PENATALAKSANAAN MODEL EDUKASI DALAM MENGUBAH PERILAKU MASYARAKAT UNTUK PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PUSKESMAS GUNUNGSITOLI

Authors

  • Memoris Zega Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
  • Indra Utama Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
  • Mido Ester J Sitorus Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
  • Ivan Elisabeth Purba Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
  • Donal Nababan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
  • Frida Lina Tarigan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.13243

Keywords:

demam berdarah dengue, edukasi, penatalaksanaan, pencegahan, perilaku

Abstract

Dengue merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Pencegahan dengue pada saat ini masih bertumpu pada pengendalian vektor yang memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif. Upaya yang dapat dilakukan pada upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) berupa penyuluhan kesehatan, kerja bakti, 3M, kunjungan rumah, kegiatan fogging, pemantauan jentik berkala dilakukan setiap tahunnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan model edukasi dalam mengubah perilaku masyarakat untuk pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah puskesmas Gunungsitoli. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Gunungsitoli pada bulan Juni - Desember 2024. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 keluarga pada masyarakat di Wilayah Puskesmas Gunungsitoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penatalaksanaan model edukasi berperan penting dalam perubahan perilaku masyarakat. Pemahaman masyarakat tentang Demam berdarah sudah cukup baik, dimana mereka mengetahui bahwa demam berdarah disebabkan oleh nyamuk yang membawa virus aedes dan menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot. Dalam hal perilaku pencegahan demam berdarah, masyarakat telah menerapkan metode 3M (menguras bak mandi, menutup penampungan air dan mendaur ulang barang bekas), membersihkan lingkungan sekitar, menggunakan serbuk abate, menggunakan kelambu dan obat nyamuk dan foging dari puskesmas. Edukasi dalam mencegah demam berdarah dengue di peroleh masyarakat dari media sosial sosial seperti facebook, instagram dan adanya penyuluhan dari tenaga kesehatan.  

References

Adventus, J. IMM and Mahendra, D.(2019) Buku Ajar Promosi Kesehatan, Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia.

Ariani, A. P. (2016). Demam Berdarah Dengue (DBD). Yogyakarta: Nuha Medika.

Ayun, L. L., & Pawenang, E. T. (2017). Hubungan antara faktor lingkungan fisik dan perilaku dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Public Health Perspective Journal, 2(1).

Bhatt, S., Gething, P. W., Brady, O. J., Messina, J. P., Farlow, A. W., Moyes, C. L., ... & Myers, M. F. (2013). The global distribution and burden of dengue. Nature, 496(7446), 504-507.

Damayanti, F. (2017). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial anak dikelompok b1 tk kemala bhayangkari 01 pim staf besusu tengah. Bungamputi, 4(3).

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI. (2019, Juni 13). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Diambil kembali dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI: https://promkes.kemkes.go.id/upayapencegahan-dbd-dengan- 3m-plus

Fauziah, S. (2023). Hubungan pengetahuan dengan upaya pencegahan DBD di wilayah kerja puskesmas tanjung karang. Skripsi, 5–24. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5510/5/BAB 2.pdf

Harapan, H., Michie, A., Yohan, B., Shu, P. Y., Mudatsir, M., Sasmono, R. T., & Imrie, A. (2019). Dengue viruses circulating in Indonesia: a systematic review and phylogenetic analysis of data from five decades. Reviews In Medical Virology, 29(4), e2037. https://doi.org/10.1002/rmv.2037

Hartini, et al. (2023). Model KAP dalam Pencegahan Demam Berdarah. Jurna Kesehatan Masyarakat Nasional.

Indang, N., Towidjojo, V.D. and Syahriel, M. (2022) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Penggunaan Anti Nyamuk Untuk Mencegah Terjadinya Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Birobuli Selatan’, Medica Tadulako : Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 7(1), pp. 45–49.

