ANALISIS EKONOMI SEKTORAL DI KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2017-2021

Authors

  • Yafet Salmanto M Universitas Mulawarman
  • Diana Lestari Universitas Mulawarman
  • Rahcmad Budi Suharto Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.32749

Keywords:

Struktur Ekonomi, Sektor Basis Dan Non Basis, Kutai Barat.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor basis atau sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan sektor Non Basis di Kabupaten Kutai Barat dan membuktikan seberapa besar kontribusi lapangan usaha terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Barat, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA LITBANGDA) Kabupaten Kutai Barat, berbagai media publikasi, dan lembaga lainnya yang terkait Tahun 2017 – 2021. Analisis Sektor Ekonomi Basis dan Non Basis di Kabupaten Kutai Barat dengan menggunakan metode Analisis Location Quotient  (LQ), Analisis Shift Share (Shift Share Analysis) dan Tipologi Klassen. Hasil analisis menemukan bahwa enam sektor yang memiliki nilai rata-rata LQ lebih dari 1 (LQ > 1) atau sektor basis dan terdapat sebelas sektor yang memiliki nilai rata-rata LQ kurang dari 1 (LQ < 1) atau sektor non basis. Berdasarkan hasil perhitungan pertumbuhan nasional (pn) PDRB di Provinsi Kalimantan Timur telah mempengaruhi peningkatan pertumbuhan PDRB di Kabupaten Kutai Barat, hasil perhitungan nilai pertumbuhan proporsional (pp) PDRB secara keseluruhan sebesar Rp 4745.5,-. Ada enam sektor ekonomi yang bertanda negatif atau pertumbuhannya lamban dan sebelas sektor yang lain menunjukkan pertumbuhan positif sehingga memberikan efek pertumbuhan yang cepat terhadap sektor-sektor yang sama di Kabupaten Kutai Barat, hasil perhitungan pertumbuhan pangsa wilayah (ppw) PDRB di Kabupaten Kutai Barat tahun 2017 sampai tahun 2021 mengalami penurunan di Kabupaten Kutai Barat hanya sektor konstruksi yang memiliki daya saing sangat kuat terhadap sektor yang sama di Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan analisis tipologi klassen diperoleh bahwa terdapat sebelas sektor ekonomi yang termasuk dalam kuadran II atau sektor yang maju tapi tertekan (stagnant sector), Pada kuadran III hanya sektor konstruksi  yang masuk dalam kategori sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sector) dengan rata-rata laju pertumbuhan 0.05% dan rata-rata distribusi 11% serta pada kuadran IV atau sektor relatif tertinggal (underdeveloped sector) ada lima sektor.

References

Amin, Pujiati, 2008. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Di Karesidenan Semarang Era Desentralisasi Fiskal, Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Ekonomi Negara Berkembang Hal: 61–70.

Anonima, 2016. Rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten kutai barat tahun 2016-2021. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Barat, Sendawar.

Anonimb, 2021. Kabupaten Kutai Barat Dalam Angka tahun 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat, Sendawar.

Anonimc, 2022. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kutai Barat Menurut Lapangan Usaha 2017-2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat, Sendawar.

Andi Kurniawan Karta Negara, Aning Kesuma Putri, 2020. Analisis Sektor Unggulan Kecamatan Toboali Dengan Metode Shift Share Dan Location Quotient. Equity: Jurnal Ekonomi Vol. 8 (1): Juni 2020

Arsyad, Lincolin, 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi keempat, BPFE Yoyakarta.

Abdullah, S., dan Nazry, R. (2015). Analisis Varian Anggaran Pemerintah Daerah-Penjelasan Empiris dari Perspektif Keagenan. Jurnal Samudera Ekonomi dan Bisnis, 2(2), 272-283.

Daryanto, Arief dan Hafizrianda, Yundy, 2010. Model-Model Kuantitatif Untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah: Konsep Dan Aplikasi. PT. Penerbit IPB Press, Bogor.

Djojokusumo, S.1994. Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. LP3ES. Jakarta.

Ferry Setiawan, 2020. Analisis Potensi Sektor Basis dan Non Basis Kota Sabang Tahun 2013-2019. Vol. 6, No. 1, Oktober 2020.

Glasson, Jhon, 1974. Pengantar Perencanaan Regional, terjemahan Paul Sitohang, Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta.

Maslowan, Irawaty, 2017. Analisis Sektor Basis Dan Non Basis Ekonomi Kota Tomohon Tahun 2011-2015. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 17 No. 02 Tahun 2017.

R. Jumiyanti, Kalzum, 2018. Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non Basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review, volume 1 - No. 1 – April 2018.

Richardson, Harry W, 1991. Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Regional.LPFE, Universitas Indonesia, Jakarta.

Sagajoka, Estherlina, 2019. Analisis Sektor Ekonomi Basis Dan Non Basis Di Kabupaten Ende Periode 2013-2017. Analisis Vol. 09 No. 02 Edisi September 2019.

Setiawan, Ferry, 2020. Analisis Potensi Sektor Basis Dan Non Basis Kota Sabang Tahun 2013-2019. Vol. 6, No. 1, Oktober 2020.

Setiawan dan Kursini, Dwi Endah. 2010. Ekonometrika. Andi, Yogyakarta.

Setiono NS. Dedi, 2011. Ekonomi Pengembangan Wilayah: Teori dan Analisis. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.

Sirojuzilam, 2008. Disparitas Ekonomi dan Perencanaan Regional, Ketimpangan Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah Timur Provinsi Sumatera Utara, Pustaka Bangsa Pers.

Sumayow, Alen Gifthovel dkk, 2018. Analisis Sektor Basis Dan Non Basis Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Agri-Sosio Ekonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 14 Nomor 2, Mei 2018 : 279 – 288.

Tambunan, Tulus T. H, 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia: Teori & Penemuan Empiris. Salemba Empat Jakarta.

Tarigan, Robinson, 2009. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Medan.

Downloads

Published

2024-09-04

How to Cite

M, Y. S., Lestari, D. ., & Suharto, R. B. . (2024). ANALISIS EKONOMI SEKTORAL DI KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2017-2021. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(4), 12381–12391. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.32749