HUBUNGAN DERAJAT MEROKOK DENGAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PRIA DEWASA AWAL (20 – 40 TAHUN) DI DESA TAMPAKSIRING, KECAMATAN TAMPAKSIRING

Authors

  • I Wayan Wiraguna Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional
  • I Putu Astrawan Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional
  • Komang Tri Adi Suparwati Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.5887

Keywords:

arus puncak ekspirasi, derajat rokok, remaja awal

Abstract

Merokok merupakan suatu aktivitas menyalakan, meresap dan atau menghidu olahan tembakau yang dikemas dalam bentuk rokok. Derajat merokok adalah perkalian jangka waktu merokok dalam tahun dengan jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap. Semakin berat derajat merokok seseorang maka akan menyebabkan gangguan struktur dan fungsi sistem pernapasan, sehingga mempengaruhi nilai Arus Puncak Ekspirasi (APE). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan derajat merokok dengan nilai arus puncak ekspirasi pada pria dewasa awal usia 20 – 40 tahun di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini dilakukan pada 15 – 30 Mei 2022 dengan menggunakan rancangan penelitian potong lintang dan pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan bentuk purposive sampling didapatkan sebanyak 52 responden yang telah memenuhi kriteria eksklusi serta inklusi. Pengukuran derajat merokok menggunakan Indeks Brinkman (IB) dan APE dengan alat Peak Flow Meter (PFM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 responden pria dewasa awal didapatkan hasil analisis hubungan derajat merokok dengan nilai arus puncak ekspirasi dengan uji pearson didapatkan hasil nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,623 (p > 0,05) yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang kuat kearah yang berlawanan antara derajat merokok dengan nilai arus puncak ekspirasi pada pria dewasa awal usia 20 – 40 tahun. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat memperhatikan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi nilai APE pada pria dewasa awal, serta hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk peneliti selanjutnya.

References

American Cancer Society. (2017). Cancer Facts & Figures. Atlanta: American Cancer Society.

Anisa, A., Hamzah, T. and Mak'ruf, M.R., (2020). Peak Flow Meter with Measurement Analysis. Indonesian Journal of electronics, electromedical engineering, and medical informatics, 2(3), pp.107-112.

Arumsari, D., Artanti, K., Martini, S., dan Widati, S. (2019). The Description of Smoking Degree Based On Brinkman Index In Patients With Lung Cancer. Jurnal Berkala Epidemiologi, 7(3), 249-256. doi: http://dx.doi.org/10.20473/jbe.V7I32019.250-257/

De Vrieze BW, Modi P, Giwa AO. (2021). Peak Flow Rate Measurement. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459325

Drope J, Schluger N, Cahn Z, Hamill S, Islami F, Liber A, Nargis N, Stoklosa M. (2018). The Tobacco Atlas. Atlanta: American Cancer Society and Vital Strategies. ISBN: 978-1-60443-257-2

Dusturia A.N, E. Setiawati, And M. (2019). Hendrianingtyas, "Pengaruh Latihan Deep Breathing Terhadap Nilai Arus Puncak Ekspirasi Pada Perokok Aktif," Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), Vol. 8, No. 1, Pp. 1-7, Https://Doi.Org/10.14710/Dmj.V8i1.23291

Glantz, S. A., dan Bareham, D. W. (2018). E-Cigarettes: Use, Effects on Smoking, Risks, and Policy Implications. Annual review of public health, 39, 215–235. https://doi.org/10.1146/annurev-publhealth-040617-013757

Glory, A., Gambo, I.M., Luka, K., Enejo, A.C., Hamza, W. and BZ G, G.N., (2017). Comparative Assessment of Lung Function using Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) Between Tobacco Smoking and Non Smoking Students of the University of Jos. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS), 16(9), pp.1-5.

Gunung, Preetu. (2020). Peak expiratory flow rate among smokers and non-smokers working in Kathmandu Medical College. Journal of Chitwan Medical College. 10. 33-35. 10.3126/jcmc.v10i2.29667

Imanita, Y. R., Ambarwati, E., Muniroh, M., and Purwoko, Y., (2022). Effect of High Intensity Circuit Training In Peak Expiratory Flow Rate Value Among Male Young Adults. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), [Online] Volume 11(4), pp. 186-190. https://doi.org/10.14710/dmj.v11i3.33114

Kurniasih, H., Widjanarko, B., dan Indraswari, R. (2016). Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Tentang Upaya Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (Ktr) Di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4 (3), 1005-1012.(online)https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/13707 (Diakses tanggal 8 Desember 2021)

Meiliyani, A. (2017). Pengaruh Merokok Terhadap Penurunan Arus Puncak Ekspirasi Pada Perokok Aktif dan Pasif Di Kelurahan Barabai Barat. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nafa, Hastuti and Purwaningsih, Puji and Aini, Faridah. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Dipelayanan Kesehatan Umum Puskesmas Ungaran. Universitas Ngudi Waluyo.

Nighute, S., Buge, K., dan Kumar, S. (2017). Effect of Cigarette Smoking on Peak Expiratory Flow Rate : A Short Review. International Journal of Current Research in Physiology and Pharmacology, 3–5

Ningrum, Prehatin dan Indrayani, Reny. (2019). Perilaku Merokok Pada Masyarakat Dan Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (Ktr) Di Desa Ajung Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan. 5. 116-120. 10.25047/j-kes.v5i2.30.

Sawant, G., Kubde, S., dan Kokiwar, P. (2017). Effect of smoking on PEFR: a comparative study among smokers and non smokers in an urban slum community of Hyderabad, India. International Journal Of Community Medicine And Public Health, 3(1), 246-250. doi:http://dx.doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20151571

Shaikh, S., Ali, R. and Moazzam, H. (2021). “Tobacco Smoking is a Risk Factor for Decline Peak Expiratory Flow Rate in Young Healthy Smokers: Tobacco Smoking dan PEFR”.Journal of Aziz Fatimah Medical dan Dental College, 3(1), pp. 17–20. Available at: https://journal.afmdc.edu.pk/index.php/AFMDC/article/view/118 (Accessed: 16 December 2021).

Sodik, Muhammad A. (2018). “Merokok dan Bahayanya.” OSF Preprints. July 4. doi:10.31219/osf.io/wpek5

Sukreni, N., Wibawa, A., dan Dinata, I. (2018). The Relationship Of Total Cigarette Consumption And Peak Expiratory Flow Rate Values On Young Adult Men. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 5(3), 49-52. doi:10.24843/MIFI.2017.v05.i03.p12

Tim Riskesdas Nasional. (2018). Laporan Riskesdas Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia. Jakarta. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. ISBN: 978-602-373-134-3.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Wiraguna, I. W. ., Astrawan, I. P. ., & Suparwati, K. T. A. . (2023). HUBUNGAN DERAJAT MEROKOK DENGAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PRIA DEWASA AWAL (20 – 40 TAHUN) DI DESA TAMPAKSIRING, KECAMATAN TAMPAKSIRING. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(3), 1705–1712. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.5887