PENINGKATAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.23686Keywords:
Santri, Kesehatan, Reproduksi, Kader SebayaAbstract
Sebagai Lembaga Pendidikan berbasis pesantren, serta pola interaksi sebaya dalam waktu 24 jam. Maka santri mendapatkan kesempatan berkomunikasi hanya dengan antar santri dan para ustadz/ustadzah. Oleh karenanya, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberdayakan santri sebagai kader kesehatan melalui pembekalan dan edukasi kesehatan reproduksi berbasis kearifan lokal. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan pengabdian terintegrasi ini, yaitu; 1) memberikan edukasi konsep dasar kesehatan reproduksi dengan memberikan buku dengan judul mengenal kesehatan reproduksi kepada santri secara langsung, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait konsep yang harus dipelajari. 2) memberikan pendampingan terhadap santri tentang persiapan usia perkawinan (PUP) dan identifikasi gangguan kesehatan reproduksi dengan small group discussion, dan 3) melakukan tanya jawab dan mensinergikan secara langsung dengan materi pembelajaran yang diberikan pondok pesantren, melalui metode participatory educative and inquiry model. Hasil dari kegiatan pengabdian terintegrasi ini mendapatkan respon dan antusiasme yang cukup tinggi. Santri merasakan kebermanfaatan dari kegiatan dengan adanya wadah untuk diskusi dan komunikasi terkait permasalahan yang dihadapi seputar kesehatan reproduksi. Harapannya, santri akan terus meningkatkan pemahaman dan membudayakan secara baik, untuk berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman sebaya melalui program kader sebaya, sekaligus terus berikhtiar dalam meningkatkan kesehatannya, melalui pemahaman dari materi yang diajarkan dalam kitab-kitab, khususnya pembahasan tentang perilaku dan tata cara bergaul laki - perempuan/suami-isteri, tata cara mandi besar, dan tata cara ketika haid (menstruasi).References
Afridah, W. (2019). Pengaruh Pendampingan Pendidikan Kesehatan Reproduksi. 3(2), 200–207. https://doi.org/https://doi.org/10.33086/mtphj.v3i2.1211
Afridah, W., & Fajariana, R. (2018). Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa Sma Kanjeng Sepuh Gresik. Medical and Health Science Journal, 1(1), 53–57. https://doi.org/10.33086/mhsj.v1i1.616
Agustin, L., Rahayu, L. P., Yuana, H., Agustin, D., & Bakti, C. (2022). Penyuluhan Kesehatan Reproduksi pada Remaja dalam Perspektif Kesehatan dan Hukum. DEDICATION, 2, 16–21.
Aini, A. N., & Afridah, W. (2021). Perilaku Vulva Hygiene Saat Menstruasi dengan Kejadian Pruritus Vulva. BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic, 1(1), 7. https://doi.org/10.19184/biograph-i.v1i1.23628
Budoya, C. M., Kissaka, M. M., & Mtebe, J. S. (2019). Instructional design enabled Agile Method using ADDIE Model and Feature Driven Development method. International Journal of Education and Development Using Information and Communication Technology (IJEDICT), 15(1), 35–54. https://www.learntechlib.org/p/209737/
Chairul Basrun Umanailo, M. (2016). Ilmu sosial budaya dasar Penulis.
Dian Permatasari 1, E. S. (2021). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. EMPATHY, 2(1), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v0i0.46
Hess, A. K. N., & Greer, K. (2016). Designing for engagement: Using the ADDIE model to integrate high-impact practices into an online information literacy course. Communications in Information Literacy, 10(2), 264–282. https://doi.org/10.15760/comminfolit.2016.10.2.27
Sari, L. R. (2015). Pembentukan Kepribadian Muslim. http://repository.syekhnurjati.ac.id/2815/1/LILIS 2015 %28WM BLM%29-min.pdf
Zuhriy, S. (2011). Budaya Pesantren Dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf. Walisongo, 19, 13–22. https://doi.org/10.15408/mimbar.v0i0.17947
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Wiwik Afridah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.