KUNJUNGAN KASUS DIABETES MELLITUS, HIPERTENSI, DAN HIPERKOLESTEOLEMIA PADA NY. WN DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

Authors

  • Sylvia Regina Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara
  • Zita Atzmardina Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.25484

Keywords:

Diabetes Melitus, Hiperkolesterolemia, Hipertensi, Kedokteran Keluarga, Mandala of Health

Abstract

Diabetes melitus adalah kondisi tingginya kadar glukosa dalam darah. Hiperkolesterolemia merupakan kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dan hipertensi adalah tekanan darah yang tinggi dan menetap. Ketiganya merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Pada tahun 2018, prevalensi diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, dan hipertensi di Indonesia adalah 8,5%, 28,8%, dan 34,1%.  Berdasarkan data Puskesmas Cikupa dari Januari 2023 sampai Juni 2023 terdapat sebanyak 367 kasus diabetes mellitus, 140 kasus hiperkolesterolemia, dan 415 kasus hipertensi. Ny. WN adalah seorang pasien Puskesmas Cikupa yang berusia 51 tahun dengan keluhan kedua telapak kaki terasa kebas sejak 1 bulan yang lalu dan membawa hasil pemeriksaan kadar glukosa darah 300 mg/dL dan kolesterol total 310 mg/dL. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien 150/90 mmHg. Kunjungan kedokteran keluarga dilakukan dengan pendekatan paradigma Mandala of Health, diharapkan kadar glukosa darah, kolesterol dan tekanan darah Ny. WN dapat terkontrol sehingga mencegah terjadinya komplikasi. Pada saat dilakukan kunjungan ditemukan bahwa faktor yang menyebabkan kondisi pasien adalah ketidakteraturan mengonsumsi obat, kontrol ke puskesmas, sering mengonsumsi gorengan dan ikan asin, jarang mengonsumsi sayur dan buah, tidak pernah berolahraga, dan pengetahuan tentang penyakit yang kurang. Setelah dilakukan intervensi secara holistik dan komprehensif, pasien teratur minum obat dan kontrol ke puskesmas,  memahami pentingnya menerapkan pola makan sehat, rutin olahraga dan maanfaatnya untuk kesehatan, memahami tentang penyakitnya, juga terjadi perbaikan untuk keluhan pasien dan turunnya kadar glukosa darah, kolesterol, serta tekanan darah. Diharapkan kadar glukosa darah, kolesterol dan tekanan darah dapat dipertahankan dengan mengikuti semua intervensi yang diberikan sehingga kualitas hidup Ny.WN lebih baik.

References

Benjamin, E. J., Virani, S. S., Callaway, C. W., Chamberlain, A. M., Chang, A. R., Cheng, S., Chiuve, S. E., Cushman, M., Delling, F. N., Deo, R., De Ferranti, S. D., Ferguson, J. F., Fornage, M., Gillespie, C., Isasi, C. R., Jiménez, M. C., Jordan, L. C., Judd, S. E., Lackland, D., Muntner, P. (2018). Heart disease and stroke statistics - 2018 update: A report from the American Heart Association. Circulation, 137(12). https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000558

Hashim, M. J. (2018). A definition of family medicine and general practice. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan, 28(1). https://doi.org/10.29271/jcpsp.2018.01.76

Ibrahim, M. A., Asuka, E., & Jialal, I. (2023). Hypercholesterolemia Continuing Education Activity. StatPearls.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Penyakit Tidak Menular Tahun 2016.

Muhammad Iqbal, A., & Jamal, S. F. (2022). Essential Hypertension Continuing Education Activity. StatPearls.

Novendy, Shantika, Tjahjar, R. T., & Saputra, W. W. H. (2022). PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI PENYAKIT HIPERTENSI. Prosiding SERINA IV, 2(1).

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018.

Robertson, R. P. (2023, July). Type 2 Diabetes Mellitus: Prevalence and Risk Factors. Wolters Kluwer. https://www.uptodate.com/contents/type-2-diabetes-mellitus-prevalence-and-risk-factors#H9730785

Rokom. (2021, May 6). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung, Gagal Ginjal dan Stroke. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210506/3137700/hipertensi-penyebab-utama-penyakit-jantung-gagal-ginjal-dan-stroke/

Rosita, R., Kusumaningtiar, D. A., Irfandi, A., & Ayu, I. M. (2022). Aktivitas Fisik Lansia dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 10(3).

Sapra, A., & Bhandari, P. (2020). Diabetes Mellitus. Ferri’s Clinical Advisor 2020, 512(58).

Soebagijo, A. S., Suastika, K., Decroli, E., Permana, H., Sucipto, K. W., Kusnadi, T., Budiman, Ikhsan, M. H., Sasiarini, L., Sanusi, H., HS, H. N., & Susanto, H. (2021). PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DEWASA DI INDONESIA 2021.

WHO. (2020). Global Health Observatory (GHO) data: Raised cholesterol. World Health Organization.

World Health Organization. (2023, March 16). Hypertension. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension.

Downloads

Published

2024-08-21

How to Cite

Regina, S. ., & Atzmardina, Z. (2024). KUNJUNGAN KASUS DIABETES MELLITUS, HIPERTENSI, DAN HIPERKOLESTEOLEMIA PADA NY. WN DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(2), 3277–3282. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i2.25484