FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA 0 SD 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKAL GAJAH KABUPATEN DAIRI

Authors

  • Dewi Murniwaty Haloho Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pasca Sarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Donal Nababan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pasca Sarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Yunida Turisna Simanjuntak Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pasca Sarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Sunyianto Sunyianto Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pasca Sarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Nettietalia Br. Brahmana Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pasca Sarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.28744

Keywords:

bayi, faktor, stunting

Abstract

Masih besarnya permasalahan gizi balita merupakan manifestasi dari rumitnya permasalahan pangan dan gizi di Indonesia. Permasalahn gizi  masih menjadi sorotan di Indonesia terutama masalah gizi pada balita, namun permasalah gizi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi sudah menjadi permasalahn global. Kondisi kesehatan dan status gizi balita adalah indikator keadaan gizi kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada bayi usia 0 sd 24  di wilayah kerja Puskesmas Bakal Gajah, Kabupaten Dairi tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan  penelitian adalah kasus kontrol, menggunakan metode kuantitatif. Penelitian di lakukan selama 4 bulan pada bulan oktober tahun 2023 sampai dengan Januari tahun 2024 meliputi survei awal, penyusunan proposal, penelitian, analisa data serta pelaporan hasil penelitian. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaaan ANC dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian Tablet Fe dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian MP ASI dengan kejadian stunting pada Baduta di wilayah kerja Puskesmas.

References

Aobama PJ, Purwito D. 2020. “ Determinan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Klampok 2 Kabupaten Banjarnegara.” Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(9): 95-185.

Arfines, Puspitasari. 2019. “ Hubungan Stunting dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh Jakarta pusat.” Buletin Penelitian kesehatan 45(1): 45-52.

Destiadi, Nindya, Sumarni. 2019. “ Frekuensi Kunjungan Posyandu dan Riwayat Kenaikan Berat Badan Sebagai faktor Resiko Kejadian stunting pada Anak Usia 3-5 Tahun.” Media Gizi Indonesia 10(1): 71-75.

Dinkes Sumatera utara. 2019. Profil Kesehatan Sumatera Utara.

Dwi Prihati N, Rini Fitriani, Rosiana R, Ulfaz, Ibrahim Manda. 2020.“ Analisa faktor resiko kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja puskesmas kecamatan pasarwajo kabupaten buton.”Jurnal keperawatan 4(2): 6-40.

Dinkes Sumatera Utara. 2022. Laporan e-ppgbm Puskesmas Paringgonan Kabupaten Padang lawas.

Fatimah, Wirjatmadi. 2018. “ Tingkat kecukupan Vitamin A, Seng dan Zat Besi serta Frekuensiu Infeksi pada Balita Stunting dan Non Stunting” Media Gizi Indonesia 13(2): 168-175.

Jannah. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. ANDI OFFSITE. Yogyakarta.

Kemenkes RI. Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kemenkes. Jakarta.

Kurniati PT, Sunarti. 2020. “ Stunting dan Pencegahannya di Klaten.” Penerbit Lakeisha Indonesia. Jakarta.

Kemenkes RI. 2019. “ Panduan Orientasi Kader Posyandu. Direktorat Promosi Kesehat dan Pemberdaya Masyarakat Kementrerian Kesehatan RI.” Kemenkes 53(9): 19-20.

Kemenkes RI. SSGI 2021. “ Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.” Kemenkes:1-220.

Kemenkes RI. 2013. “ Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 HPK tahun 2013.” Kemekes RI. Jakarta .

Kemenkes RI. 2014. “ Modul Pelatihan PMBA ( Pemberian Makan Bayi dan Anak) tahun 2014. ” Kementrerian Kesehatan RI. Jakarta.

Larasati NN. 2018. “ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II tahun 2017”Skripsi:1–104

Lestari, Dwihestie, LK. 2020. “ ASI Eksklusif Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kota Subusslam Provinsi Aceh.” Jurnal Gizi Indonesia 10(2): 36–129.

Masyudi M, Mulyana M, Rafsanjani TM. 2019.“Dampak pola asuh dan usia penyapihan terhadap status gizi balita indeks BB/U.” Action Aceh Nutrisi 4(2):111.

Martorel. 2019. “ Improved Nutrition In The First 1000 Days and Adult Human Capital and Health.” American Journal of Human Biology 29(2): 1-24.

Nurmalasari Y, Anggunan A, Febriany TW. 2020. “Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 bulan diDesa Matara Ilir Kecamatan Seputih.” Survei Kebidanan Malahayati 6(2): 11–205.

Peraturan MKRI. Standar Antropometri Anak Nomer 2 Tahun 2020.Jakarta. 1-78.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif.

Rahmawati, Madanijah. 2019 . “ konseling oleh kader posyandu meningkatkan praktik ibu dalam pemberian makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan didesa pangelaran kecamatan ciomas Bogor .” Buletin Gizi Indonesia 42(1): 11-22.

Sampe SA, Toban RC, Madi MA. 2020. “ Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita.” Jurnal Kesehatan Sandi Husada. 11(1): 55-448.

Supariasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar I. 2014.“ Penilaian Status Gizi Edisi 2 Jakarta.” Penerbit Buku Kedoktera.1-263.

Downloads

Published

2024-11-22

How to Cite

Haloho, D. M. ., Nababan, D. ., Simanjuntak, Y. T. ., Sunyianto, S., & Br. Brahmana, N. (2024). FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA 0 SD 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKAL GAJAH KABUPATEN DAIRI. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 5380 – 5395. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.28744