PENGARUH KADAR HbA1c PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI MAKROVASKULAR DAN MIKROVASKULAR DI RUMAH SAKIT IBNU SINA YW UMI MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.26963Keywords:
Diabetes Melitus Tipe 2, HbA1c, Komplikasi Makrovaskular, Komplikasi MikrovaskularAbstract
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kencing manis yang disebabkan oleh peningkatan gula darah akibat penurunan sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas. Diabetes Melitus ditegakkan berdasarkan pemeriksaan kadar glukosa darah dan HbA1c. Tes hemoglobin A1c digunakan untuk mengevaluasi tingkat kontrol glukosa darah seseorang. Komplikasi yang terjadi akibat penyakit DM dapat berupa gangguan pada pembuluh darah baik makrovaskular maupun mikrovaskular, serta gangguan pada sistem saraf atau neuropati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar HbA1c pada pasien DM tipe 2 dengan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular di Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar. Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional dimana data diperoleh data sekunder yang berupa rekam medis penderita. Hasil penelitian dari 57 data yang diambil, perempuan lebih banyak mengalami komplikasi daripada laki-laki dan mayoritas kadar HbA1c yang diperoleh > 7% sebanyak 96,5%. Komplikasi makrovaskular yang terbanyak adalah ulkus diabetik sebanyak 78,9%, dan komplikasi mikrovaskular yang terbanyak adalah neuropati diabetik sebanyak 78,3%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular dengan nilai signifikansi sebesar 0,947. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan pasien DM tipe 2 dengan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular di Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar dengan nilai signifikansi sebesar 0,947 (> 0,05).References
Abdullah, R. P. I., Zulfahmidah, Z., & Abdullah, S. S. (2022). Penyuluhan Diet Diabetes Melitus dan Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pasien Prolanis di Puskesmas Parangloe. Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia, 3(2), 79-85.
Emily, E., & Naik, R. (2022). Hemoglobin A1c. StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing.
Hanniya, R. M., Akbar, M. R., & Nurhayati, E. (2017). Hubungan kadar hba1c dengan komplikasi makrovaskular pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Prosiding Pendidikan Dokter, 46-52.
Hardiyanti, T. O., Wurjanto, A., Kusariana, N., & Hestiningsih, R. (2021). Hubungan Jenis Kelamin Dan Bidang Studi Dengan Praktik Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 175-179.
Haryati, A. I., & Tyas, T. A. W. (2022). Perbandingan Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang Disertai Hipertensi dan Tanpa Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Duri, Mandau, Bengkalis, Riau. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 18(1), 33-40.
Kemenkes, R. I. (2020). Tetap produktif, cegah dan atasi diabetes mellitus. pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI, 1-8.
Lestari, L., & Zulkarnain, Z. (2021, November). Diabetes Melitus: Review etiologi, patofisiologi, gejala, penyebab, cara pemeriksaan, cara pengobatan dan cara pencegahan. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 7, No. 1, pp. 237-241).
Matasak, V. B. M., Siwu, J. F., & Bidjuni, H. (2018). Hubungan kadar hba1c dengan neuropati pada penderita diabetes melitus tipe 2 di poliklinik kimia farma husada sario manado. JURNAL KEPERAWATAN, 6(1).
Merdayana, M., Fajari, N. M., Bakhriansyah, M., Wulandari, N. T., & Wasilah, S. (2023). HUBUNGAN ANTARA KADAR HbA1c DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN DIABETES MELITUS. Homeostasis, 6(2), 363-370.
Mildawati, M., Diani, N., & Wahid, A. (2019). Hubungan usia, jenis kelamin dan lama menderita diabetes dengan kejadian neuropati perifer diabetik. CNJ: Caring Nursing Journal, 3(2), 30-37.
Putra, I. G. A. P., Budhitresna, A. A. G., & Astini, S. (2023). Hubungan Kadar Hb-A1c (Glikosilasi Hemoglobin) dengan Komplikasi Makrovaskular pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar. AMJ (Aesculapius Medical Journal), 3(1), 37-42.
Ratnasari, P. M. D., Andayani, T. M., & Endarti, D. (2019). Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan Pola Peresepan Antidiabetik dan Komplikasi. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 9(4), 260.
Rif’at, I. D., Hasneli, Y., & Indriati, G. (2023). Gambaran Komplikasi Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Profesional, 11(1), 52-69.
Rokim, M. A. (2020). Pengaruh kadar hba1c darah dengan kadar kreatinin plasma pada pasien diabetes melitus di klinik bandar lor kota kediri. Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya, 1(1), 1-8.
Soelistijo, S. A. S. K., Lindarto, D., Decroli, E., Permana, H., Sucipto, K. W., Kusnadi, Y., & Ikhsan, R. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 dewasa di Indonesia 2021. Global Initiative for Asthma, 46.
Suastidewi, P. A., & IMP, D. (2020). Hubungan Kadar HbA1c Terhadap Derajat Kaki Diabetik pada Pasien Kaki Diabetik Di RSUP Sanglah Tahun 2015-2016. J Med Udayana, 9(12), 48-53.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Putri Aulia Cahyani, Rasfayanah Rasfayanah, Rezky Putri Indarwati Abdullah, Pratiwi Natsir, Irmayanti Irmayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).