LAPORAN KASUS: ANALISIS KASUS ENDOMETRIOSIS DALAM PERSPEKTIF MEDIS, BIOETIK DAN ISLAM

Authors

  • Fajriah Ranggawati Sultan Universitas Muslim Indonesia
  • Nasrudin Andi Mappaware Universitas Muslim Indonesia
  • Susiawaty Mustafa RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.21811

Keywords:

Al-umuru Bi Maqashidha, Beneficence, Endometriosis, La Dharar Wala Dhirara.

Abstract

Endometriosis merupakan gangguan ginekologi yang memberikan keluhan nyeri haid dan infertilitas, sering terjadi pada perempuan usia reproduksi. Dalam kaidah dasar bioetik diketahui terdapat 4 aspek, yaitu: Beneficence, non-maleficence, autonomy, dan justice. Dalam perspektif ilmu fiqih terdiri atas 5 kaidah diantaranya Al-umuru Bi Maqashidha, La Dharar Wala Dhirara, Al Masyaqqah Tajlibut Tasyir, Al- Yaqinu La yuzalu bi syak , dan Al-Adatu Muhakkamah. Laporan kasus ini adalah perempuan usia 32 tahun P1A0 dengan keluhan nyeri perut hebat bagian bawah, disertai rasa nyeri saat berhubungan. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan tanpa teraba massa. Pemeriksaan USG ditemukan massa kistik. Temuan laparatomi eksplorasi adalah kista endometriosis disertai perlekatan ke usus. Tatalaksana yang dilakukan adhesiolisis dan kistektomi sebagai pembedahan konservatif. Dalam perspektif kaidah dasar bioetik beneficence dan autonomy. Serta dalam kaidah fiqih memenuhi Al-umuru Bi Maqashidha, La Dharar Wala Dhirara. Kesimpulan dari kasus ini bahwa Seorang perempuan dengan Kista Endometriosis, dilakukan tindakan sesuai indikasi medis, memenuhi kaidah dasar bioetik dan kaidah fiqih.

References

Al-Nadwi AA. Al-Qawaid al-Fiqhiyyah. 1994.

Al-Qur’an dan terjemahanny. 2016. Departemen Agama RI

Allaire, C., Bedaiwy, M. A., & Yong, P. J. (2023). Diagnosis and management of endometriosis. CMAJ, 195(10), E363-E371.

Chauhan, S., More, A., Chauhan, V., Kathane, A., & Chauhan Sr, V. V. (2022). Endometriosis: A Review of Clinical Diagnosis, Treatment, and Pathogenesis. Cureus, 14(9).

Helim, A. (2019). Maqasid Syariah versus Ushul Fiqh (Konsep dan Posisinya dalam Metodologi Hukum Islam). 214.

Hendarto, H. (2015). Endometriosis Dari Aspek teori sampai penanganan klinis. Airlangga University Press.

Iskandar, J., Tanamas, G., Utami, T. W., Anggraeni, T. D., & Nuryanto, Â. K. H. (2014). Higher Preoperative Endometrial Cancer Risk Showed More Advanced Stage. Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology, 99-105.

Mahdy, H., Casey, M. J., & Crotzer, D. (2018). Endometrial cancer.

Nasrudin A, Purwidianto A. (2011). Pengantar Bioetika, Hukum Kedokteran, dan Hak Asasi Manusia. Konsep dasar bioetika-hukum kedokteran dalam penerapan masa kini dan kesehatan sebagai hak asasi manusia. Makassar: LPPM Universitas Hasanuddin

Parasar, P., Ozcan, P., & Terry, K. L. (2017). Endometriosis: epidemiology, diagnosis and clinical management. Current obstetrics and gynecology reports, 6, 34-41.

Suryadi, T., & Bioetika, T. (2009). Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Pertemuan Nasional V JBHKI, 13.

Sastrowijoto S, Sudiharto P, Soenarto YS, Jenie UA, Adullah MA, Kusmaryanto CB, et al. (2019). Buku Putih Universitas Gajah Mada: Inspirasi UGM untuk Indonesia “Bioetika” Meneguhkan Kembali Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran. p. 2–62. Yogyakarta

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Ranggawati Sultan, F., Andi Mappaware, N. ., & Mustafa, S. . (2023). LAPORAN KASUS: ANALISIS KASUS ENDOMETRIOSIS DALAM PERSPEKTIF MEDIS, BIOETIK DAN ISLAM. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(3), 16633–16638. https://doi.org/10.31004/prepotif.v7i3.21811