PERBANDINGAN PARAMETER INFLAMASI DAN STATUS KOAGULASI PADA BERBAGAI DERAJAT BERAT COVID-19 DI SILOAM KEBON JERUK

Authors

  • Erick Makarau Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Velma Herwanto Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta1

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5528

Keywords:

COVID-19,, clinical parameter,, disease severity,, neutrophil to lymphocyte ratio,, C-reactive protein,, D-Dimer,, lactate dehydrogenase,, ferritin.

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular pernafasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus-2. Inflamasi dan koagulasi merupakan indikator penting yang dapat menilai keterlibatan sistemik suatu penyakit, terutama pada COVID-19. Identifikasi sejak dini derajat berat penyakit dengan pemberian terapi yang adekuat dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata parameter inflamasi dan status koagulasi yang meliputi neutrophil to lymphocyte ratio, C-reactive protein, D-Dimer, laktat dehidrogenase dan feritin antarberbagai derajat keparahan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang, dilakukan pada rekam medis 135 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien COVID-19 sebagian besar adalah laki-laki (55,6%). Rerata usia pasien COVID-19 55 tahun (±1,42). Mayoritas pasien COVID-19 dirawat dengan derajat keparahan sedang tanpa oksigen (34,1%) diikuti dengan derajat sedang dengan oksigen (30,4%), ringan (21,5%), dan berat (14,1 %). Uji statistik menunjukan adanya perbedaan rerata yang bermakna pada parameter inflamasi dan koagulasi antarberbagai derajat keparahan COVID-19. Pasien derajat berat memiliki kadar neutrophil to lymphocyte ratio, C-reactive protein, dan D-Dimer yang lebih tinggi dibandingkan dengan derajat ringan. Selain itu kadar laktat dehidrogenase dan feritin cenderung lebih tinggi pada pasien derajat penyakit berat dibandingkan pasien derajat ringan, meskipun data kedua parameter tersebut tidak dapat diolah secara statistik karena jumlah sampel minimal. Oleh karena itu pengukuran kadar neutrophil to lymphocyte ratio, C-reactive protein, D-Dimer, laktat dehidrogenase dan feritin diharapkan dapat mengidentifikasi dini keparahan dan perburukan pasien COVID-19.

References

Willim HA, Hardigaloeh AT. (2020). Supit AI. Koagulopati pada Coronavirus Disease -2019 ( COVID-19 ): Tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis. 2020;11(3):749–56.

Raoult D, Zumla A, Locatelli F, Ippolito G, Kroemer G. Coronavirus infections (2020): Epidemiological, clinical and immunological features and hypotheses. Cell Stress. 2020;4(4):66–75.

Asghar MS, Khan NA, Haider Kazmi SJ, Ahmed A, Hassan M, Jawed R, et al. (2020). Hematological parameters predicting severity and mortality in COVID-19 patients of Pakistan: a retrospective comparative analysis. J Community Hosp Intern Med Perspect. 2020;10(6):514–20.

Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet. 2020;395(10223):497–506.

Statsenko Y, Al Zahmi F, Habuza T, Gorkom KN Van, Zaki N.(2021) Prediction of COVID-19 severity using laboratory findings on admission: Informative values, thresholds, ML model performance. BMJ Open. 2021;11(2).

Martins EC, Da Fe Silveira L, Viegas K, Beck AD, Júnior GF, Cremonese RV, et al. (2019). Neutrophil-lymphocyte ratio in the early diagnosis of sepsis in an intensive care unit: A case-control study. Rev Bras Ter Intensiva. 2019;31(1):63–70.

Liu J, Liu Y, Xiang P, Pu L, Xiong H, Li C, et al.(2020). Neutrophil-to-lymphocyte ratio predicts critical illness patients with 2019 coronavirus disease in the early stage. J Transl Med [Internet]. 2020;18(1):1–12. Available from: https://doi.org/10.1186/s12967-020-02374-0

Sara M. Nehring; Amandeep Goyal; Pankaj Bansal; Bhupendra C. Patel.(2020). C Reactive Protein. Treasure Isl StatPearls Publ [Internet]. 2020;(May 2020). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441843/?report=classic

Strandberg K.(2017). The clinical use of a D-dimer assay. 2017;(June):1–7.

Zageer DS.(2021). Elevated Levels of Lactate Dehydrogenase Predicts Poor Outcomes for Patients with COVID-19: A Review. Asian J Med Heal. 2021;18(11):139–58.

Henry BM, Aggarwal G, Wong J, Benoit S, Vikse J, Plebani M, et al.(2020). Lactate dehydrogenase levels predict coronavirus disease 2019 (COVID-19) severity and mortality: A pooled analysis. Am J Emerg Med. 2020;38(9):1722–6.

Edeas M, Saleh J, Peyssonnaux C.(2020) Iron: Innocent bystander or vicious culprit in COVID-19 pathogenesis? Int J Infect Dis [Internet]. 2020;97:303–5. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.05.110

Rahmawaty D, Nadia Muslimah Annisa, Haryati.(2021).Hemostatic Factors and Its Correlation with Outcomes of COVID-19 Confirmed Patients in Ulin

Regional Hospital Banjarmasin. ACI (Acta Cardiol Indones. 2021;7(2):7.

doi:10.22146/jaci.v7i2.1241

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Makarau, E., & Herwanto, V. . (2023). PERBANDINGAN PARAMETER INFLAMASI DAN STATUS KOAGULASI PADA BERBAGAI DERAJAT BERAT COVID-19 DI SILOAM KEBON JERUK . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1901–1906. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5528