HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP GEJALA SICK BUILDING SYNDROME PADA STAF TENAGA KE PENDIDIKAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA TAHUN 2020

Authors

  • Ratna Dwi Krismondani Program Studi Sarjana Kedokteran, FK UPN Veteran Jakarta
  • Aulia Chairani Program Studi Sarjana Kedokteran, FK UPN Veteran Jakarta
  • Nunuk Nugrohowati Program Studi Sarjana Kedokteran, FK UPN Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1436

Keywords:

Environmental Factors, Individual Factors, Sick Building Syndrome

Abstract

Background: Sick building syndrome (SBS) are collection of symptoms suffered by workers in offices and other buildings with symptoms such as headaches and respiratory problems. Based on report of the National Health Organization there are estimated 2.2 million deaths due indoor pollution. Where 70-80% of individuals spend their time working indoors. Methods and Samples: The study had used a cross sectional method which aims to determine relationship between individual and environmental factors that influence onset symptoms of SBS. The research data were collected through questionnaires. The sample in this study were 49 educational staff at the Faculty of Medicine UPN Veteran Jakarta. The sampling technique used total sampling. This study used univariate, bivariate, and multivariate analysis. Results: Bivariate analysis: age (p = 0.02), length of service (p = 0.00), psychosocial conditions (p = 0.00) and room ventilation conditions (p = 0.00). While multivariate analysis: age (p = 0.05; OR = 3.524; 95% CI 1.019-14.914), years of service (p = 0.02; OR = 4.168; 95% CI 1.768-16.520), room ventilation (p = 0.03; OR = 7.167; 95% CI 2.705-27.912), and psychosocial conditions (p = 0.012; OR = 8.714; 95% CI 3.072-29.098). Conclusion: Based on the bivariate analysis, there are significant relationship between age, years of service, psychosocial conditions and room ventilation of symptoms SBS. Meanwhile, based on multivariate analysis, psychosocial status is the most influential factor of symtoms SBS

References

Adhitiya. I, Hariyono. W. (2019). Analisis Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) Pada Karyawan Hotel Bw Suite Di Kabupaten Belitung. Naskah Publikasi, pp. 1-8

Cahyani, S. (2019). Hubungan Jumlah Trombosit, Nilai Hematokrit Dan Rasio Neutrofil-Limfosit Terhadap Lama Rawat Inap Pasien Dbd Anak Di Rsud Budhi Asih Bulan Januari – September Tahun 2019. Skripsi. UNiversitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Camelia, A. (2011). Sick Building Syndrome Dan Indoor Air Quality. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2(2), pp. 79–84.

Dahlan, Sopiyudin. (2015). Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.

Daryanto, D. (2013). Dampak Sistem Penghawaan dan Pencahayaan terhadap Sick Building Syndrome. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 4(2), p. 1386. doi: 10.21512/comtech.v4i2.2676.

Dian Yulianti, Mukhtar Ikhsan, Wiwien Heru Wiyono, 2012. “Sick Building Syndrome†Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Persahabatan, Jakarta, CDK-189/ vol. 39 no. 1

Fauzi, M. (2015). Hubungan Faktor Fisik, Biologi Dan Karakteristik Individu Dengan Kejadian Sick Building Syndrome Pada Pegawai Di Gedung Pandanaran Kota Semarang. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Skripsi

Hamzah N.A., Jun, K.E. dan Anua, S.M. (2017). Indoor air quality and symptoms of sick building syndrome in two selected building ( new versus old), Journal of occupational and health, 14 (2), Hal. 7-14

Ikmala, R. (2018). Pengaruh Karakteristik Individu, Antibodi, Lingkungan Kerja terhadap Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) (Studi pada Karyawan di PT Telkom Jember), Universitas Jember, 1(3).

Laila. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pegawai Di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Larasati. R. (2016). Pengaruh Stres Pada Kesehatan Jaringan Periodontal. Jurnal Skala Husada, 13 (1), pp. 81–89.)

Machfud F. 2015. Hubungan Faktor Fisik, Biologi Dan Karakteristik Indovidu Dengan Kejadian Sick Building Syndrome Pada Pegawai Di Gedung Pandanaran Kota Semarang. Skripsi. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Putri Y. (2015). analisa kualitas fisik dan mikrobiologi udara ruangan ber-ac dan keluhan sick building syndrome pada pegawai badan pengelola keuangan daerah kota medan di gedung walikota medan tahun 2015. skripsi

Raharjo, H. D. and Dermawan, D. (2013). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Fisik Terhadap Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai di Gedung Utama Perusahaan Fabrikasi Kapal Abstrak, (2581), pp. 5–9.

Rahman, N. H., Naiem, F. and Russeng, S. (2014). Studi tentang Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, pp. 1–12

Ridwan, A. M., Nopiyanti, E. and Susanto, A. J. (2018). Analisis Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai Di Unit OK Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta Selatan, 2(1), pp. 116–133.

Sumarni. (2012). Gambaran Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) Pada Karyawan Fajar Group di Gedung PT. Fajar Graha Pena Makassar. pp. 1–48.

Syahdrajat,Tantur. (2019). Panduan Penelitian untuk Skripsi Kedokteran dan Kesehatan. CV Sunrise:88-91.

Widuri, S. R. and Ardi, S. Z. (2019). Hubungan Suhu dan Kelembapan Dengan Keluhan Sick Building Syndrome Pada Karyawan di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. FKM Ahmad Dahlan, 270, pp. 1–10. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Krismondani, R. D., Chairani, A., & Nugrohowati, N. (2023). HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP GEJALA SICK BUILDING SYNDROME PADA STAF TENAGA KE PENDIDIKAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA TAHUN 2020. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 5(1), 168–180. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1436

Issue

Section

Articles