Analisis Faktor-Faktor Resistensi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Metro

Authors

  • Mirhandika Febytry Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, Depok, Jawa Barat
  • Padmono Wibowo Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, Depok, Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.31004/innovative.v2i1.2953

Keywords:

Resistensi, Narapidana, Lembaga Pemasyaraktan, Pola Adaptasi.

Abstract

Dalam penelitian ini membahas tentang Resistensi yang dilakukan oleh Narapidana di Lembaga Pemayarakatan kelas IIA Metro. Sering terjadinya kasus kerusuhan sampai pembakaran Lapas di Indonesia serta kondisi lapas yang penuh sesak karena kelebihan kapasitas yang disebabkan oleh tingginya tingkat kejahatan di indonesia. Seseorang yang melakukan tindak kejahatan kosekuensinya dipidana di Lembaga Pemasyarakatan dan akan mengalami hilangnya kemerdekaan kebebasan bergerak dan pesakitan-pesakitan lainya akibat pemenjaraan sehingga narapidana akan berusaha mengurangi pesakitan-pesakitan ini dengan melakukan resistensi terhadap pihak Lapas khususnya di lokus penelitian yakni Lapas Metro. Sehingga penulis mengambil rumusan masalah bagaimana bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan Narapidana dalam menjalani kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Metro. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menemukan secara jelas bagaimana bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan Narapidana di Lapas Metro. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Resistensi oleh James C Scott dan Teori pola adaptasi oleh Robert K merton dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu kepustakaan dan penelitian lapangan berupa wawancara dan observasi serta dokumentasi. Bentuk resistensi yang dilakukan oleh Narapidana di Lapas Metro terbagi atas resitensi terbuka dan resistensi tertutup. Bentuk resistensi terbuka berupa penyerangan terhadap petugas, protes, kerusuhan, lobi-lobi 86, berbohong/alibi, tidak mengikuti pembinaan, penghormatan semu dan berpurapura. Sedangkan bentuk resistensi tertutup berupa pergunjingan, penyeludupan,peredaran dan menyembunyikan barang terlarang, penyimpangan seksual sampai upaya pelarian. Resistensi ini merupakan bagian daripada pola adaptasi yang kebanyakan bersifat menyimpang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andriani, V. E. (2015). Resistensi Terhadap Konstruksi Dominan Homoseksual dalam Film Coklat Stroberi. Interaksi Online, 3.

Cahyadi, D. (2008). Strategi rutan klas I Jakarta pusat dalam menanggungi tindak kekerasan antara tahanan dan narapidana. Tesis Universitas Indonesia, 10- 11. Politeknik Ilmu Pemasyarakatan 96

Fringka, Y. (2016). Resistensi Berbasis Adat: Perlawanan Masyarakat Nagari III Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat, t erhadap Rencana Tambang Bukit Batubasi. Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2.

Khumairah, E. F. (2019). Pola Adaptasi Narapidana Di Lapas Narkotika Klas Iii Kota Pangkalpinang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3.

Mirdalina. (2016). Resistensi Pedagang Kaki Lima (PKL) Terhadap Penertiban Satpol PP (Studi Kasus di Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung). Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung, 2.

Mustikawati, A. (2019). Resiistensi Terhadap Penyimpangan Kekuasaan dalam tiga cerpen kalimantan timur. Jurnal Ketatabahasaaan dan Kesastraan, 3.

Downloads

Published

2021-11-24

How to Cite

Febytry, M., & Wibowo, P. (2021). Analisis Faktor-Faktor Resistensi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Metro. Innovative: Journal Of Social Science Research, 2(1), 200–207. https://doi.org/10.31004/innovative.v2i1.2953

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>