HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI UPT PUSKESMAS STABAT

Authors

  • Nofi Susanti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Sofia Raniah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Annisa Marsya Agustin Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nilam Cahya Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.30437

Keywords:

Diabetes Melitus, Jenis Kelamin, Usia

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Faktor usia dan jenis kelamin dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko terjadinya DM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan angka kejadian DM di UPT Puskesmas Stabat. Studi ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dalam pengambilan sampel secara purposive sampling dengan total sebanyak 40 orang. Peneliti menggunakan teknik triangulasi data dengan membandingkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber (wawancara, observasi, dan dokumentasi). Selain itu, peneliti juga melakukan member checking dengan meminta partisipan untuk memverifikasi hasil wawancara dan interpretasi data yang dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian DM, bahwa mayoritas responden adalah perempuan (87,5%) dan berada pada rentang usia 55-80 tahun (57,5%). Semua responden yang diteliti memiliki Diabetes Melitus tipe II (100%). Sebagian besar responden bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (80%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa usia dan jenis kelamin memiliki hubungan yang signifikan dengan angka kejadian Diabetes Melitus (DM) di UPT Puskesmas Stabat. Usia yang lebih tua, terutama di atas 45 tahun, secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena DM. Hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi seiring bertambahnya usia, seperti penurunan sensitivitas insulin dan penurunan fungsi pankreas

References

Anwar, A., & Sari, D. (2020). Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Masyarakat Perkotaan di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 99-108.

Budiarto, E. (2018). Epidemiologi Diabetes Melitus di Indonesia: Tinjauan Literatur. Jurnal Epidemiologi Indonesia, 3(1), 55-64.

Cahyono, B., & Wulandari, T. (2019). Prevalensi dan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 12(4), 251-260.

Dewi, R. (2021). Hubungan Antara Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Surabaya. Jurnal Gizi dan Pangan, 16(1), 45-53.

Diah Pradnya, A.A Wiradewi Lestari. 2019. “Pengaruh Riwayat Keluarga Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Dewasa Muda Keturunan Pertama Dari Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.” Medika 8(1): 64. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum.

Fauziah, N. (2017). Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Penduduk Usia Dewasa di Kota Medan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 9(3), 120-129.

Hariawan, H., Fathoni, A., & Purnamawati, D. (2019). Hubungan Gaya Hidup (Pola Makan dan Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal), 1(1), 1. https://doi.org/10.32807/jkt.v1i1.16

Hidayat, T., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 89-98.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.

Kusuma, A. (2020). Faktor Determinan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Pedesaan Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(3), 157-166.

Lestari, P., & Wirawan, R. (2019). Hubungan Antara Obesitas dan Diabetes Melitus Tipe 2 pada Lansia di Jakarta. Jurnal Geriatri Indonesia, 7(1), 23-31.

Murtiningsih, M. K., Pandelaki, K., & Sedli, B. P. (2021). Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2. E-CliniC, 9(2), 328. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.32852

Rusdianingseh (2020). The Indonesian Journal Of Health Science. Pengalaman Penderita DM Tipe 2 dalam pengendalian Kadar Gula darah.

Sari, M., & Santoso, D. (2020). Pengaruh Aktivitas Fisik dan Konsumsi Makanan terhadap Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Bali. Jurnal Kesehatan Masyarakat Udayana, 14(2), 76-84.

Tim Penulis. (2023). Pencegahan, Deteksi Dini, dan Penatalaksaan Penyakit Diabetes Melitus. Penerbit : CV. EUREKA MEDIA AKSARA

Tim Penyusun. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabeted Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. Penerbit : PB PERKENI

Yuliana, S., & Junaidin. (2021). Efektifitas Family Based Diabetes Self-Management Education Terhadap Self-Care Dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ) : Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Yusuf, A., & Rahayu, D. (2021). Prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di Kota Makassar. Jurnal Kedokteran Indonesia, 19(2), 98-106.

Downloads

Published

2024-12-26

How to Cite

Susanti, N., Raniah, S., Agustin, A. M., & Sari, N. C. (2024). HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI UPT PUSKESMAS STABAT. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 6355–6361. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.30437