COMMUNITY-BASED DEVELOPMENT UNTUK PENANGANAN STUNTING: INTEGRASI PRODUK PANGAN LOKAL BERGIZI DAN KANTIN SEHAT BERKELANJUTAN

Authors

  • Ninna Rohmawati Universitas Jember
  • Ruli Bahyu Antika Universitas Jember
  • Eri Witcahyo Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37525

Keywords:

Stunting, Kantin Sehat, Produk Bergizi, Hygiene Sanitasi

Abstract

Target penurunan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% di Indonesia. Program pencegahan dan penanganan stunting sangat diperlukan sebagai kontribusi positif menurunkan angka stunting. Community Based Development adalah metode pendekatan yang melibatkan masyarakat/komunitas didalam Pembangunan. Stunting dipengaruhi oleh faktor asupan makan, praktik kebersihan hygiene sanitasi, dan pola asuh. Tingginya prevalensi stunting menjadi prioritas yang harus diselesaikan dengan sumber pangan lokal yang melimpah dan bergizi, yaitu daun kelor dan ikan lele. Di Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, pohon kelor tumbuh subur dan hasilnya melimpah, tetapi belum ada upaya diversifikasi pangan. MADIN DARUSSALAM memiliki kantin sehat. Seiring perjalanan waktu terdapat masalah yang dihadapi yaitu penyediaan dan pengembangan produk pilihan makanan sehat. Diharapkan dengan pelatihan pengembangan produk berbasis daun kelor dan ikan lele menjadi berbagai produk padat gizi, serta pelatihan hygiene sanitasi dapat meningkatkan produktivitas kantin serta meningkatkan status gizi. Terdapat beberapa solusi dari permasalahan dan tantangan yang sedang dihadapi oleh mitra. Kegiatan ini dapat membantu permasalahan yang dihadapi mitra. Target dan luaran telah tercapai, yaitu: (1) Pelatihan dan pendampingan pembuatan produk berbahan dasar daun kelor berupa jelly daun kelor, cilok sehat, nugget kelor, sempol dan mie sehat. Produk berbahan dasar daun kelor yang sehat dan bergizi tinggi dapat dijadikan solusi dalam masalah gizi stunting; (2) Pelatihan dan pendampingan hygiene sanitasi kantin sehat (3) Modul “pangan sehat berkelanjutan” yang telah diberikan kepada mitra sehingga terwujud kantin sehat berkelanjutan; (4) Penyadaran ibu balita melalui teknik pelatihan menggunakan modul Emo-Demo Modul 3 “Cemilan Sembarangan” dan modul 9 “porsi makan bayi dan anak.

References

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Aprilianti, F.N., Sulistiyani, Rohmawati, N. 2016. Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor terhadap Kadar Protein, Kadar Air, Kadar Betakaroten dan Daya Terima pada Bakso Ikan Lele.

Ariani, M., Hermanto, Hardono, G, S., Sugiarto, Wahyudi, T, S. 2013. Kajian Strategi Pengembangan Diversifikasi Pangan Lokal. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. http://pse.litbang.pertanian.go.id.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun. 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2020. Madiun: Dinkes Kabupaten Madiun.

Gupita, A.M., Ningtyias, F.W., Rohmawati, N. 2017. Analisis Kadar Gula, Kadar Air, Kadar Protein dan Daya Terima Permen Jelly dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera). Universitas Jember: Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Hermanaputri, D.I., Ningtyias, F.W., Rohmawati, N., 2016. Pengaruh Penambahan Bayam (Amaranthus tricolor) terhadap Daya Terima, Kadar Zat Besi, Kadar Protein, dan Kadar Air Pada Kaki Naga Lele (Clarias gariepinus)

Hidayati, H., Ningtyias, F.W., Rohmawati, N. 2017. Analisis Kadar Protein dan Daya Terima Biskuit Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Penambahan Tepung Ikan Bandeng (Chanos chanos). Universitas Jember: Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Janah, V. 2013. “Suplemen Herbal Kaya Nutrisi Berbasis Daun Kelor Sebagai Alternatif Makanan Olahan dalam Rangka Peningkatan Kualitas Hidup Penderita HIV/AIDS di kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Cita Cilacap”. Laporan PKM-M. Cilacap: Stikes Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap.

Kemenkes Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Krisnadi, A. D. 2015. Kelor Super Nutrisi. Kunduran Blora : Moringa Indonesia.

Latifa, J.L.O., Rohmawati, N., Sulistiyani. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor terhadap Daya Terima, Kadar Protein, dan Kadar ? -Karoten Pada Nugget Ikan Tongkol

Mahmud, M. K., Hermana, Zulfianto, N. A., Apriyantono, R. R., Ngadiarti, I., Hartati, B., Bernadus dan Tinexcelly. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Margarina, R., Sulistiyani, Rohmawati, N. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Ubi Jalar Kuning dan Tepung Lele terhadap Kadar Betakaroten dan Protein Serta Daya Terima Mie Basah.

Mervina. 2009. “Formulasi Biskuit dengan Substitusi Tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan Isolat Protein Kedelai (Glycine max) sebagai Makanan Potensial untuk Anak Balita Gizi Kurang”. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Panjaitan,T.S. 2013. Kelor Mineral Blok Suplemen. http://www.ntb.litbang.pertanian.go.id. Srikanth, S, V., Mangala, S., dan Subrahmanyam, G. 2014. Improvement of Protein Energy

Malnutrition by Nutritional Intervention with Moringa Oleifera among Anganwadi Children in Rural Area in Bangalore India. International Journal of Scientific Study 2 (1); 1-4. Bangalore: Vydehi Institute of Medical Sciences and Research Centre.

Supariasa, I., Bakri, B., dan Fajar, I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Ubadillah, A. dan Hersoelistyorini, W. 2008. Kadar Protein dan Sifat Organoleptik Nugget Rajungan dengan Substitusi Ikan Lele (Clarias gariepinus). Jurnal Unimus. Vol. 4 No. 7 tahun 2013. [serial online] http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPDG/article/view/781.

Zakaria, Tamrin, Sirajuddin, dan Hartono, 2012. Penambahan Tepung Daun Kelor pada Menu Makanan Sehari-hari dalam Upaya Penanggulangan Gizi Kurang pada Anak Balita. Jurnal Media Gizi Pangan 13 (1). Makasar; Poltekkes Kemenkes Makasar. https://jurnalmediagizipangan.files.com.

Downloads

Published

2024-12-20

How to Cite

Rohmawati, N. ., Antika, R. B. ., & Witcahyo, E. . (2024). COMMUNITY-BASED DEVELOPMENT UNTUK PENANGANAN STUNTING: INTEGRASI PRODUK PANGAN LOKAL BERGIZI DAN KANTIN SEHAT BERKELANJUTAN. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(6), 12327–12334. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37525