EVALUASI DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC CORONARY ANGIOGRAPHY (DCA) DI RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2021

Authors

  • Sultanah Miftahul Jannah Al Zubaidy Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali, Indonesia
  • Putu Irma Wulandari Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali, Indonesia
  • Suhariadi Atmanta Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.8294

Keywords:

Diagnostic Coronary Angiography , DAP, Fluorotime

Abstract

Coronary angiography merupakan tindakan diagnostik yang paling akurat dan paling standar untuk mengidentifikasi penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Coronary angiography menjadi perhatian dikarenakan menyimpan potensi bahaya radiasi. Di Indonesia sendiri belum memiliki besaran DRL yang tetap. Namun terdapat profil dosis radiasi tahunan  yang dapat diakses pada Si-intan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dosis radiasi yang diterima pasien selama pemeriksaan diagnostic coronary angiography. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan survey. Sampel sebanyak 165 pasien yakni dari januari sampai desember 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah crosssectional. Penelitian dilakukan di Instalasi Cath Lab RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil yang didapatkan dari perhitungan statistik adalah nilai percentil 75 untuk DAP adalah 21.90Gy.cm2 dan 288 detik untuk Fluorotime, rata-rata untuk nilai DAP adalah 18.17 Gy.cm2 dan nilai rata-rata Fluorotime adalah 228 detik, nilai maximum untuk DAP adalah 154.00 Gy.cm2 dan nilai maximum fluorotime adalah 872 detik, dan nilai minimum DAP 1.72 Gy. Cm2 dan minimum fluorotime adalah 76 detik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknik pemeriksaan DCA dilakukan dengan beberapa tahapan, rata-rata dosis radiasi DAP yang diterima pasien adalah  18.17 Gy.cm2 dengan rata-rata nilai Fluorotime adalah 228 detik. Nilai dosis radiasi DAP diambil dari perhitungan Persentil 75 yang diterima pasien pada pemeriksaan DCA sebesar 21.90 Gy.cm2 yang jika dibandingkan dengan nilai DRL negara Jepang dan Australia masih dibawah standar. Kata kunci: Diagnostic Coronary Angiography (DCA); DAP; Fluorotime

References

Bapeten. (2019). Buku Paduan Permohonan Perizinan Radioterapi, 56.

Baum, R. A., & Baum, S. (2014). Interventional radiology: A half century of innovation. Radiology, 273(2), S75–S91. Retrieved from https://doi.org/10.1148/radiol.14140534

Current Australian national diagnostic reference levels for image guided and interventional procedures. (2020). Retrieved from https://www.arpansa.gov.au/research-and-expertise/surveys/national-diagnostic-reference-level-service/current-australian-drls/igip

Dr. Vladimir VF. Coronary Heart Disease. Vol. 1, Gastronomía ecuatoriana y turismo local. 2012. 5–24 p.

Si Intan. (2021). PROFIL DOSIS RADIASI PASIEN TAHUNAN IR FLUOROSCOPY.

Japan Medical Imaging and Radiological Systems Industries Association, & National Institutes for Quantum and Radiological Science and Technology. (2020). National Diagnostic Reference Levels in Japan (2020), 1–22.

LAPTAH( Laporan Tahunan) RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat-2018. (n.d.).

PENENTUAN NILAI DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL). 2017;1–6.

Rahman, F. U. A., Nurrachman, A. S., Astuti, E. R., Epsilawati, L., & Azhari, A. (2020). Paradigma baru konsep proteksi radiasi dalam pemeriksaan radiologi kedokteran gigi: dari ALARA menjadi ALADAIP. Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI), 4(2), 27. Retrieved from https://doi.org/10.32793/jrdi.v4i2.555

Ralmundus Chalik. (2016). Anatomi dan Fiologi Manusia.

Sablayrolles JL, Jacquier A, Tissier S. Vascular and interventional radiology. Vol. 85, Journal de Radiologie. 2014. 986–987 p.

Sumbawa, P., & Lombok, P. (2020). Provinsi nusa tenggara barat, (0370), 119–119.

Tavakol, M., Ashraf, S., & Brener, S. J. (2012). Risks and complications of coronary angiography: a comprehensive review. Global Journal of Health Science, 4(1), 65–93. Retrieved from https://doi.org/10.5539/gjhs.v4n1p65

Yubhar, Y. (2010). Dose Area Product Dan Entrance Surface Dose Pada Fluoroskopi, 1–43.

Yuniewati. (2014). Prosedur Pemeriksaan Radiologi?: untuk mendeteksi kelainan dan cedera tulang belakang.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Al Zubaidy, S. M. J. ., Wulandari, P. I. ., & Atmanta, S. . (2023). EVALUASI DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC CORONARY ANGIOGRAPHY (DCA) DI RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2021. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(3), 1768–1775. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.8294