COST OF ILLNES TERAPI DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI DIABETIKUM
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.28293Keywords:
COI, DMT2, Neuropati Diabetikum, Rawat JalanAbstract
Diabetes melitus (DM) adalah jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan, penyakit ini bertanggung jawab atas sejumlah besar masalah kesehatan dan memiliki tingkat kematian dan kesakitan tertinggi secara global. Diabetes melitus tipe 2 adalah situasi dimana kondisi metabolik mengalami ciri hiperglikemik, hal ini dikarenakan berkurangnya sensitivitas sel terhadap insulin (resistensi insulin) dan menurunnya produksi insulin. Komplikasi terjadi ketika terjadi peningkatan kadar glukosa darah terhadap seseorang dengan diagnosis menderita diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalisis cost of illness (COI) pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan dengan Komplikasi Neuropati Diabetikum. Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan pada April/Mei 2023 dengan pengambilan data secara retrospektif di rumah sakit universitas Sumatera Utara Medan. Anilisis cost of illness meliputi biaya obat, jasa dokter, pemeriksaan laboratorium, tindakan medis, dan biaya administrasi. Data karakteristik dan diagnosa pasien di peroleh dari sistem informasi rumah sakit, sedangkan biaya terapi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) diperoleh dari bagian keuangan rumah sakit Universitas Sumatera Utara. Pengambilan Simple random sampling digunakan untuk mengumpulkan 38 pasien T2DM yang memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki proporsi yang sama dari 38 peserta (masing-masing 50 persen). Mayoritas responden berusia 61-70 tahun (42,10%). Total biaya rata-rata/ pasien/tahun adalah sebagai berikut: biaya obat Rp 3.109.340,21, jasa dokter Rp 1.847.368,42, pemeriksaan laboratorium Rp 474.947,37, tindakan medis Rp 39.473,68, dan biaya administrasi Rp 292.105,26. Kesimpulan penelitian ini adalah biaya terapi DMT2 yang terbesar adalah biaya obat (Rp 3.109.340,21) dan biaya terkecil adalah biaya medis (Rp 39.473,68)References
Aktifah, N., Rahayu, U. B., Setyawan, M. G. M., Faradisi, F., & Fijianto, D. (2023). Analysis of determinant diabetic neuropathy symptom score factors in diabetes mellitus patients. JKKI: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 274-280.
Apriliana, N. G., Pristianty, L., & Hidayati, I. R. (2023). Anlisis Cost of illness pada pasien diabetes mellitus dengan terapi glimepiride metformin rawat jalan peserta BPJS di puskemas Ketapang II Kota Sampit. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 8(2).
Baroroh, F., & Solikah, W. Y. (2016). Analisis Biaya Terapi Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 1(2), 11-21.
Komariah, K., & Rahayu, S. (2020). Hubungan usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 di klinik pratama rawat jalan proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 41-50.
Marbun, M., Solida, A., & Wardiah, R. (2024). Gambaran Cost of Illness dari Perspektif Pasien Hipertensi Rawat Jalan. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 14(1), 125-136.
Mildawati, M., Diani, N., & Wahid, A. (2019). Hubungan usia, jenis kelamin dan lama menderita diabetes dengan kejadian neuropati perifer diabetik. CNJ: Caring Nursing Journal, 3(2), 30-37.
Muis, L. S. (2019). Hak Atas Aksesibilitas Obat Paten Bagi Masyarakat. Widya Pranata Hukum: Jurnal Kajian dan Penelitian Hukum, 1(1), 36-64.
Musdalifah, M., & Nugroho, P. S. (2020). Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Ekonomi dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Tahun 2019. Borneo Studies and Research, 1(2), 1238-1242.
Ningrum, W. A., Muthoharoh, A., & Qoyimah, M. A. (2019). Analisis Biaya Pengobatan Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan Di RSUD Kraton Pekalongan. Pena: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 33(1), 15-21.
Norhalimah, N., Agustina, R., & Rusli, R. (2018). Analisis biaya minimal dan efektivitas terapi diabetes melitus tipe 2 di rsud panglima sebaya paser. In Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Vol. 7, pp. 63-69).
Prawitasari, D. S. (2019). Diabetes melitus dan antioksidan. keluwih: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(1), 48-52.
Ramadhani, J., Erlianti, K., & Hasniah, H. (2021). Analisis Cost of illness penyakit hipertensi di rumah sakit umum daerah praya, NTB. AL ULUM; jurnal sains dan teknologi, 6(2), 104-111.
Ratnasari, P. M. D., Andayani, T. M., & Endarti, D. (2020). Analisis Outcome Klinis Berdasarkan Kualitas Hidup dan Biaya Medik Langsung Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis), 7(1), 15-22.
Rosiyani, E. A., Witcahyo, E., & Herawati, Y. T. (2021). Cost of Illness of Hypertension Inpatients in RSD Balung Kabupaten Jember. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala, 3(2), 117-122.
Zulkarnaini, A., Mahatma, G., Puspita, D., Vani, A. T., & Abdullah, D. (2023). Aktivitas Fisik, Pola Makan, dan Konsumsi Makanan Glikemik Tinggi Meningkatkan Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 15(2), 155-163.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wahyudi Wahyudi, Chairunnisa T D E Angkat, Dhea Afriza Pohan, Faiz Agung Lutfiansyah, Mutiara Nasution, Ridho Afdal Marunduri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).