Karyanti, M. R., Uiterwaal, C. S., Kusriastuti, R., Hadinegoro, S. R., Rovers, M. M., Heesterbeek, H., ... & Bruijning-Verhagen, P. (2014). The changing incidence of dengue haemorrhagic fever in Indonesia: a 45-year registry-based analysis. BMC Infectious Diseases, 14(1), 1-7. https://doi.org/10.1186/1471-2334-14- 412

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan. (2017a). Pedoman pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Kementerian Kesehatan. (2020b). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Manalu, H.S.P. and Munif, A. (2016) ‘Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jawa Barat dan Kalimantan Barat’, ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies, 8(2), pp. 69– 76.

Nurarif, Amin, Huda & Kusuma, Hardhi. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA. Yogyakarta : Mediaction Publishing

Rau, M. J., & Banilai, P. A. S. (2020). Risk of Environmental Factors and Efforts to Eliminate Mosquito Nest with Dengue Fever in The Working Area of The Kamonji Health Center. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 121- 133.

Ridho, M .Rasyid, Dalilah, and Chairil Anwar. 2017. “Hubungan Pengetahuan , Sikap Dan Perilaku Masyarakat Tentang DBD Dengan Jumlah Larva Nyamuk.” Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 3 (1): 39–51.

Sasmono, R. T., Taurel, A. F., Prayitno, A., Sitompul, H., Yohan, B., Hayati, R. F., ... & Nealon, J. (2018). Dengue virus serotype distribution based on serological evidence in pediatric urban population in Indonesia. PLoS Neglected Tropical Diseases, 12(6), e0006616. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0006616

Setyaningsih, W., & Setyawan, D. A. (2010). Peningkatan Kemandirian Kader Kesehatan Dalam Melakukan Upaya Pencegahan Penyakit DBD Melalui Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Surakarta: Jurusan Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta Kementerian Kesehatan RI.

Sinaga, S. and Damanik, C. (2021) ‘Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Kegiatan Konseling Informasi Edukasi Mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue Pada Anak Dan Penerapan PHBS Untuk Pencegahan Sitorus, C M C. 2019. “Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Desa Aji Jahe ….” http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/handle/123456789/1398. Penyakit DBD’, Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata, 1(1), pp. 31–40.

Soekidjo, N. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 57-68.

Sucipto, P. T., Raharjo, M., & Nurjazuli, N. (2015). Faktor–faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan jenis serotipe virus Dengue Di Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 14(2), 51-56.

Sukohar, A. (2014). Demam Berdarah Dengue (DBD). Medula: Jurnal Profesi Kedokteran Universitas Lampung, 2(02), 152633.

Sulistyawati. (2020). Dengue prevention and control in Indonesia: A case study in Yogyakarta City [Doctoral dissertation, Umea University]. http://umu.diva- portal.org/

Sumantri, R. ; P. H. (2014). Hubungan pemberantasan sarang nyamuk (psn) dan kebiasaan keluarga dengan kejadian demam berdarah dengue (dbd) di kota pontianak. 1–21.

Ustiawaty, J., Pertiwi, A. D., & Aini, A. (2020). Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Melalui Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(2). https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.528

Utama, I. M. S., Lukman, N., Sukmawati, D. D., Alisjahbana, B., Alam, A., Murniati, D.,... & Parwati, K. T. M. (2019). Dengue viral infection in Indonesia: Epidemiology, diagnostic challenges, and mutations from an observational cohort study. PLoS Neglected Tropical Diseases, 13(10), e0007785. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0007785

World Health Organization. (2011). Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue hemorrhagic fever. Revised and expanded. World Health Organization-Regional Office for South-East Asia. New Delhi, India: WHO-SEARO.

World Health Organization. (2012). Global strategy for dengue prevention and control 2012-2020. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. (2021, May 19). Dengue and severe dengue. https://www. who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue

Downloads

Published

2025-12-01

How to Cite

Zega, M., Utama, I., J Sitorus, M. E., Purba, I. E., Nababan, D., & Tarigan, F. L. (2025). PENATALAKSANAAN MODEL EDUKASI DALAM MENGUBAH PERILAKU MASYARAKAT UNTUK PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PUSKESMAS GUNUNGSITOLI. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(3), 7649–7671. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.13243