FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP DIARE PADA BALITA : META-ANALISA
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.31108Keywords:
Balita, Diare, Lingkungan, Perilaku, SanitasiAbstract
Diare merupakan suatu kondisi di mana seseorang buang air besar lebih sering dengan konsistensi yang lebih encer, yang biasanya terjadi sebagai gejala dari penyakit infeksi di saluran pencernaan (WHO, 2017). Pada kelompok rentan, terutama balita, diare merupakan kondisi yang perlu diwaspadai karena seringkali menyebabkan dehidrasi dan juga malabsorbsi. Diare pada balita di masa awal kehidupan juga meningkatkan risiko terjadinya stunting pada balita. Pada tahun 2019, diare juga menyebabkan setidaknya 9% atau sekitar 484.00 kematian balita di seluruh dunia (UNICEF, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara statistik hubungan antara berbagai faktor risiko sanitasi lingkungan rumah seperti lantai rumah, pengelolaan sampah, ketersediaan jamban, ketersediaan air bersih, serta sarana pengelolaan air limbah (SPAL) dan perilaku buang air besar sembarangan terhadap kejadian gejala diare pada balita. Penelitian ini dilakukan melalui meta-analisis dari beberapa studi yang telah dilaksanakan selama tahun 2018-2023. Faktor praktik buang air besar sembarangan memiliki risiko yang terbesar pada kejadian diare pada balita dengan PR = 4,482 (PR 95% CI 1,08-1,91). Sedangkan faktor risiko terendah ditemukan pada faktor lantai rumah dengan PR = 1,552 (PR 95% CI -0,27-1,14). Dari hasil tersebut, maka usaha yang perlu diprioritaskan dalam menanggulangi permasalahan diare pada balita adalah dengan mengatasi permasalahan buang air besar sembarangan (open defecation).References
Ahyanti, M., & Rosita, Y. (2022). Determinan Diare Berdasarkan Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(1), 1–8. https://doi.org/10.14710/jkli.21.1.1-8
Aolina, D., Sriagustini, I., & Supriyani, T. (2020). Hubungan antara Faktor Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2018. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(1). Pp 38-47.
Ariska, T. M. (2022). ‘Analisis Intervensi STBM terhadap Kejadian Diare di Wilayah Puskesmas Rajabasa Indah Kota Bandar Lampung’. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(2), 93.
Arivia, N., Ratnadi, I. A., & Kartinawati, K. T. (2021). Faktor risiko tingginya angka kejadian diare pada balita di Puskesmas Kabupaten Gianyar, Bali. Aesculapius Medical Journal, 1(1), Pp 55-62.
Consolini, D. M. (2022). Diarrhea in Children. https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/symptoms-in-infants-and-children/diarrhea-in-children
Febriana, S. F., & Amelia, V. L. (2020). Hubungan antara Sanitasi dan Perilaku Pemberian Makan terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Puskesmas Kedung Banteng. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1).
Hamijah, S. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Diare pada Balita. Journal of Cahaya Mandalika, 2(1). Pp 29-35.
Ikhwan, Z. (2016). Faktor Individu dan Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare di RT 01 RW 09 Kelurahan Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Jurnal Kesehatan, 4(2) doi: 10.26630/JK.V4I2.86
Indah, F. P. S., Ismaya, N. A., Puji, L. K. R., Hasanah, N., & Jaya, F. P. (2021). Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan Kejadian Diare pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20(1), 10–15. https://doi.org/10.33221/jikes.v20i1.596
Irawaty, D.K. (2022). Faktor Risiko Buang Air Besar Sembarangan di Indonesia. Jurnal Keluarga Berencana Vol.7 No.2. Pp 64-74. doi: https://doi.org/10.37306/kkb.v7i2.129
Khasanah, K., & Setiyabudi, R. (2023). The Relationship of STBM with the Event of Diarrhea Children in Maos Health Centre, Cilacap Regency. Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research, 3(1), 55–61. https://doi.org/10.47650/pjphsr.v3i1.705
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Naufal Yoga Widyandoko, R. Azizah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).