FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA DALAM MEMILIH LAYANAN DOKTER GIGI DAN TUKANG GIGI UNTUK MEMBUAT GIGI TIRUAN

Authors

  • Ayu Mauliddia Fascal Pratama Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Maidel Salsabila Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
  • Urianing Wijayanti Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.29547

Keywords:

Gigi Tiruan, Layanan Dokter Gigi, Persepsi Masyarakat

Abstract

Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat di Surabaya dalam memilih antara layanan dokter gigi dan tukang gigi untuk pembuatan gigi tiruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya mengganti gigi yang hilang dengan gigi tiruan dan cenderung memilih layanan dokter gigi. Mayoritas responden juga menunjukkan sikap positif terhadap penggunaan gigi tiruan, menilai bahwa perawatan ini penting untuk kesehatan dan estetika. Meskipun demikian, terdapat beberapa hambatan yang memengaruhi keputusan mereka, seperti keterbatasan finansial, pengalaman buruk di masa lalu, dan keterbatasan waktu yang menjadi kendala dalam memilih dokter gigi. Dukungan sosial dari teman, kerabat, dan keluarga memiliki peran yang signifikan dalam keputusan ini. Dukungan tersebut mencakup aspek emosional, instrumental, dan informasi, yang membantu responden merasa lebih percaya diri dalam memilih layanan dokter gigi. Pengaruh sosial juga memainkan peran penting; persuasi dari teman, penggunaan media sosial, dan norma lingkungan turut mempengaruhi keputusan mereka. Selain itu, kemudahan akses ke layanan dokter gigi, terutama di puskesmas yang menyediakan fasilitas tersebut, menjadi faktor krusial yang membuat responden lebih memilih dokter gigi dibandingkan tukang gigi. Penelitian ini menyoroti bahwa, selain pengetahuan dan sikap positif terhadap gigi tiruan, faktor-faktor seperti dukungan sosial, pengaruh sosial, dan aksesibilitas layanan memegang peranan penting dalam menentukan pilihan layanan kesehatan gigi masyarakat Surabaya.

References

Abdullah, S.M., (2019). Social cognitive theory: A Bandura thought review published in 1982-2012. PSIKODIMENSIA, 18(1), pp.85-100.

Adisasmito, Wiku, (2007). Sistem Kesehatan. Jakarta; Rajagrafindo Press

Aulia, D.K., (2016). Hubungan pengetahuan pemeliharaan gigi tiruan lengkap terhadap kebersihan gigi tiruan pasca insersi.

Bhat, V., Balaji, S. 2014. Immediate partial denture prosthesis-a case report. NUJHS. 3(4): 120.

Bimo, Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi.

Celina, T. S. K. 2014. Hukum Perlindungan Konsumen, Ed.1, Cetakan 1, Jakarta : Sinar Grafika, hlm. 1

Dable, R. A. et al. 2014 ‘Tooth loss – How Emotional it is for the Elderly in India?’, pp. 2–7.

Dwi, A. L, et al. 2016. Agung Dwi Laksono - Rofingatul Mubasyiroh Turniani Laksmiarti - Enung Nurhotimah Suharmiati - Noor Edi Sukoco. Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia. PT kanisius. Yogyakarta. pp. 5-17

Fatwa, T. 2014. Peran Dukungan Sosial Pada Gangguan Stres Pasca Trauma. Republika.pp 1-3

Gaib, Z. 2013. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kandidiasis eritematosa pada penggunaan gigi tiruan lengkap. Jurnal e-GIGI. 1(2):1-14

Gede, I. W. D., Bagus, I. P. S., Made, I. D. P. 2013. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen yang dirugikan Atas Jasa Praktek Tukang Gigi Di Kota Denpasar Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Kertha Semaya. 1(10):3.

George, B. et al. (2011) ‘Prevalence of permanent tooth loss among children and adults in a suburban area of Chennai’, Indian Journal of Dental Research, 22(2), p. 364.

Glanz, K., Rimer, B.K. and Viswanath, K. eds., 2008. Health behavior and health education: theory, research, and practice. John Wiley & Sons.

Glanz, K., Rimer, B.K., & Viswanath, K. 2015. Health Behavior Theory, Research, and Practice 5th ed. United States of America: Jossey-Bass

Gufron, M. Nur dan Rini Risnawati, S. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hendani, R., Prasetyo, E.A. and Sampoerno, G., 2017. Hubungan Sikap Kesehatan Gigi dan Mulut Penderita Terhadap Kepatuhan dalam Menjalani Perawatan Berulang. Conservative Dentistry Journal, 7(1), pp.23-31

Herwanda, Rahmayani, L., Dawani, M. 2013. Perilaku pemakai gigi tiruan terhadap pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan (Denture wearer’s behavior towards removable denture cleansing care). Jurnal PDGI. 62(3): 83-88.

