ORGANOLEPTIK MPASI TEPUNG HATI AYAM IKAN TERI DALAM PENCEGAHAN STUNTING
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.25773Keywords:
hati ayam, ikan teri, MPASI, stuntingAbstract
Stunting pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko terjadinya kesakitan, kematian, menurunnya perkembangan kognitif, aktivitas fisik, produktivitas serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif. Pemberian makanan tambahan tinggi protein, Fe, seng, kalsium dapat meningkatkan tinggi badan secara bermakna. MPASI yang mengandung tinggi protein, Fe, seng dan kalsium serta harga terjangkau, dapat digunakan sebagai alternatif makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak. Ikan teri dan hati ayam merupakan bahan makanan yang relatif murah dan mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Bahan makanan berbentuk tepung mempunyai masa simpan yang panjang serta mudah dalam pendistribusiannya. Penelitian bertujuan untuk memperoleh formulasi tepung hati ayam dan ikan teri pada MPASI yang paling disukai. Jenis penelitian eksperimental dengan metode rancangan acak lengkap. Formulasi terdiri atas F1, F2, F3, F4 dan F5 dengan perbandingan tepung hati ayam dan tepung ikan teri masing-masing 100%:0%; 75%:25%; 50%:50%; 25%:75%; 0%:100%. Uji organoleptik dilakukan oleh 70 panelis terhadap berbagai formula MPASI. Hasil penilaian organoleptif diuji statistic menggunakan ANOVA dan nilai rangking hedonic diuji menggunakan Friedman test. Warna yang paling disukai adalah F4 dengan rerata nilai kesukaan 4,4 (suka) dari maksimal nilai kesukaan 5. Karakteristik aroma, rasa dan tekstur MPASI yang paling disukai adalah F2 dengan rerata nilai kesukaan untuk aroma 4,38, rasa 4,34 dan tekstur 4,30. Berdasarkan Uji Friedman, MPASI yang paling disukai adalah F2 yang disusul dengan F3, F4, F1 dan terakhir F5. Formula MPASI dengan kombinasi tepung teri dan hati ayam cenderung lebih disukai dibandingkan formula tunggal dari tepung hati ayam maupun tepung ikan teri secara tersendiri.References
Amelia, R. R. (2019). Prevalensi dan Zat Gizi Mikro dalam Penanganan Stunting. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 138–145.
Annisa Rizky Malichati, & Annis Catur Adi. (2018). Kaldu Ayam Instan dengan Substitusi Tepung Hati Ayam sebagai Alternatif Bumbu untuk Mencegah Anemia. Amerta Nutrition, 2(1), 74–82. https://doi.org/10.2473/amnt.v2i1.2018.74-82
Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal & Child Nutrition, 14(4). https://doi.org/10.1111/MCN.12617
Giles, J., & Satriawan, E. (2015). Protecting child nutritional status in the aftermath of a financial crisis: Evidence from Indonesia. Journal of Development Economics, 114, 97–106. https://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2014.12.001
Istifada, D. S., Swastawati, F., & Wijayanti, I. (2023). Pengaruh penambahan tepung ikan teri hitam (Stolephorus insularis) terhadap karakteristik kimia dan tekstur pizza base. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 26(2), 229–240. https://doi.org/10.17844/jphpi.v26i2.44748
Karunia Saputra Hidayat. (2020). Pentingnya Peran Psikologi Warna dalam Bisnis Kuliner. Jurnal.Id, 1–13.
Kemenkes. (2018). Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda.
Kemenkes. (2023a). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes, 1–7.
Kemenkes. (2023b). Prevalensi Stunting di Indonesia turun. Kementrian Kesehatan RI, 1–67. https:sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/
Mardiyah, U., Jamil, S. N. A., Muqsith, A., & Rodiyah, S. (2022). Analisis Sensori dan Nilai Gizi Snack Bar Substitusi Tepung Ikan Teri (Stolephorus sp.) Sebagai Alternatif Makanan Selingan. Samakia?: Jurnal Ilmu Perikanan, 13(2), 155–161. https://doi.org/10.35316/jsapi.v13i2.2225
Novianti, T. (2021). Analisa Kadar Protein Dan Mikrobiologi Bumbu Bubuk Penyedap Rasa Berbahan Dasar Daging Ikan Yang Berbeda. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains (JPFS), 4(2), 78–84. https://doi.org/10.52188/jpfs.v4i2.178
Pham, D. T., Hoang, T. N., Ngo, N. T., Nguyen, L. H., Tran, T. Q., Pham, H. M., Huynh, D. T. T., & Ninh, N. T. (2019). Effect of Oral Nutritional Supplementation on Growth in Vietnamese Children with Stunting. The Open Nutritional Journal, 13, 43–52. https://doi.org/10.2174/1874288201913010043
Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatrics and International Child Health, 34(4), 250–265. https://doi.org/10.1179/2046905514Y.0000000158
Rahmi, Y., Widya, N., Anugerah, P. N., & Karunia Tanuwijaya, L. (2018). Anchovy Fish Flour (Stolephorus Commersini LAC.) as a source of calcium and protein in Corn Flakes alternative breakfast for school-aged Children. Nutrire Diaita, 10(1), 34–44.
Ramadhan, R., Nuryanto, N., & Wijayanti, H. S. (2019). KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA COOKIES BERBASIS TEPUNG IKAN TERI (Stolephorus sp) SEBAGAI PMT-P UNTUK BALITA GIZI KURANG. Journal of Nutrition College, 8(4), 264–273. https://doi.org/10.14710/jnc.v8i4.25840
Wael, S. A., Tangke, U., & A. Daeng, R. (2023). Pengaruh Subtitusi Tepung Ikan Teri Terhadap Mutu Hedonik Kamplang. Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora (Jssh), 3(1), 22–32. https://doi.org/10.52046/jssh.v3i1.1536
WHO. (2014). Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-NMH-NHD-14.3
WHO. (2018). REDUCING STUNTING IN CHILDREN Equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Endang Sri Wahyuni, Nawasari Indah Putri Sejati, Usdeka Muliani, Bertalina Bertalina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).