POTENSI JUS BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR L) SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH

Authors

  • Lina Yunda Artanti Department of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Hendra Budi Sungkawa Department of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Herlinda Djohan Department of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Riska Alfianita Department of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Kemenkes Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30402

Keywords:

batang bayam merah, cacing ditularkan tanah, pewarna

Abstract

Cacing yang ditularkan dari tanah adalah cacing yang menginfeksi manusia melalui tanah. Identifikasi telur cacing dilakukan secara mikroskopis menggunakan teknik pewarnaan. Pewarna yang digunakan dalam memeriksa telur cacing menggunakan 2% eosin. Namun, eosin memiliki kekurangan karena tidak mudah terurai, sehingga diperlukan pewarna alternatif yang lebih ramah lingkungan. Tanaman bayam merah berpotensi untuk digunakan sebagai pewarna alami karena mengandung senyawa antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sari bayam merah (amaranthus tricolor L) sebagai alternatif pewarna telur cacing yang ditularkan melalui tanah. Desain penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah sari batang amaranthus tricolor L (amaranthus tricolor L) dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5 menggunakan metode langsung dan diulang sebanyak 5 kali. Berdasarkan hasil penelitian, rasio 1:1 jus batang bayam merah menunjukkan hasil 60%, rasio 1:2 menunjukkan hasil 53%, rasio 1:3 menunjukkan hasil 53%, rasio 1:4 menunjukkan hasil 40% dan rasio 1:5 menunjukkan hasil 40%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrasi 1:1 memiliki kualitas tertinggi yang dianggap berpotensi sebagai alternatif pewarnaan.

References

Apriani, E. (2022) Ektrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L) sebagai alternatif pengganti eosin untuk pemeriksaan telur cacing, Journal ofIndonesian Medical Laboratory and Science, 116(1), pp. 32–47

Ayash, A., Al-Tameemi, K. and Nassour, R. (2020) „Anthocyanin pigments: Structure and biological importance, Article in Journal of Chemical andPharmaceutical Sciences, 13(4), pp. 45–57.

Ifadah, R.A., Wiratara, P.R.W. and Afgani, C.A. (2021) Ulasan ilmiah : antosianin dan manfaatnya untuk kesehatan, Jurnal Teknologi PengolahanPertanian, 3(2), pp. 11–21.

Lestario, L.N. (2017) Antosianin: Sifat Kimia, Perannya dalam Kesehatan, dan Prospeknya sebagai Pewarna Makanan.

Padoli, (2016) Mikrobiologi Parasitologi Keperawatan, Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM KesehtanKemenkes RI : Jakarta.

Pratiwi, A. (2017) Effect of nitrogen fertilizer to the flavonoid content of redamaranth (Amaranthus gangeticus L.), Pharmaciana, 7(1), p. 87.

Priska, M. et al. (2018) „Antosianin dan Pemanfaatannya, Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), 6(2), pp. 79–97.

Sardjono, 2020, Helmintologi Kedokteran dan Veteriner, UB Press, Malang.

Siregar, S., Krisdianilo, V. and Rizky, V.A. (2019) Efektifitas Penggunaan Pewarna Alternatif Preparat Permanen Telur Nematoda Usus MenggunakanPewarna Rhodamin B, Jurnal Farmasimed (Jfm), 2(1), pp. 31–39..

Suraini, A.S. (2022) Volume 7 Optimization Of Purple Sweet Potato Ipomea Batatas L . In The, Jurnal Biologi Makassar, 7,

Downloads

Published

2024-09-01

How to Cite

Artanti, L. Y., Sungkawa, H. B., Djohan, H., & Alfianita, R. (2024). POTENSI JUS BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR L) SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 4612–4616. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30402