PENGOLAHAN KAYU MANIS UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PENDERITA GOUT ARTRITIS
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.7730Keywords:
kayu manis, gout artritisAbstract
Artritis gout terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat. Kristal urat dapat terbentuk ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada manusia dan hewan, menunjukkan banyak efek yang menguntungkan dari kayu manis untuk kesehatan, seperti antidiare, antimikroba, anti inflamasi, antioksidan, analgesic, antiseptic, anti spasmodic, pengobatan impotensi, dyspnea, rematik, luka dan sakit gigi bahkan flu. Minyak yang diekstrak dari kayu manis memiliki aktivitas anti inflamasi, sebagai pengobatan untuk disminore dan menghentikan pendarahan. Kayu manis ini merupakan rempah yang mudah didapatkan di Kabupaten Kampar, namun pengolahan dan pemanfaatannya belum maksimal. Masyarakat masih sedikit memahami cara pengolahan kayu manis untuk pemanfaatan penyembuhan berbagai macam penyakit diantaranya gout artritis. Pengabdian ini dilakukan dengan cara penyuluhan serta mempraktikkan bagaimana pengolahan kayu manis. Peserta yang mengikuti penyuluhan mengetahui cara pengolahan kayu manis untuk meredakan nyeri pada pasien gout artritis. Pengabdian ini sangat penting karena rasa nyeri oleh gout atritis membuat seseorang tidak mampu beraktifitas seperti biasanya. Oleh karena itu diperlukan pengobatan secara non farmakologi dengan menggunakan kayu manis.References
Ariani, R. D. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Asam Urat. Karya Tulis Ilmiah, 60. https://digilib.ukh.ac.id/files/disk1/12/01-gdl-rizkadwiar-579-1-skripsi-i.pdf
Damayanti. (2013). Panduan Lengkap Mencegah & Mengobati Asam Urat. Araska.
Febriyani. (2018). Pengalaman Belajar Lapangan OSTEOARTRITIS. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 1002005118, 1–51.
Friedman. (2013). Keperawatan Keluarga. Gosyen Publishing.
Hidayat. (2012). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika.
Junaidi, I. (2013). Rematik dan Asam Urat. Bhuana Ilmu Populer.
Kusumayanti, G. . (2014). Pola Konsumsi Purin dan Kegemukan Sebagai Faktor Resiko Hiperurisemia pada Masyarakat Kota Denpasar. Www.Jurnal Skala Husada.Com, 12, 12–27.
Lina, S. (2014). Analisis Kebiasaan Makan Yang Menyebabkan Peningkatan Kadar Asam Urat. Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Notoatmodjo. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Nurarif, A.& Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan NANDA NIC-NOC (2nd ed.). Medication Jogja.
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
Riska. (2020). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada lansia yang mengalami asam urat: literture review.
Riskesdas. (2018). Profile Riskesdas 2018. Www.Riskesdas.Com.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nia Aprilia, Syafriani Syafriani, Devi Eka Safitri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.