FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KELURAHAN BELAWAN SICANANG MEDAN

Authors

  • Marlinang Isabella Silalahi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Sartika Putri Banjarnahor Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.8839

Keywords:

tuberkulosis, lingkngan rumah

Abstract

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang berada pada urutan pertama dari 10 penyakit tertinggi di Kecamatan Medan Belawan, dimana dalam wilayah kerja Puskesmas Belawan menunjukkan bahwa selama tahun 2018 Kelurahan Belawan Sicanang menunjukkan jumlah kasus yang paling banyak di antara beberapa kelurahan lainnya yaitu sebanyak 30 orang penderita BTA+. Wawancara 5 orang yang terkena TB Paru BTA+ diketahui bahwa tingginya penghuni rumah dan pemukiman mengakibatkan kepadatan hunian yang tinggi dan kondisi luas rumah yang tidak mampu menampung banyaknya hunian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk mengetahui faktor lingkungan fisik rumah terhadap kejadian tuberculosis di Kelurahan Belawan Sicanang. Subjek penelitian berjumlah 52 orang yang terdiri dari kelompok kasus ada sebanyak 26 orang dan kelompok kontrol juga sebanyak 26 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ventilasi ruang tidur dan kepadatan hunian dengan kejadian tuberculosis dengan masing-masing nilai p 0,001 dan 0,000. Ventilasi yang memiliki luas kurang dari 5% luas lantai jelas tidak memenuhi syarat dimana sirkulasi udara tidak berjalan baik, kondisi rumah yang satu dengan yang lain hanya dibatasi satu dinding saja juga membuat posisi ventilasi hanya berada di depan rumah saja. Kepadatan hunian menyebabkan meningkatnya risiko penularan penyakit khususnya tuberculosis. Responden diharapkan dapat memperhatikan sirkulasi udara dan mengupayakan penetrasi sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah dengan membuka jendela dan pintu ketika berada dalam rumah, dan memisahkan penderita tuberculosis agar tidak kontak langsung dengan penghuni rumah yang sehat.

References

Andriani, S., Andriani, R. and Hudayah, N. (2020). Hubungan Faktor Host dan Lingkungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Betoambari. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat (The Journal of Public Health), 2(1), pp. 7–14. doi: 10.55340/kjkm.v2i1.136.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (2020) Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit di Provinsi Sumatera Utara.

Delyuzir, R. D. (2020). Analisa Rumah Sederhana Sehat Terhadap Kenyamanan Ruang’, Jurnal arsitektur dan kota berkelanjutan, 2(2), pp. 15–27.

Deny, A., Salam, A. and Novianry, V. (2014). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas I dan II Kecamatan Pontianak Barat. 42(03), pp. 41–50.

Dewi, N. K. S. M. and Yulianti, A. E. (2019). Hubungan Kualitas Fisik Rumah Dengan Kejadian Tbc Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(1), pp. 38–55.

Dotulong et al., (2015). Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit Tb Paru Di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 3(2), pp. 57–65.

Dr. Rer. nat. T. Irianti, M.Sc., A. et al. (2016) Buku Anti-Tuberkulosis.

Irawati, I., Oktarizal, H. and Haryanto, A. (2020). Kejadian Penyakit Tuberculosis Paru Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Belakang Padang , Kelurahan Pecung Kota Batam. Dinamika Lingkungan Indonesia, 7, pp. 8–12. Available at: https://dli.ejournal.unri.ac.id/index.php/DL/article/view/7466.

Juliansyah, E., Martono, A. and Harsono, P. (2012). Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan’, Naturalis, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan, 1(1), pp. 59–66.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor hk.01.07/Menkes/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis’, pp. 5–10.

Keputusan Menteri Kesehatan RI (1999) ‘Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 Tahun 1999 Tentang?: Persyaratan Kesehatan Perumahan’, (829), pp. 1–4.

Mawardi, M., Sambera, R. and Hamisah, I. (2019). Studi Hubungan Antara Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dengan Penderita TB Paru BTA di Aceh Selatan’, Jurnal Serambi Engineering, 4(1), p. 406. doi: 10.32672/jse.v4i1.851.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (2015) ‘Tuberkulosis, Temukan Obati Sampai Sembuh.pdf’.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Silalahi, M. I., & Banjarnahor, S. P. . (2023). FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI KELURAHAN BELAWAN SICANANG MEDAN. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(3), 2250–2256. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.8839