PENERAPAN RANDOM FOREST CLASSIFIER DAN EXPLAINABLE AI UNTUK MENGIDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KULIT DI ASRAMA PESANTREN
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.31526Keywords:
Random Forest Classifier;, Explainable AI;, Scabies;, Tinea;, Islamic Boarding School DormitoryAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak faktor lingkungan dan perilaku berbagi terhadap penyakit kulit menular seperti skabies dan tinea di kalangan santri di asrama pondok pesantren. Metode yang digunakan meliputi algoritma Random forest classifier dan teknik oversampling SMOTE untuk mengatasi ketidakseimbangan data. Dataset terdiri dari 104 sampel yang dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup variabel kebersihan pribadi dan lingkungan serta interaksi sosial. Model Random forest classifier yang dihasilkan menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan akurasi 96%, presisi 97%, recall 95%, dan F1-score 96%. Proses penyetelan hiperparameter menggunakan GridSearchCV mengoptimalkan parameter model. AI yang dapat dijelaskan menggunakan feature importance mengidentifikasi bahwa kebiasaan berbagi bantal dan selimut, kebersihan sprei, dan handuk merupakan fitur yang paling berpengaruh dalam model prediktif, sedangkan Tree Interpreter memberikan penjelasan spesifik tentang bagaimana setiap fitur memengaruhi prediksi risiko infeksi. Kebersihan tempat tidur dan kebiasaan berbagi menunjukkan kontribusi negatif yang signifikan terhadap risiko skabies. Bagi tinea, berbagi sepatu dan sandal memiliki kontribusi negatif yang signifikan. Studi ini memberikan wawasan mengenai faktor-faktor signifikan yang memengaruhi penyebaran skabies dan tinea, yang diharapkan dapat membantu dalam merancang strategi pencegahan yang lebih baik di masa mendatang.References
Amanatun A., Krisnarto, E., & Ratnaningrum, K. (2020). Faktor risiko skabies di pondok pesantren konvensional dan modern. Herb-Medicine Journal, 2(2), 58-63.
Anderson, J. A. (2014). Renewing Christian theology: Systematics for a global Christianity. Baylor University Press.
Anderson, R. M., & May, R. M. (1991). Infectious diseases of humans: dynamics and control. Oxford university press.
Breiman, L. (2001). Random forests. Machine Learning, 45, 5–32.
Chawla, N. V, Bowyer, K. W., Hall, L. O., & Kegelmeyer, W. P. (2002). SMOTE: synthetic minority over-sampling technique. Journal of Artificial Intelligence Research, 16, 321–357.
Chosidow, O. (2006). Scabies. New England Journal of Medicine, 354(16), 1718–1727.
Dagne, H., Dessie, A., Destaw, B., Yallew, W. W., & Gizaw, Z. (2019). Prevalence and associated factors of scabies among schoolchildren in Dabat district, northwest Ethiopia, 2018. Environmental Health and Preventive Medicine, 24, 1–8.
Egeten, E. A. K., Engkeng, S., & Mandagi, C. K. F. (2019). Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan cara pencegahan penyakit skabies di Desa Pakuweru Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal KESMAS, 8(6), 203-210.
Haerani, & Zulkarnain. (2021). Review: Tinea pedis. In Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change (pp. 54-64).
Han, J., Pei, J., & Tong, H. (2022). Data mining: concepts and techniques. Morgan kaufmann.
Handari, S. R. T., & Yamin, M. (2018). Analisis faktor kejadian penyakit skabies di Pondok Pesantren An-Nur Ciseeng Bogor 2017. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 14(2), 74-82.
Heukelbach, J., & Feldmeier, H. (2006). Scabies. The Lancet, 367(9524), 1767–1774.
Leung, A. K. C., Lam, J. M., Leong, K. F., & Hon, K. L. (2020). Tinea corporis: An updated review. Drugs Context, 9, 2020-5-6.
Liaw, A., & Wiener, M. (2002). Classification and regression by randomForest. R News, 2(3), 18–22.
Melese, F., Malede, A., Sisay, T., Geremew, A., Gebrehiwot, M., Woretaw, L., Atanaw, G., Azanaw, J., Melese, M., & Feleke, H. (2023). Cloth sharing with a scabies case considerably explains human scabies among children in a low socioeconomic rural community of Ethiopia. Tropical Medicine and Health, 51(1), 52.
Nasution, S. A., & Asyary, A. (2022). Faktor yang berhubungan dengan penyakit skabies di pesantren: Literature review. Prepotif Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(3), 1512-1523.
Nurhidayat, Fidya Anisa Firdaus, Adi Nurapandi, & Jajuk Kusumawaty. (2022). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya skabies pada santri di Pondok Pesantren Miftahul Amin. Healthcare Nursing Journal, 4(2), 265-272.
Patiño-Barbosa, A. M., Bedoya-Arias, J. E., Cardona-Ospina, J. A., & Rodriguez-Morales, A. J. (2016). Bibliometric assessment of the scientific production of literature regarding Mayaro. Journal of Infection and Public Health, 9(4), 532–534.
Saabas, A. (2019). Interpreting Random Forests with TreeInterpreter. Retrieved from Https://Github.Com/Andosa/Treeinterpreter.
Saputra, R., Rahayu, W., & Putri, R. M. (2019). Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan timbulnya penyakit scabies pada santri. Nursing News, 4(1), 40-53.
Sari, P. I. A. D., & Anjasmara, I. K. D. (2023). Tinea corporis et kruris et fasialis dengan terapi kombinasi anti jamur. Ganesha Medicina Journal, 3(1), 46-56.
Surojo, E., Triyono, T., & Muhayat, N. (2021). Rancangan pengabdian dalam pembuatan tempat tidur tingkat terintegrasi meja belajar di pondok pesantren. AbMa (Jurnal Abdi Masya), 1(3), 125-131.
Weitzman, I., & Summerbell, R. C. (1995). The dermatophytes. Clinical Microbiology Reviews, 8(2), 240–259.
Widuri, N. A., Candrawati, E., & Masluhiya, S. (2017). Analisis faktor risiko scabies pada santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Nursing News, 2(3), 622-633.
Zakiudin, A., & Shaluhiyah, Z. (2016). Perilaku kebersihan diri (personal hygiene) santri di Pondok Pesantren wilayah Kabupaten Brebes akan terwujud jika didukung dengan ketersediaan sarana prasarana. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 11(2), 64-83.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Randi Farmana Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).