ANALISIS KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DITINJAU DARI STATUS IMUNISASI DASAR DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v4i2.1030

Keywords:

balita, kejadian stunting, riwayat penyakit infeksi, status imunisasi dasar

Abstract

Dampak stunting pada balita adalah gangguan perkembangan, kemampuan belajar yang rendah, mudah terkena penyakit infeksi, meningkatkan angka kematian dan angka kesakitan. kemampuan ekonomi dan produktivitas menurun, serta berisiko mengalami penyakit tidak menular ketika dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan status imunisasi dasar dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita yang berkunjung ke Posyandu di Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah Survei Analitik dengan desain Cross Sectional. Sampel adalah ibu yang memiliki balita berusia 12-59 bulan yang berkunjung ke Posyandu di Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu sebanyak 102 ibu balita.. Teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square (χ2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian stunting sebesar 31,37%, 86 ibu (84,3%) memiliki balita dengan status imunisasi dasar lengkap, 87 ibu (85,3%) memiliki balita dengan riwayat penyakit infeksi.. Tidak ada hubungan antara status imunisasi dasar (p=0,690) dan riwayat penyakit infeksi (p=0,479) dengan kejadian stunting. Kata kunci: balita, kejadian stunting, riwayat penyakit infeksi, status imunisasi dasar

Author Biographies

Nurul Khairani, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Public Health Department

Santoso Ujang Effendi, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Public Health Department

References

Agustia, R., Rahman, N., & Hermiyanty, (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Tambang Poboya Kota Palu. Ghidza Jurnal Gizi dan Kesehatan, 2 (2) : 59-62.

Anmaru, Y. Y. R., & Laksono, B. (2019). The Influencing Factor Analysis of Stunting Incidence in Children Aged 24-59 Months at Kedung Jati Village. Public Health Perspectives Journal, 4 (2) : 116 – 121.

Berendsen, M. L. T., Smits, J., Netea, M. G., & Van Der Ven, A. (2016). Non-Specific Effects of Vaccines and Stunting: Timing Maybe Essential. EBio Medicine, 8, 341–348.

Https://doi.org/10.1016/j.ebiom.2016.05.010.

Cusick, S.E.; Georgieff, M.K. (2012). Nutrient Supplementation and Neuro Development: Timing is The Key. Arch. Pediatr. Adolesc. Med. 166, 481–482.

Darmadi. (2008). Penyakit Infeksi Nosokomial. Jakarta : Salemba Medika.

de Onis, M., & Branca, F. (2016). Childhood Stunting: A Global Perspective. Maternal and

Child Nutrition, 12 (1), 12–26. https://doi.org/10.1111/mcn.12231.

Departemen Kesehatan RI. (2008). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2007. Retrieved from: kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Riskesdas%202007%20Nasional.pdf.

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. (2014). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) di Kota Bengkulu Tahun 2014 Menurut Indeks TB/U. Bengkulu : Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2015). Hasil Survei Pemantauan Status Gizi Provinsi Bengkulu Tahun 2015. Bengkulu : Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Fajariyah, R. N., & Hidajah, A. C. (2020). Hubungan Kejadian Stunting dengan Status Imunisasi dan Tinggi Ibu pada Anak Usia 2-5 Tahun di Indonesia. Jurnal Berkala Epidemiologi. 8 (1) : 89-96.

Kasim, E., Malonda, N., & Amisi, M. (2019). Hubungan antara Riwayat Pemberian Imunisasi dan Penyakit Infeksi dengan Status Gizi pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan

Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Bios Logos. 9 (1) : 34-43.

Kementerian Kesehatan RI. (2010 ). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Retrieved from: kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Riskesdas%202010%20Nasional.pdf.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Retrieved from Http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.

Mishra, M., Singh, R., Dwivedi, S., Hassan, M.A., Praveen, K., & Khan, M.A.

(2015). Association of Feeding Practices and Immunization with Nutritional Status of Infants in Jasra Block of Allahabad District. Indian

Journal Child Health. 2 (2) : 72-75.

Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G., Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W. (2013). Contextualising Complementary Feeding in A Broader Framework for Stunting. Prevention. Maternal & Child Nutrition. 9, 27–45. Https://doi.org/10.1111/mcn.12088

Swathma, D., Lestari, S., & Ardiansyah, R. T. (2016). Analisis Faktor Risiko BBLR, Panjang Badan Bayi Saat Lahir, dan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kandai. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1 (3) : 1-10.

WHO. (2020). WHA Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief. Geneva : WHO. Retrieved from: Https://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pdf.

WHO. (1997). WHO Global Database on Child Growth and Malnutrition. Geneva : WHO.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Khairani, N., & Effendi, S. U. (2023). ANALISIS KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DITINJAU DARI STATUS IMUNISASI DASAR DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 4(2), 228–234. https://doi.org/10.31004/prepotif.v4i2.1030