FAKTOR RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PADANG BULAN KOTA MEDAN TAHUN 2023
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26796Keywords:
hipertensi, kasus kontrol, faktor resikoAbstract
Hipertensi merupakan salah satu PTM di Indonesia yang paling beresiko menyebabkan kematian di Indonesia tertinggi ketiga dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 4,81%. Hipertensi menjadi 1 dari 10 penyakit terbesar di Puskesmas Padang Bulan Kota Medan. Tujuan Dilakukan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Kota Medan Tahun 2023. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berjenis observasional analitik dengan rancangan studi kasus kontrol, Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2023 – Januari 2024 pada 136 responden dengan 68 kasus dan 68 kontrol. Kriteria inklusi kasus adalah pasien berusia ? 20 tahun dan tercatat sebagai penderita hipertensi berdasarkan rekam medis di UPT puskesmas padang bulan Medan, sedangkan kriteria inklusi kontrol adalah pasien yang tidak mengalami hipertensi berdasarkan rekam medis di UPT Puskesmas Padang Bulan Medan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil uji bivariat didapatkan hubungan usia dengan kejadian hipertensi (p value 0,000), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi (p value 0,158), ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi (p value 0,000), ada hubungan konsumsi garam dengan kejadian hipertensi (p value 0,020), tidak ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi (p value 0,585), ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p value 0,011). Adapun faktor dominan terhadap kejadian hipertensi adalah usia dengan OR = 9,185. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat secara rutin untuk memeriksakan tekanan darah di pelayanan kesehatan dan bagi masyarakat penderita hipertensi agar meminum obat yang diberikan di puskesmas secara rutin.References
Bertalina; AN, S. (2017). Hubungan asupan natrium , gaya hidup , dan faktor genetik dengan tekanan darah pada penderita penyakit jantung koroner. Jurnal Kesehatan, 8(2), 240–249.
Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: 12-19
Dewanti, S. W., Andrajati, R., & Supardi, S. (2015). Pengaruh Konseling dan Leaflet terhadap Efikasi Diri, Kepatuhan Minum Obat, dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Dua Puskesmas Kota Depok. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(1), 33–40. https://doi.org/10.22435/jki.v5i1.4088.33-40
Dinas Kesehatan Kota Medan. (2022). Profil Kesehatan Kota Medan 2022.
Idrus A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Jakarta: Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Retrieved from http://www.depkes.go.id/article/view/17051800002/sebagian-besar- penderita-hipertensi-tidak-menyadarinya.html
Jakarta: Program Pemberantasan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI. Retrieved from https://www.p2ptm.emes.go.id/infographic- p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/24/batasi- asupan natrium-bagi-pengidap-hipertensi
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
KBBI. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kemenkes RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007 (Laporan Nasional). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Kemenkes RI. (2012). Petunjuk Teknik Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2013b). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2013c). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.
Kemenkes RI. (2014). Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. Retrieved from http://www.depkes.go.id
Kemenkes RI. (2015). Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2017). Sebagian Besar Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya.
Kemenkes RI. (2018a). Batasi Asupan Natrium Bagi Pengidap Hipertensi.
Kementrian Kesehatan RI. (2013b). Hipertensi. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, Pub. L. No. 30 (2013). Indonesia: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH). 2014. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta: 04-17
UPT Kesehatan Masyarakat Padang Bulan Medan. (2022). Laporan Tahunan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Mayarakat Padang Bulan Kota Medan Tahun 2022.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Lenny Lestryani Br Bancin, Wisnu Hidayat, Vierto Irrenius Girsang, Donal Nababan, Rinawati Sembiring
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).