AWAKE FIBEROPTIC INTUBATION WITH SAYGO APPROACH ON A PATIENT WITH SEVERE ANTERIOR MENTOSTERNAL CONTRACTURE (ONAH TYPE III) UNDERGOING RECONSTRUCTION SURGERY

Authors

  • Ferdinand Ferry Anesthesiology and Intensive Care Department, Medical Faculty of Udayana University/Prof Ngoerah General Hospital, Denpasar, Bali, Indonesia
  • Otniel Adrians Labobar Anesthesiology and Intensive Care Department, Medical Faculty of Udayana University/Prof Ngoerah General Hospital, Denpasar, Bali, Indonesia
  • Marilaeta Cindryani Ra Ratumasa Anesthesiology and Intensive Care Department, Medical Faculty of Udayana University/Prof Ngoerah General Hospital, Denpasar, Bali, Indonesia
  • Tjokorda Gde Agung Senapathi Anesthesiology and Intensive Care Department, Medical Faculty of Udayana University/Prof Ngoerah General Hospital, Denpasar, Bali, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30091

Keywords:

AFOI, Contracture, Intubation, ONAH, SAYGO

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknik intubasi fiberoptik pada pasien terjaga (Awake Fiberoptic Intubation, AFOI) dalam manajemen jalan napas pada pasien dengan kontraktur leher parah akibat jaringan parut pasca luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif untuk menggambarkan secara rinci manajemen anestesi dan intervensi bedah pada pasien dengan kontraktur leher parah akibat jaringan parut pasca luka bakar. Subjek penelitian adalah pria berusia 35 tahun dengan riwayat luka bakar yang menyebabkan kontraktur leher dan deformitas sekunder pada wajah. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik, evaluasi radiografi, dan penilaian menggunakan kriteria seperti MOANS, LEMON, RODS, dan SMART untuk menilai tantangan yang dihadapi pasien. Data terkait manajemen anestesi, proses intubasi, dan intervensi bedah dicatat secara rinci selama operasi, termasuk tanda vital, pemberian obat, dan hasil intraoperatif. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan kondisi klinis pasien sebelum dan sesudah intervensi, serta untuk mengevaluasi efektivitas prosedur anestesi dan bedah yang dilakukan. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk naratif, didukung oleh gambar klinis preoperatif, evaluasi radiografi, dan hasil postoperatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai tes dapat memprediksi jalan napas sulit, dan kasus ini dapat dikelola sesuai pedoman ASA. Teknik AFOI, yang mencakup premedikasi, anestesi lokal, dan sedasi, memiliki tingkat keberhasilan tinggi dan risiko komplikasi rendah. Topikalisasi yang tepat dan infus dexmedetomidine efektif menumpulkan refleks jalan napas dan menjaga stabilitas hemodinamik. Dalam kasus ini, AFOI berhasil dilakukan melalui lubang hidung kiri dengan pasien tetap tenang, terjaga, dan kooperatif.

References

Agarwal, R., Dhar, M., & Banerjee, A. (2021). Airway Management in Pediatric Facial Burn Contracture: Safety, Innovation, and Expertise. Journal of Medical Sciences, 41(4), 211. https://doi.org/10.4103/jmedsci.jmedsci_173_20

Apfelbaum, J. L., Hagberg, C. A., Connis, R. T., Abdelmalak, B. B., Agarkar, M., Dutton, R. P., Fiadjoe, J. E., Greif, R., Klock, P. A., Mercier, D., Myatra, S. N., O’Sullivan, E. P., Rosenblatt, W. H., Sorbello, M., & Tung, A. (2022). 2022 American Society of Anesthesiologists Practice Guidelines for Management of the Difficult Airway. Anesthesiology, 136(1), 31–81. https://doi.org/10.1097/ALN.0000000000004002

Bhatnagar, A., & Singh, A. (2020). The postburn severe flexion contracture neck correction with split-thickness skin graft: Our experience. Indian Journal of Burns, 28(1), 36. https://doi.org/10.4103/ijb.ijb_12_20

Brown, C. A., Sakles, J. C., Mick, N. W., Mosier, J. M., & Braude, D. A. (2022). The Walls Manual of Emergency Airway Management. Lippincott Williams & Wilkins.

Cabrini, L., Baiardo Redaelli, M., Ball, L., Filippini, M., Fominskiy, E., Pintaudi, M., Putzu, A., Votta, C. D., Sorbello, M., Antonelli, M., Landoni, G., Pelosi, P., & Zangrillo, A. (2019). Awake Fiberoptic Intubation Protocols in the Operating Room for Anticipated Difficult Airway: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Anesthesia & Analgesia, 128(5), 971. https://doi.org/10.1213/ANE.0000000000004087

Dhua, S., & Raheel, S. (2022). Improvement in functional and aesthetic outcome in postburn contracture of neck following split skin grafting using goniometer. Indian Journal of Burns, 30(1), 24. https://doi.org/10.4103/ijb.ijb_12_22

Groombridge, C. J., Maini, A., Johnny, C., McCreary, D., Kim, Y., Smit, D. V., & Fitzgerald, M. (2022). Randomised controlled trial in cadavers investigating methods for intubation via a supraglottic airway device: Comparison of flexible airway scope guided versus a retrograde technique. Emergency Medicine Australasia, 34(3), 411–416. https://doi.org/10.1111/1742-6723.13908

Jain, M., Kiran, S., Bhardwaj, M., Aeron, N., & Singh, A. K. (2024). Effect of supine and upright position on Mallampati grading in predicting difficult laryngoscopy and intubation: A prospective, observational study. Bali Journal of Anesthesiology, 8(1), 40. https://doi.org/10.4103/bjoa.bjoa_258_23

Jung, H. (2023). A comprehensive review of difficult airway management strategies for patient safety. Anesthesia and Pain Medicine, 18(4), 331–339. https://doi.org/10.17085/apm.23123

Kamal, K., Rani, D., Ahlawat, G., & Bansal, T. (2023). Prediction of Difficult Endotracheal Intubation by Different Bedside Tests: An Observational Study. Bali Journal of Anesthesiology, 7(1), 8. https://doi.org/10.4103/bjoa.bjoa_228_22

Downloads

Published

2024-08-24

How to Cite

Ferry, F., Labobar, O. A. ., Ratumasa, M. C. R. ., & Senapathi, T. G. A. . (2024). AWAKE FIBEROPTIC INTUBATION WITH SAYGO APPROACH ON A PATIENT WITH SEVERE ANTERIOR MENTOSTERNAL CONTRACTURE (ONAH TYPE III) UNDERGOING RECONSTRUCTION SURGERY. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 4031–4040. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.30091