MEMAHAMI KOMPLEKSITAS ASAM URAT SEBAGAI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI MASYARAKAT : LITERATURE REVIEW

Authors

  • Putri Adinda Ramadhani Hutagalung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nofi Susanti Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Indah Fadillah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Sumi Fitri Winanti Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30210

Keywords:

Asam Urat, Masyarakat, Penyakit Tidak Menular

Abstract

Suatu bentuk penyakit radang sendi yang disebut asam urat disebabkan oleh akumulasi kristaluria di banyak sendi. Di Indonesia sendiri, penyakit asam urat merupakan penyakit terbanyak kedua setelah hipertensi, diperkirakan sekitar 840 dari 100.000 orang terkena penyakit tersebut. Kelompok usia di bawah 34 tahun (32%) dan di atas 34 tahun (68%) yang merupakan kelompok usia paling rentan di Indonesia merupakan kelompok yang mengalami kasus ini. Untuk pria, kadar asam urat darah normal adalah antara 3,5 dan 7 miligram per desiliter bagi wanita, kadar asam urat darah normal adalah antara 2,6 dan 6 miligram per desiliter. Kondisi ini terjadi karena pada masa menopause, perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami peningkatan asam urat akibat penurunan kadar hormon estrogen. Menurut tiga penelitian, usia berperan dalam peningkatan kadar asam urat. Kemungkinan seseorang mengalami peningkatan kadar asam urat meningkat seiring bertambahnya usia. Rentang usia orang yang terkena penyakit asam urat bekisar >40 tahun  banyaknya factor risiko yang dapat menyebabkan PTM  ini seperti, riwayat keluarga, mengonsumsi makanan yang tinggi purin, efek obat obatan, usia, jenis kelamin, dan gaya hidup yang tidak baik. Untuk tingkat pengetahuan masyarakat mengenai gejala dan cara menangani asam urat tergolong rendah, dengan presentase mencapai 47% dan 54,8%. Metode yang dilakukan yaitu pendekatan melalui tinjauan literatur dengan fokus pada subjek atau variabel yang diteliti.

References

Adhania, C. C., Wiwaha, G., & Fianza, P. I. (2018). Prevalensi penyakit tidak menular pada fasilitas kesehatan tingkat pertama di kota Bandung tahun 2013-2015. Jurnal Sistem Kesehatan, 3(4).

Amrullah, A. A., Fatimah, K. S., Nandy, N. P., Septiana, W., Azizah, S. N., Nursalsabila, N., ... & Zain, N. S. (2023). Gambaran Asam Urat pada Lansia di Posyandu Melati Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Jurnal Ventilator, 1(2), 162-175.

Andriana, K. R. F., Wijaya, Y. A., & Ilmy, S. K. (2022). Sikap masyarakat tentang penyakit dan kepatuhan diet pra-lansia artritis gout. Jurnal Keperawatan, 20(1), 33-42.

Aryani, A. (2020). Pengaruh terapi herbal rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat: review literatur. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI), 13(2), 10-16.

Fitriani, R., Azzahri, L. M., NURMAN, M., & Hamidi, M. N. S. (2021). Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Asam Urat (Gout Artritis) Pada Usia Dewasa 35-49 Tahun. Jurnal Ners, 5(1), 20-27.

Harimurti, S., Ulandari, S., Widada, H., & Damarwati, V. L. (2020). Identifikasi Parasetamol dan Asam Mefenamat pada Jamu Pegel Linu dan Asam Urat yang Beredar di Daerah Istimewa Yogyakarta. J Pharm Sci, 2, 180.

Jaliana, Suhadi, dan L. O. M. Sety. 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asam Urat pada Usia 20-44 Tahun di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,3(2).

Kussoy, V. F. M., Kundre, R., & Wowiling, F. (2019). Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat Di Puskesmas. Jurnal Keperawatan, 7(2).

Leiwakabessy, A. Y., Zawawi, W. O. M., & Anmama, A. I. (2023). Skrining Penyakit Tidak Menular (Glukosa Darah Sewaktu, Kolesterol, Asam Urat) Di Negeri Ureng Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Pattimura Mengabdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 76-82.

Madyaningrum, E., Kusumaningrum, F., Wardani, R. K., Susilaningrum, A. R., & Ramdhani, A. (2020). Buku Saku Kader: Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat. Fk-Kmk Ugm.

Martsiningsih, M. A., & Otnel, D. (2016). Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode Basah (Uricase-PAP) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA. Jurnal Teknologi Laboratorium, 5(1), 20-26.

Meti, M. S. A., & Solandjari, W. (2017). TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT GOUT DI RT 13 RW 04 DESA ROKIROLE KECAMATAN PALUE KABUPATEN SIKKA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR (Doctoral dissertation, Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang).

Novitayanti, E., & Kusdhiarningsih, B. (2023). Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Dengan Pemeriksaan Asam Urat Pada Lansia. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 2(1), 7-12.

Nuraini, E., & Astuti, Z. (2021). Gambaran Pola Makan Berdasarkan Jenis, Frekuensi dan Jumlah Makan terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat: Literature Review. Borneo Studies and Research, 3(1), 118-138.

Sari, M. T. (2019). Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Asam Urat Pada Lansia di Posyandu Lansia RT 12 Kelurahan Rawasari. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 1(2), 132-137.

Sety, J. S. L. O. M. (2018). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada usia 20-44 tahun di RSUD Batheramas provinsi sulawesi tenggara tahun 2017. Jimkesmas, 3, 1-13.

Wahyudi, W. (2022). Literature Study: Efficacious Indonesian Herbs for Lowering Cholesterol Levels. JOPS (Journal Of Pharmacy and Science), 5(2), 36-45.

Downloads

Published

2024-08-22

How to Cite

Hutagalung, P. A. R. ., Susanti, N. ., Fadillah, I. ., & Winanti , S. F. . (2024). MEMAHAMI KOMPLEKSITAS ASAM URAT SEBAGAI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI MASYARAKAT : LITERATURE REVIEW. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 3879–3884. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30210