PENGEMBANGAN DESA BEJI SEBAGAI WISATA EDUKASI KAMPUNG TEMPE

Authors

  • Meiria Istiana Sari Program studi DIII Analis Farmasi Dan Makanan Akade
  • Ambar Fidyasari Akademi Analis Farmasi Dan Makanan Putra Indonesia Malang
  • Kiantoro Andiek Setiawan Program studi DIII Farmasi Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2806

Keywords:

Batu-Beji, Kampung tempe, Desa Wisata

Abstract

Desa Beji salah satu desa di Kota Batu yang terkenal dengan pengrajin tempe. Desa ini menjadi kampung terbesar tempe kedua di Malang raya setelah Sanan. Tempe merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang diajukan ke UNESCO. Keunggulan ini kurang ditonjolkan sehingga perlu dilakukan pendampingan serta pengembangan di desa Beji yang potensinya di kota Batu sangat menjanjikan. Batu yang kerap dengan kota wisata menjadi pusat para wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Sehingga dengan menggali potensi di Beji maka dapat mengenalkan bagaimana desa ini berkembang menjadi pusat wisata edukasi tempe. Metode pengabdian dilakukan melalui transfer keilmuan ke masyarakat dan pengrajin tempe, khususnya kelompok wanita Tani Asri, dikemas dalam penyampaian materi secara klasikal, workshop dan praktik pengenalan wisata edukasi tempe, pendampingan entrepreneur dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa tahapan dimulai dari identifikasi permasalahan mitra perlunya edukasi pentingnya wisata tempe bagi Desa dan pembekalan transfer keilmuan tentang tempe. Hal ini terlihat dari hasil survei terhadap pentingnya wisata edukasi di desa ini yang menunjukkan 90%, pendampingan dari hasil entrepreneur 85%, promo diadakanya Festival Beji Kampung Tempe 97%, sehingga didapatkan hasil kepuasan keseluruhan sebesar 87%.

Author Biographies

Meiria Istiana Sari, Program studi DIII Analis Farmasi Dan Makanan Akade

Program studi DIII Analis Farmasi Dan Makanan Akade

Ambar Fidyasari, Akademi Analis Farmasi Dan Makanan Putra Indonesia Malang

Akademi Analis Farmasi Dan Makanan Putra Indonesia Malang

Kiantoro Andiek Setiawan, Program studi DIII Farmasi Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

Program studi DIII Farmasi Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

References

Astawan, M. 2008. Sehat Dengan Tempe.Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan dengan Tempe. PT Dian Rakyat, Jakarta

Babu D, Bhakyaraj & Vidhyalaksmi. 2009. A low cost Nutritious Food “Tempehâ€. Journal Of Dairy & Food Science 4(1): 22-27P.

Fidyasari, A. Sentot Joko Raharjo dan Wirastika. 2021. Optimizing the Role of Tempe Makers in the Development of KAMPUNG TEMPE Potentials as the Pioneer of Food and Climate Sovereignty. ENGAGEMENT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 5 No 1 (2021): May 2021. https://doi.org/10.29062/engagement.v5i1.250

Harmayani, E. 2014. Manfaat Pangan Fungsional Bagi Penyandang Penyakit Degeneratif. Annual Scientific Meeting 2014 Dies Natalis Fak. Kedokteran UGM ke-68 dan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-32, Yogyakarta

Hesty Pratiwi, 2017. Strategi pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata mandiri di desa Wanurejo kecamatan borobudur kabupaten magelang. Skripsi. Pendidikan luar sekolah fakultas ilmu pendidikan universitas negeri semarang.

Totok Mardikanto, Poeworko Soebianto,2015. Pemberdayaan Masyarakat dalam Persepektif Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2015

Downloads

Published

2021-11-16

How to Cite

Sari, M. I., Fidyasari, A., & Setiawan, K. A. (2021). PENGEMBANGAN DESA BEJI SEBAGAI WISATA EDUKASI KAMPUNG TEMPE. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(3), 973–978. https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2806