INTERVENSI PENDERITA ODGJ (ORANG DALAM GANGGUAN JIWA) RINGAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP PERMATA SUKARAME

Authors

  • Wayan Aryawati Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung
  • Renna Oktavia Rudi Rudi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
  • Zelda Nora Afriza Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
  • Desna Sari Putri Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati, Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5439

Keywords:

Kesehatan Jiwa, Orang dengan gangguan jiwa, intervensi

Abstract

Kesehatan  Jiwa disingkat Keswa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan stress, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Dari data yang didapatkan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Permata Sukarame, jumlah sasaran penderita gangguan kesehatan jiwa yang berkunjung ke Puskesmas adalah 39 orang dalam 1 tahun. Namun, penderita gangguan kesehatan jiwa yang berkunjung ke Puskesmas Permata Sukarame hanya 10 orang dengan persentase 25,64%, sedangkan target capaian penderita gangguan kesehatan jiwa yang berkunjung ke Puskesmas Permata Sukarame adalah 100% Tidak tercapainya target sasaran penderita gangguan kesehatan jiwa yang berkunjung ke Puskesmas Permata dikarenakan beberapa sebab yaitu kurangnya kesadaran tentang keswa, masyarakat mengucilkan penderita gangguan kesehatan jiwa, kurangnya kepedulian keluarga atau pendamping terhadap penderita gangguan kesehatan jiwa, kader posbindu belum aktif dalam program keswa, dan tenaga kesehatan belum melakukan kunjungan rumah penderita gangguan kesehatan jiwa. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi kerumah penderita ODGJ yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas. Hasil intervensi ini sangat bagus karena meningkatkan jiwa sosial dari ODGJ sehingga mereka tidak lagi takut untuk bertemu orang baru.

References

Hawari, D. (2001). Pendekatan holistik pada gangguan jiwa: skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Indrawati, D., Wahyudi, dan Ratu, N. (2014). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Penerapan Problem Based Learning untuk Siswa Kelas V SD. Satya Widya. 30(1): 17-27

Kemenkes RI. (2014). UU RI No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa. Jakarta: Kemenkes RI

Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689– 1699.

Kemenkes RI. (2020.) Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI

Lisyorini, P.I., dan Yuliani, N. (2020). Identifikasi Prioritas Masalah Unit Rekam Medis di Puskesmas Nusukan. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 3(1)

Murni, R., & Astuti, M. (2015). Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Mental Melalui Unit Informasi Dan Layanan Sosial Rumah Kita. Pusat Kajian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial RI, 1(03), 278–292.

Nasriati, R. (2017). Stigma Dan Dukungan Keluarga Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu - Ilmu Kesehatan, 15(1), 56–65.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

WHO. 2018. Mental Health: Strengthening Our Response. https://www.who.int/news-room/fact- sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Aryawati, W., Rudi, R. O. R., Afriza, Z. N. ., & Putri, D. S. . (2023). INTERVENSI PENDERITA ODGJ (ORANG DALAM GANGGUAN JIWA) RINGAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP PERMATA SUKARAME. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1928–1933. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5439