Hidayati S, Chusnah A, Mu’afiro A, Suwito J. 2009. Tingkat keparahan gingivitis pengguna gigi palsu yang dibuat di tukang gigi pada penduduk RT.5 dan 6 Desa Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut. Buletin PenelitianRSUD Dr .Soetomo J ;11(4):178.

Jubhari, E.H., 2018 Alasan mahasiswa fakultas kedokteran gigi tidak menggunakan gigitiruan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kusumawardani E. 2011. Buruknya kesehatan gigi dan mulut. Yogyakarta: Siklus. pp. 64.

Lahama, L., Wowor, V. N. S., Waworuntu, O. A. 2015. Angka Kejadian Stomatitis Yang Diduga Sebagai Denture Stomatitis Pada Pengguna Gigi Tiruan Di Kelurahan Batu Kota Manado. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. 4:71-81.

Lee David S & Ybarra Oscar. 2017. Culvating Effective Social Support Through Abstractions: Reframing Social Support Promotes Goal-Pursuit. Persinality and Social Psychology Bulletin, Journal of SAGE Pulbication.

Mack, F. et al. 2012. ‘The impact of tooth loss on general health related to quality of life among elderly Pomeranians: results from the study of health in Pomerania (SHIP-O).’, The International journal of prosthodontics, 18(5), pp. 414–9.

Miftah Toha. 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Mokodompit, Rifon I., Krista V. Siagian, and P. S. Anindita. (2015). "Persepsi Pasien Pengguna Gigi Tiruan Lepasan Berbasis Akrilik yang Menggunakan Jasa Dokter Gigi di Kotamobagu." e-GiGi 3.1

Mokoginta, R.S., Wowor, V.N. and Opod, H., 2016. Pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya pemeliharaan gigi tiruan di Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara. e-GiGi, 4(2).

Mubarak, W. 2011. Promosi Kesehatan Masyarakat untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.

Notoatmodjo S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pp. 20-147.

Nurlaisari, Anisa. (2018) Perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa tukang gigi

Pongibidan. 2013. Inlay, crowns and bridges a clinical handbook. 4th Ed. London: Wright Bristol; Pp. 59.

Rahina Y, Lily Y, Surtiningsih. Analisis persepsi pasien terhadap pelayanan di RSGM terpadu FKG UNMAS Denpasar. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi 2007;5(1):44.

Rahman, F., Saputera, D. and Adhani, R., 2017. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Gigi Tiruan pada Lansia (Tinjauan Terhadap Biaya Perawatan, Kecemasan dan Sarana). STOMATOGNATIC-Jurnal Kedokteran Gigi, 13(1), pp.5-11.

Rahmania, Rezki. (2019). Izin Praktik dan Kewenangan Tukang Gigi sebagai Pelayanan Kesehatan Non Medis

Samino. Windiari, T. S. 2017. persepsi masyarakat terhadap pemilihan tempat pembuatan gigi tiruan di wilayah puskesmas rawat inap kecamatan tanjung bintang, lampung selatan. Jurnal Dunia Kesmas: 6 (3). 165-170

Sari K. Fenomena dokter gigi jalanan. Cobra & Campus 2013 Februari;6:31.

Sarlito W Sarwono . 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers

Sarnizia, M. 2009. Hubungan Karakteristik Pengguna Gigi Palsu Dengan Pemanfaatan Jasa Tukang Gigi Di Kota Medan Tahun 2008, USU Repository : Medan, hlm.30.

Silva-Junior, M. F. et al.(2017) ‘Condição de saúde bucal e motivos para extração dentária entre uma população de adultos (20-64 anos)’, Ciência & Saúde Coletiva, 22(8), pp. 2693–2702.

Sirait, Z. G. 2014. Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofesional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara

Sofya, P.A. and Novita, C.F., 2017. Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Kehilangan Gigi dan Pemakaian Gigi Tiruan di Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. Journal Caninus Dentistry, 2(4), pp.142-149.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press.

Susanto, I., 2015. Akseptansi Teknologi Informasi Komunikasi: Pendekatan Social Cognitive Theory. Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi, 14(1).

Thirsa, Lumunon O. dkk, (2014), Gambaran Determinan Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jasa Tukang Gigi Pada Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan Di Desa Treman Kecamatan Kauditan, Jurnal e-Gigi

Yanuardianto, E., (2019). Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kritis Dalam Menjawab Problem Pembelajaran di Mi). Auladuna: Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), pp.94-111.

Downloads

Published

2024-08-28

How to Cite

Pratama, A. M. F., Salsabila, M., & Wijayanti, U. . (2024). FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA DALAM MEMILIH LAYANAN DOKTER GIGI DAN TUKANG GIGI UNTUK MEMBUAT GIGI TIRUAN. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 4199–4209. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.29547