol relatif sama, dengan perbedaan yang tidak signifikan. Ini mengindikasikan bahwa ketiga variabel tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko DBD, sehingga faktor lain mungkin lebih berperan dalam penyebaran penyakit ini.

References

Akbar, H., & Maulana Syaputra, E. (2019). Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, 2(3), 159–164. https://doi.org/10.31934/mppki.v2i3.626

Anisa S. Mayasin, Sri Delvianti Lihawa, Chairunnisa J Lamangantjo, D. W. K. B. (2022). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tangga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Seminar Nasional Teknologi, Sains Dan Humaniora, 2022(8.5.2017), 2003–2005.

Apriyani, Umniyati, S. R., & Sutomo, A. H. (2017). Sanitasi lingkungan dan keberadaan jentik Aedes sp dengan kejadian demam berdarah dengue di Banguntapan Bantul Environmental sanitation and the presence of larvae Aedes sp. with dengue hemoragic fever incidence in Banguntapan Bantul. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(Nomor 2), 79–84.

Arsyad, R. M., Nabuasa, E., & Ndoen, E. M. (2020). Hubungan antara Perilaku Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Tarus. Media Kesehatan Masyarakat, 2(2), 15–23. https://doi.org/10.35508/mkm.v2i2.2498

Dania, I. A. (2016). Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Perguruan tinggi di Medan, Sumatera Utara. Jurnal Warta, 48(1), 1–15.

Khananiya, A., & Siwiendrayanti, A. (2022). STUDI KOMPARATIF KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DAN PENGENDALIAN VEKTOR ANTARA PENDERITA DAN NON PENDERITA DBD (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung I Kabupaten Jepara Tahun 2021). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(6), 601–608. https://doi.org/10.14710/jkm.v10i6.35490

Kusumawati, Y., Suswardany, D. L., Yuniarno, S., & Darnoto, S. (2007). Upaya Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Pengasapan (Fogging) Dalam Rangka Mencegah Peningkatan Kasus Demam Berdarah. Warta LPM, 10(1), 1–11. https://doi.org/10.23917/warta.v10i1.3222

Lestari, N. A., Tyasnurita, R., Vinarti, R. A., & Anggraeni, W. (2021). Long Short-Term Memory forecasting model for dengue fever cases in Malang regency, Indonesia. Procedia Computer Science, 197(2021), 180–188. https://doi.org/10.1016/j.procs.2021.12.131

Lidya Ayun, L., & Tunggul Pawenang, E. (2017). Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Public Health Perspective Journal, 2(1), 97–104. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj

Loh, Y. M. M., Xu, Y. Y. J., Lee, T. T., Ohashi, T. S., Zhang, Y. D., Eberl, D. F., Su, M. P., & Kamikouchi, A. (2024). Differences in male Aedes aegypti and Aedes albopictus hearing systems facilitate recognition of conspecific female flight tones. IScience, 27(7). https://doi.org/10.1016/j.isci.2024.110264

Mawaddah, F., Pramadita, S., & Triharja, A. A. (2022). Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Pontianak. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 10(2), 215. https://doi.org/10.26418/jtllb.v10i2.56379

Meilany, L., Sukawan, A. S., & Fadillah, N. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Kesesuaian Pemeriksaan Klinis dengan Ketepatan Kode Diagnosa Demam Berdarah Dengue di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 8(2), 147. https://doi.org/10.33560/jmiki.v8i2.282

Mulyani, L., Setiyono, A., & Faturahman, Y. (2022). HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH, VOLUME KONTAINER DAN FAKTOR PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK Aedes sp. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 18(2), 448–466. https://doi.org/10.37058/jkki.v18i2.5611

Puteri, T. A. N., Darundiati, Y. H., & Dewanti, N. A. Y. (2018). Hubungan Breeding Place dan Resting Place terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Semarang Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(6), 369–377. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Samiul Islam, F. A. (2023). Solid Waste Management System through 3R Strategy with Energy Analysis and Possibility of Electricity Generation in Dhaka City of Bangladesh. American Journal of Environment and Climate, 2(2), 23–32. https://doi.org/10.54536/ajec.v2i2.1767

Simatupang, M. M., & Yuliah, E. (2021). Prediksi Pengaruh Implementasi Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Terhadap Kejadian DBD. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 5(1), 61–76. https://doi.org/10.52643/jukmas.v5i1.1149

Suresh, P. K., Sekar, G., Mallady, K., Rahman, W. S. W. A., Shahidan, W. N. S., & Venkatesan, G. (2023). The Identification of Potential Drugs for Dengue Hemorrhagic Fever: Network-Based Drug Reprofiling Study. JMIR Bioinformatics and Biotechnology, 4(1). https://doi.org/10.2196/37306

Tchouchu, E., & Ahenkan, A. (2023). Towards a successful implementation of environmental sanitation policy in Ghana: An assessment of key impeding factors. Heliyon, 9(3), e13670. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e13670

Theresia, T. T., Lestari, S., & Hutagaol, M. (2023). Evaluasi Pelaksanaan Program Demam Berdarah Dengue Berkaitan Dengan Angka Bebas Jentik Dan Kasus Kejadian Di Kecamatan Palmerah Tahun 2022. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 2340–2347. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16357

Downloads

Published

2024-08-28

How to Cite

Alfirizqi, J. ., & Wulandari, W. . (2024). HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN WONOSEGORO, KABUPATEN BOYOLALI. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 4163–4174. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.32418