HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING PADA BATITA DI DESA MUARA UWAI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG
Abstract
National Institutes of Health (2012) mengatakan prevalensi enuresis menurun sesuai usia. Enuresis kurang dari 2 kali seminggu memiliki prevalensi 21% pada anak usia 4 setengah tahun dan 8% di anak usia 6 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan peran orang tua dengan kemandirian toilet training pada batita di Desa Muara Uwai wilayah kerja Puskesmas Bangkinang tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cros sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai batita di Desa Muara Uwai wilayah kerja Puskesmas Bangkinang tahun 2022 yang berjumlah 154 orang dengan sampel sebanyak 111 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random samping. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang toilet training pada anak yaitu sebanyak 64 orang (57,7%), sebagian besar peran orang tua kurang dalam toilet training pada anak yaitu sebanyak 60 orang (54,1%) dan sebagian besar anak tidak mandiri dalam melakukan toilet training yaitu sebanyak 76 orang (68,5%). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p value= 0,004, ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kemandirian toilet training pada batita dan terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan kemandirian toilet training pada batita dengan p value 0,002, hal ini disebabkan karena karena ada anak sekolah di PAUD sehingga diajarkan oleh guru dalam melakukan toilet training. Diharapkan orang tua terus memberi support kepada anaknya tentang toilet training agar kelak menjadi kebiasaan yang positif bagi anak maupun bagi lingkungannya sendiri.References
Ayi. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta, Diva Press
Andriani. (2014). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan toilet training didapatkan faktor pengetahuan orang tua, lingkungan sosial serta kesiapan orang tua berpengaruh terhadap toilet training. Diakses tanggal 12 Juni 2022
Crisida. (2008). Merawat dan Membesarkan Bayi 3 Tahun Pertama. Alih Bahasa Abdul Qadir Shaleh. Yogyakarta: Garailmu
Eveline. (2011). Panduan Pintar Merawat Bayi & Balita. Jakarta: Wahyu Media
Ending. (2014). Hubungan toilet training dengan kontrol enuresis (mengompol) pada anak usia 3-6 tahun di desa Mario, kecamatan Libureng, kabupaten Bone. Diakses tanggal 12 Juni 2022
Fatmawati. (2013). Hubungan Pemakaian Diapers dengan Kegagalan Toilet Training Anak Usia Prasekolah Di Penitipan Anak Inang Matutu Makasar. Jurnal Politeknik Kesehatan Makasar. Diakses tanggal 16 Juni 2022
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis Data. Surabaya: Salemba
(2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Medika
(2009). Perilaku ibu dalam mengajarkan Toilet Training pada anak. Jakarta: Nuha Medika
(2014). Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis Data. Surabaya: Salemba
Herawati. (2011). Pengaruh Pembelajaran Metode Demonstrasi Toilet Training Pada Anak Usia Dini. Jakarta, Grasindo
Irianto. (2014). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kebiasaan Keluarga dengan Kemampuan Toilet Training Anak Toddler (1-3 Tahun) Di PAUD Mentari Kelurahan Dukuh Sutorejo Surabaya. Surabaya, FIK UM Surabaya
Murtie. (2014). Pengaruh Peran Ibu Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Play Group Tarbiyatush Syibiyan Mojoanyar Mojokerta . Diakses tanggal 12 Juni 2022
Mustafa. (2008). Toilet Training: Helping Your Child Move Out of Diapers.University of Pittsburgh. Jakarta: Erlangga
Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Satriani. (2013). Hubungan peran orang tua dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Permata Bunda RW 01 Desa Jati Selatan 1 Sidoarjo. Diakses tanggal 10 Mei 2022
Syamrotul. (2015). Hubungan Urutan Kelahiran Anak dalam Keluarga Dengan Kemandirian Dalam Pemenuhan ADL (Activity Daily Living) pada Anak Usia 4-6 Tahun di TK Budiraharjo Ngusikan Kabupaten Jombang. Jurnal Kesehatan. Malang: Publikasi Fakultas Kesehatan Universitas Brawijaya.
Safari. (2009). Merawat dan Membesarkan Bayi 3 Tahun Pertama. Alih Bahasa Abdul Qadir Shaleh. Yogyakarta: Garailmu.
Wati. (2013). Pengaruh Peran Keluarga Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Toddler Di Pos PAUD Terpadu Harapan Bangsa Wonokromo Surabaya. Jurnal Kesehatan. Surabaya: Jurnal Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Wulandari. (2011). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training dengan Praktik Ibu dalam Penggunaan Diaper pada anak Usia Toddler (1-3 tahun) di kelurahan Putat Purwodadi. ArtikelKesehatan. Semarang: Jurnal STIKES Telogorejo
Warner . (2007). Mengajari Anak Pergi Ke Toilet. Alih Bahasa Valentina Hadiwibowo. Jakarta : Arcan
Wahyum. (2014). Perilaku Ibu tentang Toilet Training pada Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Kajoran Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten. Diakses tanggal 17 Juni 2022
Wong. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).