HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD TENGKU RAFI’AN SIAK
Abstract
Abortus inkomplit adalah terjadinya perdarahan pervaginam yang diikuti keluarnya janin tanpa plasenta jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan perdarahan hebat hingga mengakibatkan kematian pada ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia dan paritas ibu hamil dengan kejadian abortus Inkomplit di RSUD Tengku Rafi’an Siak Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik, menggunakan pendekatan case control yang dikenal dengan penelitian retrospektif. Penelitian dilakukan pada tanggal 07 – 11 Juli 2020 dengan jumlah sampel kelompok kasus 70 data rekam medis ibu hamil dengan abortus inkomplit dan sampel kelompok kontrol 70 data rekam medis ibu hamil normal usia kehamilan ≤ 20 minggu diperoleh menggunakan teknik total sampling dan systematic random sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan lembar checklist. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan data rekam medis usia berisiko ibu hamil ≤ 20 minggu adalah 38 orang, data rekam medis usia tidak berisiko 102 orang, data rekam medis paritas berisiko ibu hamil ≤ 20 minggu adalah 60 orang, data rekam medis usia tidak berisiko 80 orang, data rekam medis ibu hamil dengan abortus inkomplit adalah 70 orang dan data rekam medis hamil normal 70 orang. didapatkan ada hubungan usia dengan kejadian abortus inkomplit dengan nilai p=0,037 dan didapatkan tidak ada hubungan paritas dengan kejadian abortus inkomplit dengan nilai p=0,124. Disarankan kepada petugas medis untuk dapat meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan melakukan supervisi dalam mendeteksi abortus inkomplit.References
Adrian. (2018). Siap Hamil di Atas 35 Tahun?. www.alodokter.com, (diakses tanggal 5 Februari 2018).
Amellia, S.W.N. (2019). Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks Maternal dan Neonatal. Yogyakarta, PT. Pustaka Baru.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pusat Statistik. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta, Kementrian Kesehatan.
Bukit, R. (2013). Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2012. Scientia Journal, Volume 2, Nomor 1.
Cunningham, FG., Hauth, J.C., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Rouse, D. J., Spong, C.Y. (2014). Obstetri Williams 23rd Edition. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran Indonesia EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2018). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2018. Pekanbaru.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru.
Fatkhiyah N. dkk. (2017). Faktor Risiko Maternal Kejadian Abortus di RSUD`Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal. Jurnal Kebidanan, volume 6, nomor 1.
Handayani, E.K. (2015). Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Maternity and Neonatal, Volume 1, Nomor 6, Halaman 249.
Heryanti. (2018). Hubungan Umur dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Palembang, Volume 13, Nomor 1.
Irianti, B., Halida, E.M., Huhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti, N., Hartiningtiyaswati, S., dan Anggraini, Y. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti.Jakarta, Sagung Seto.
Mahdiyah, D., Rahmawati, D dan Lestari, A. (2013). Hubungan Paritas Dengan Kejadian Abortus di Ruang Bersalin RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Dinamika Kesehatan, Volume 4, Nomor 2.
Manuaba, I.B.G. (2010). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta, EGC.
Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Puerperium Care. Yogyakarta, Pustaka Belajar.
Notoadmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta, PT. Rineka Cipta
Notoadmodjo. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Nugroho, T. (2012). Patologi Kebidanan. Yogyakarta, Nuha Medika.
Nurizzka, R.H. (2019). Kesehatan Ibu dan Anak Dalam Upaya Kesehatan Masyarakat. Depok, PT. Raja Grafindo Persada.
Pitriani, R. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Kesehatan Komunitas, Volume 2, Nomor 2.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta, PT. Bina Pustaka.
Saifuddin, A.B. (2012). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonal, Edisi 1. Jakarta, YBP-SP.
Sastroasmoro, S dan Ismael, S. (2010). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta, Sagung Seto.
Septiani, A dan Zulmi, D. 2013. Hubungan Umur Paritas dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Abortus. Sripsi.
Setiawan dan Saryono. (2011). Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta, Mitra Cendikia Press.
Sukriani, W dan Sulistyaningsih. (2010). Analisis Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus Spontan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Volume 6, Nomor 1, Halaman 10-15.
Sumantri, A. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakaarta, Prenada Media.
Syahdrajat, T. (2015). Panduan Menulis Tugas Akhir Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta, Kencana Prenada
Varney, H. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi Jakarta, EGC.
Walyani, E.S. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta, Pustaka Baupess.
Wulandari, F.C dan Nasikhah, N. (2014). Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Abortus Inkomplete di Rumah Sakit Palang Biru Kutuarjo. Skripsi.
Yanti, Linda. (2018). Faktor Determinan Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil di RSUD Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal ilmiah ilmu-ilmu kesehatan.volume 16, nomor 2,halaman 100.