HUBUNGAN ASUPAN ENERGI PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA IV KOTO SETINGKAI

Authors

  • Juliyusman Juliyusman Prodi S1 GIZI, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Nur Afrinis Prodi S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tamhusai
  • Syukrianti Syahda Prodi D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

DOI:

https://doi.org/10.31004/sjkt.v2i4.23194

Keywords:

Stunting, asupan energi,pola asuh, ketahanan pangan

Abstract

Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia, apabila pada masa tumbuh kembang ini balita tidak diberikan gizi yang cukup, balita tersebut akan mengalami retardasi pertumbuhan atau stunting. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting pada balita yaitu faktor asupan energi, asupan protein, pola asuh dan ketahanan pangan. Tujuanpenelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei – Juni 2023 dengan jumlah sampel 127 balita menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner, form food recall 2x24 jam. Analisa data digunakan univariat dan bivariate dengan chi suare. Sebanyak 110 balita (86,5%) tidak stunting, 100 balita (78,7%) asupan energi normal, 96 balita (75,6%) asupan protein normal, 102 balita (80,3%) pola asuh baik, dan 100 keluarga balita (78,7%) tahan pangan. Terdapat hubungan asupan energi (p=0,002), asupan protein (p=0,001), pola asuh (p=0,001) ketahanan pangan (p=0,002). terdapat hubungan yang signifiikan antara asupan energi protein, pola asuh dan ketahanan pangan dengan kejadian stunting pada balita Saran diharapkan bagi orangtua balita lebih memperhatikan kesehatan dan gizi balita dengan mengonsumsi makanan sehat serta memantau pertumbuhan balita dengan membawa balita ke posyandu.

References

Depkes RI. (2013). Buku Panduan Kader Posyandu Dalam Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta.

Kemenkes. (2020). Info Datin Lansia Berdaya, Bangsa Sejahtera.

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018 Kemenkes RI. In Health Statistics.

Kemenkes RI. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia. Jakarta : Depkes.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Standar Antropometri Anak.

Afrinis, N. (2021). Perbedaan Konsumsi Energi dan Protein Balita Stunting di Pedesaan dan Perkotaan. PREPOTIF?: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1297–1302. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2596

Bagus Pratama. Penyebab Langsung (Immediate Cause) yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Immediate Cause Affects Stunting in Children. Jiksh, 10(2), 299–303. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.167

Bella, F. D., Fajar, N. A., & Misnaniarti, M. (2020). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia, 8(1), 31. https://doi.org/10.14710/jgi.8.1.31-39

Besti. (2021). Hubungan Asupan Protein Dan Ketahanan Pangan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Masa Pendemi Covid 19.

Diana Sulistian. (2018). Hubungan Antara Asupan Protein Dengan Stunting Pada Anak Sekolah Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kartasura.

Diniyyah, S. R., & Nindya, T. S. (2017). Asupan Energi , Protein Dan Lemak Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Suci

Dheavivi. (2016). Srategi Pengembangan Pada Rumah Tangga Di Desa Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. 2006, 1–23.

Evy Noorhasanah. (2021). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 4(1), 37–42. https://doi.org/10.32584/jika.v4i1.959

Fatmawati, Y. D. (2020). Terhadap pencegahan stunting pada balita di masa pandemi whatsapp lectures in improving mother ’ s knowledge on stunting pendahuluan Stunting Merupakan Kondisi Gagal Tumbuh Dan Masalah Gizi Kronis Yang Disebabkan Oleh Asupan Gizi Yang Kurang 1(1), 45–50.

Fitriana. (2020). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Pulau Jambu Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2020.

Glaudia P, Malonda, N. S. ., & Rombot, D. V. (2015). Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 13-36 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal Penyakit Infeksi Dan Stunting, 392, 0–5.

Herna, S. (2021). Hubungan Asupan Pangan Dan Pengetahuan Ibu Tentang 1000 HPK Dengan Kejadian Stunting.

Masrin, M., Paratmanitya, Y., & Aprilia, V. (2016). Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 103. https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).103-11

Nathasa Weisdania Sihite. (2021). Dengan Kejadian Stunting Gagal Tumbuh Atau Yang Lebih Dikenal Dengan Istilah Stunting Merupakan Kegagalan Tumbuh Kembang Yang Dialami Anak Usia Di Stunting Adalah Jika Z-Score Tinggi Badan Stunting Di Tahun 2017 Dengan Penurunan Berdasarkan Data Pemantaua. November, 59–66.

Nenny Nora. (2021). Hubungan Sanitasi Dan Higieni Dengan Kejadian Stunting Usia 24-59 Bulan Di Desa Babussalam Rokan Wilyah Kerja Puskesmas Pujud Tahun 2021.

Novi Enis Rosuliana. (2022). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kasus Stunting Pada Anak Usia 12-59 Bulan. Braz Dent J., 33(1), 1–12.

Nurhalika. (2019). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Daerah Pesisir Desa Bonto Ujung Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto Tahun 2019. Progress in Retinal and Eye Research, 561(3), S2–S3.

Novita Agustina. (2022). Faktor-faktor Penyebab Kejadian Stunting pada Balita. Gizi

Saraswati, D., Gustaman, R. A., & Hoeriyah, Y. A. (2021). Hubungan Status Ketahanan Pangan Rumah Tangga Dan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Pada Baduta. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 12(2), 226–237.

Safitri, C. A. (2019). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus pada Usia 2-5 Tahun. 68–93.

Suyatno. (2016). Hubungan Ketehanan Pangan Keluarga Dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Daerah Pesisir (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang). 6, 1–23.

Syukrianti. (2023). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Xiii Koto Kampar Ii Tahun 2022. 136 Evidence Midwifery Journal, 01(02), 135–143

Syukrianti Syahda1, R. I. (2021). Determinan Sosial Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Ranah Singkuang Wilayah Kerja Puskesmas Kampar.

Tika. (2019). Hubungan Asupan Energi , Protein Dan Zink Terhadap Kejadian Stunting Di Sdn 11 Kampung Jua Kecamatan Lubuk Begalung. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, 2(1), 41–46. https://jurnal.upertis.ac.id

Winni Alfioni. (2020). Gambaran Asupan Energi Dan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Baduta (Bawah Dua Tahun) Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Medan.

Yuliantini, E., Kamsiah, K., Maigoda, T. C., & Ahmad, A. (2022). Asupan makanan dengan kejadian stunting pada keluarga nelayan di Kota Bengkulu.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Juliyusman, J., Afrinis, N., & Syahda, S. (2023). HUBUNGAN ASUPAN ENERGI PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA IV KOTO SETINGKAI . SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu, 2(4), 417–425. https://doi.org/10.31004/sjkt.v2i4.23194