LAPORAN KASUS: SKIZOFRENIA PARANOID
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.24585Keywords:
skizofrenia paranoid, skizofrenia, antipsikotikAbstract
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang memengaruhi fungsi dan ditandai dengan halusinasi, delusi, dan gangguan dalam berpikir, persepsi, dan perilaku. Skizofrenia ditandai dengan gejala positif seperti halusinasi, delusi, gangguan berpikir formal, dan gejala negatif seperti tidak dapat berkata-kata, anhedonia, dan kurangnya motivasi. Skizofrenia didefinisikan sebagai penyakit yang harus berlangsung paling sedikit 6 bulan. Skizofrenia mempengaruhi sekitar 1% populasi dunia dan merupakan salah satu penyakit medis paling mematikan. Meskipun pengobatan dapat memperbaiki gejala, pengobatan tersebut tidak mengembalikan fungsi normal pada sebagian besar pasien dan tidak cukup mengurangi penderitaan pasien dan keluarganya akibat kerusakan yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Antipsikotik oral generasi kedua seperti aripiprazole, olanzapine, risperidone direkomendasikan untuk pengobatan awal psikosis akut. Ilustrasi kasus terdapat seorang pasien laki-laki usia 50 tahun dengan keluhan mendengara suara bisikan di telinga yang menyuruh untuk marah-marah yang tidak dapat di dengar orang lain. Tatalaksana pada pasien ini adalah risperidone 2x3 mg dan trihexyphenidil HCL 3x2 mg. Hasil dari penatalaksaan pada pasien yaitu adanya perbaikan klinis yang dapat diambil dari PANSS skor yang menurun sebanyak 38 persen. Kesimpulan laporan kasus ini adalah skizofrenia paranoid merupakan kasus yang mudah kambuh dan menjadi kronik sehingga memerlukan penatalaksanaan yang tepat agar dapat memperbaiki GAF skor.References
Andrade, C. (2010). Stahl?s Essential Psychopharmacology: Neuroscientific Basis and Practical Applications. Mens Sana Monographs, 8(1), 146. https://doi.org/10.4103/0973-1229.58825
Hany, M., Rehman, B., Azhar, Y., & Chapman, J. (2023). Schizophrenia. In StatPearls. StatPearls Publishing. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539864/
Kusumastuti, D. A. S. D., & Ambarwati, W. N. (2021). SEORANG LAKI-LAKI UMUR 50 TAHUN DENGAN SKIZOFRENIA PARANOID (F20. 0): LAPORAN KASUS. Proceeding Book National Symposium and Workshop Continuing Medical Education XIV.
Leucht, S., Kane, J. M., Kissling, W., Hamann, J., Etschel, E., & Engel, R. R. (2005). What does the PANSS mean? Schizophrenia Research, 79(2), 231–238. https://doi.org/10.1016/j.schres.2005.04.008
Lubis, A. (2023). Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid. PRIMER (Prima Medical Journal), 8(1), 1-6.
Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III dan DSM-5. (kedua). Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Perhimpunana Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. (2011). Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia.
Pramono, D. (2010). Determinan terhadap Timbulnya Skizofrenia pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Prof. HB Saanin Padang Sumatera Barat. 26(2).
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018).
Sadeeqa, S. (2018). Khokhar A and Sadeeqa S. (2017). Schizophrenia- A Case Study. Virology and Immunology Journal, 1(6): 000134.
Subagyo, R., Prasetya, E. C., Hamida, A., Rafida, M., Ramzi, M., Nugraha, M. T., ... & Anas, M. (2022). Laporan Kasus: Skizofrenia Paranoid. Journal of Islamic Medicine, 6(2), 113-118.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sung Chian, Nur Setyaningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).