PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN KELOR TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI KELURAHAN BANGKINANG KOTA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
Abstract
Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang telah dimanfaatkan masyarakat dalam pengobatan tradisional. Tanaman kelor memiliki khasiat sebagai obat sesak nafas, encok, biri-biri, mengurangi rasa nyeri (analgetik) dan obat rematik. Daun kelor mengandung antioksidan seperti flavonoid, vitamin C, vitamin E, vitamin A dan juga mengandung selenium yang membantu menurunkan kadar glukosa darah. Kandungan senyawa flavonoid dalam bentuk terpenoid dalam daun kelor sangat efektif dan lebih aman dalam penurunan kadar gula darah. Berbagai alternatif pengobatan telah dilakukan untuk menanggulangi penyakit diabetes, di antaranya dengan tanaman herbal, seperti ekstrak daun Moringa oleifera atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama KelorTujuan Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian rebusan daun kelor terhadap penurunan kadar gula darah. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi pada penelitian ini adalah penderita DM type II di wilayah kerja puskesmas bangkinang kota dengan jumlah sampel 17 orang dipilih secara purposive sampling. Analisis data yang yang digunkan pada penelitian ini adalah uji T. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian rebusan daun kelor terhadap penurunan kadar gula darah dengan P-value 0.000. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan menambah ilmu pengetahuan bagi petugas puskesmas Bangkinang Kota tentang penggunaan obat herbal dalam menanggulangi penyakit DM Type IIReferences
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alimul hidayat, A. Aziz. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data, Penerbit Salemba medika.
American Diabetes Association (ADA). (2011). Diagnosis And Classification Of Diabetes Mellitus. Diabetes Care.
Febryan, P. (2014). “Berbagai Khasiat Daun Kelor” Edisi Lengkap. Jakarta
Hernani dan Raharjo, M., (2005). Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Cetakan I, Penebar Swadaya, Jakarta.
Ito H, Ishida H, Takeuchi Y, et al. (2010). Long-Term Effect of Metformin on Blood Glucose Control in Non-Obese Patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Nutr Metab.
Krisnadi, A.D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora: Kelorina.com.
Kumalaningsih, S. (2006). Antioksidan Alami. Surabaya : Trubus Agisarana.
Manaf, A. (2009). Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, 1896-1899.
Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus Gangren, Ulcer, Infeksi, Mengenali gejala, Menanggulangi, dan Mencegah komplikasi. Jakarta: Pustaka Obor Populer
Muchtadi, Deddy. (2013). Antioksidan & Kiat Sehat Di Usia Produktif. Bandung: Alfabeta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Perkeni, (2011). Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta, Perkeni.
Purnamasari, D. (2009). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam: Sudoyo, A.W,. et al,. Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pokorny, J., N. Yanishleva, and M. Gordon. (2011). Antioxidant in Food. Woodhead Publishing Ltd. England.
Roy, R. et al,. (2013). Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleivera) Sebagai Alternatif Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah pada Mencit. Jurnal: Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Tadulako, Palu.
Rohyani, Immy Suci, dkk. (2015). Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis Tumbuhan Lokal Yang Sering Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Obat Di Pulau Lombok. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol.1 N0.2.
Shahab, A., (2009). Komplikasi Kronik DM: Penyakit Diabetes Melitus. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, 1937-1941.
Sustrani, L, dkk, (2008). Diabetes. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Sugondo S. (2006). Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes mellitus tipe 2. Dalam : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FKUI.
Soegondo S. (2009). Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2. Di dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, dan Setiati S (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Jakarta: Internal Publishing
Tara, E, E Soetrisno, (2008). Buku Pintar Terapi Diabetes Mellitus. Taramedia dan Restu Agung, Jakarta.
Tilong AD. (2012) Ternyata, Kelor Penakluk Diabetes. Yogjakarta: Diva Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).