LAPORAN KASUS PADA PASIEN TB DAN DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH DEFISIT NUTRISI DI RSUD PROF. DR. ALOE SABOE

Authors

  • Nikmawati Puluhulawa Universitar Muhammadiyah Gorontalo
  • Fadli Syamsuddin Universitar Muhammadiyah Gorontalo
  • Moh. Taufan Ibrahim RSUD Prof, dr. H Aloei Saboe Kota Gorontalo
  • Fatmawati Djafar Universitar Muhammadiyah Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.28067

Keywords:

Diabetes Melitus, Defisit Nutrisi, TB

Abstract

Penderita diabetes melitus memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat sehingga menyebabkan penyakit TBC latennya menjadi TBC aktif. Dibandingkan orang tanpa DM, penderita DM mempunyai risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi terkena tuberkulosis. Kesalahan kegagalan sistem pemeliharaan tubuh dalam kejadian infeksi paru pada penderita DM, paru mengalami gangguan fungsi pada epitel pernapasan dan juga motilitas silia. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan asuhan keperawatan pada pasien TB dan diabetes melitus dengan masalah defisit nutrisi. Hasil penelitian yaitu pada semua klien, manajemen nyeri dilakukan untuk mengurangi gejala yang dialami, seperti gastritis pada Klien 1 dan Klien 2, serta untuk meredakan nyeri pada Klien 3 hingga Klien 6. Pemantauan gula darah yang ketat dan pengaturan terapi insulin sangat penting untuk mengendalikan DM tipe 2 pada semua pasien. Peningkatan asupan nutrisi dan pemantauan status nutrisi juga merupakan intervensi utama untuk menangani penurunan berat badan yang signifikan. Selain itu, pencegahan infeksi dan dehidrasi dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Manajemen pernapasan, termasuk oksigenasi dan posisi tidur semi-Fowler, diterapkan pada Klien 3 hingga Klien 6 untuk membantu mengatasi gejala respirasi. Pemantauan fungsi paru-paru dilakukan secara khusus pada Klien 5 dan Klien 6 serta 7. Kesimpulannya pasien diberikan edukasi mengenai lima pilar diabetes mellitus yang mencakup manajemen pola makan, aktivitas fisik, pemantauan gula darah, terapi obat, dan edukasi berkelanjutan. Pasien juga mendapatkan informasi tentang makanan yang harus dihindari, dikurangi, dan yang boleh dikonsumsi untuk membantu mengatur pola makan dalam mengelola diabetes mereka.

References

Arliny, Y. (2015). Tuberkulosis Dan Diabetes Mellitus Implikasi Klinis Dua Epidemik. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 15(1), 36–43. https://jurnal.usk.ac.id/JKS/article/download/3249/3064

Atmaja, R. W., & Nugraha, J. (2016). Perbedaan Antara Jumlah Sel T Subset Gamma-Delta di Darah Tepi pada Penderita Tuberkulosis dan Orang dengan Latent Tuberculosis Infection. Jurnal Biosains Pascasarjana, 18(2), 162. https://doi.org/10.20473/jbp.v18i2.2016.162-171

Decroli, E. (2019). DIABETES MELITUS TIPE 2 (A. Kam, Y. P. Efendi, G. P. Decroli, & A. Rahmadi (eds.); Edisi Pert). Bagian Ilmu Penyakit Dalam.

Destia S. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Tuberkulosis Paru Pada Tn.M Dan Ny.M Dengan Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/93320/DESTIA SRI UTARI - 162303101026.pdf?sequence=1

Furuyama, K., Hirama, N., Fukushima, S., Inage, M., Ota, H., Sato, K., Yamauchi, K., Sato, M., Igarashi, A., & Inoue, S. (2021). A case of pulmonary tuberculosis with hemoptysis from a peripheral pulmonary aneurysm. EXCLI Journal, 20, 1482–1485.

Hafidzha, S. M., & Fitria, R. (2020). Asuhan Keperawatan Klien yang Mengalami Defisit Nutrisi dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta Timur. Jurnal Persada Husada Indonesia, 7(26), 33–39. http://jurnal.stikesphi.ac.id/index.php/kesehatan

Kementerian Kesehatan RI. (2020). PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2020. In Science as Culture (Vol. 1, Issue 4). https://doi.org/10.1080/09505438809526230

Latief, S., Zulfahmidah, Z., Safitri, A., Wiriansya, E. P., & Dandung, M. I. (2021). Perbedaan Status Gizi Penderita Tuberkulosis Paru Sebelum dan Sesudah Pengobatan Di RS Ibnu Sina Makassar. UMI Medical Journal, 6(1), 37–44. https://doi.org/10.33096/umj.v6i1.133

Minggarwati, R., Juniarti, N., & Haroen, H. (2023). Intervensi pada Pasien Tuberkulosis untuk Meningkatkan Kepatuhan dan Manajemen Diri. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(2), 1630–1643. https://doi.org/10.31539/jks.v6i2.5004

Nurjannah, & Sudana, I. M. (2017). Analisis Pengaruh Fase Pengobatan, Tingkat Depresi dan Konsumsi Makanan Terhadap Status Gizi Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kecamatan Genuk Kota Semarang. Public Health Perspective Journal, 2(3), 215–233.

Pardede, T. E., Rosdiana, D., & Christianto, E. (2017). Gambaran Pengendalian Diabetes Melitus Berdasarkan Parameter Indeks Massa Tubuh dan Tekanan Darah di Poli Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Block Caving – A Viable Alternative?, 21(1), 1–9.

Utomo, R., Nugroho, H. K. H., & Margawati, A. (2016). Hubungan Antara Status Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 1536.

Downloads

Published

2024-08-22

How to Cite

Puluhulawa, N. ., Syamsuddin, F. ., Ibrahim, M. T. ., & Djafar, F. . (2024). LAPORAN KASUS PADA PASIEN TB DAN DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH DEFISIT NUTRISI DI RSUD PROF. DR. ALOE SABOE. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 3345–3357. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.28067