PENGETAHUAN DAN SIKAP “SADARI” KANKER PAYUDARA PADA SISWI DI SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI GELUGUR
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30296Keywords:
Kanker Payudara, Pengetahuan, SADARI, SikapAbstract
Indonesia memiliki angka kejadian kanker payudara tertinggi di antara semua jenis kanker. Memulai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada masa remaja sangatlah penting karena merupakan pendekatan signifikan untuk identifikasi dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku SADARI pada siswi SMA-SMK YAPIM Taruna Sei Gelugur. Metodologi penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 43 siswa perempuan kelas 2 dan 3 sebagai sampel. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan uji Chi Square.Temuan menunjukkan bahwa tidak ada korelasi signifikan secara statistik antara pengetahuan dan perilaku SADARI (p=0,075). Namun, terdapat korelasi signifikan secara statistik antara sikap dan perilaku SADARI (p=0,010). Usia mayoritas responden adalah 17 tahun, yaitu sebesar 48,8%. Sebanyak 60,5% peserta yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi telah melakukan SADARI, sedangkan 74,4% peserta yang memiliki sikap positif pernah melakukan SADARI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk perilaku SADARI pada remaja putri. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif pendidikan yang secara khusus menargetkan pengembangan sikap positif terhadap praktik SADARI. Program pendidikan ini harus dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui SADARI, sehingga dapat mendorong remaja putri untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka. Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kanker payudara di Indonesia di masa mendatang.References
Amalia Andi Nurul, dkk. (2021). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN 8 SIDRAP.
Hafi dzah Baswedan, R., & Listiowati, E. (2014). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI PADA MAHASISWI NON KESEHATAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA (Vol. 6, Issue 1).
Kemenkes RI. (2022). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Kemenkes RI. (2022). Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. Kemenkes.
Ketut, N., Marthasari, P., Agus Ariana, P., Pratama, A. A., Aryawan, K. Y., Heri, M., Tinggi, S., & Kesehatan Buleleng, I. (2022). SADARI: Upaya Mencegah Kanker Payudara Pada Usia Remaja. Jurnal Abdi Masyarakat, 2(2), 79–83.
Kinanti Eka Agustina Putri. (2020). LITERATUREREVIEWHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI NASKAH PUBLIKASI.
Nisa, d. (2022). Hubungan Karakterisitik Individu dengan Perilaku SADARI pada mahasiswa di Masa Pandemi COVID-19. JUMANTIK, 232-241.
Purwoastuti, E. (2008). Penecgahan Deteksi Dini Kanker Payudara . Yogyakarta : Kanisius.
Rochmawa, L., Prabawa, S., & Djalaluddin, N. M. (2020). PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI).
WHO. (2024). Noncommunicable diseases.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nofi Susanti, Khairizah Afifah, Oryza Sativa H Sihotang, Salwa Muthi’ah Siregar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).