POTENSI KANDUNGAN VITAMIN C PAKIS SAYUR TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5317Keywords:
asam urat, sayur pakis, purin, vitamin cAbstract
Pakis sayur merupakan tumbuhan paku yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat disebabkan masyarakat menganggap bahwa pakis sayur bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit yang bersifat kronis tidak menular yang bisa menyerang siapapun berbagai kalangan tanpa memandang suku ataupun ras. Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2015 di indonesia asam urat sering terjadi pada umur diatas 34 tahun. Asam urat merupakan asam yang terbentuk diakibatkan metabolisme zat purin dalam tubuh. Hal ini berkaitan dengan tanaman pakis yang memiliki banyak kandungan yang dibutuhkan tubuh, diantaranya zat besi (fe), vitamin C, serat, nutrisi, asamfolat, mineral, vitamin B, dan fosfor. Pakis sayur memiliki vitamin C yang tinggi. Asupan vitamin C ini berpotensi mengurangi kadar asam urat pada darah. Tujuan penelitian ini mengkaji potensi pakis sayur terhadap penurunan kadar asam urat. Artikel ini memakai metode literatur review berbentuk naratif yang mengkaji dan menganalisis hasil penelitian mengenai vitamin C dapat menurunkan kadar purin dalam darah sehingga dapat menurunkan kadar asam urat, dengan sumber data dari pencarian menggunakan database Google Scholar. Kajian ini menunjukkan bahwa vitamin C berpengaruh dalam penurunan purin dalam darah sehingga kadar asam urat menurun. Penelitian ini mendapatkan simpulan bahwa pakis dapat berpotensi dalam menurunkan kadar asam urat.References
tikah, H., Wahyuni, Y. dan Novianti, A. (2020) “Asupan magnesium, kalsium, purin, vitamin c, kafein dan kadar asam urat pada wanita menopause,” Darussalam Nutrition Journal, 4(2), hal. 104. Tersedia pada: https://doi.org/10.21111/dnj.v4i2.4049.
Hasan, P. et al. (2019) “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kolesterol Dan Asam Urat Menggunakan Metode Certainty Factor,” Sisfotenika, 9(1), hal. 47. Tersedia pada: https://doi.org/10.30700/jst.v9i1.448.
Hastuti, V.N., Murbawani, E.A. dan Wijayanti, H.S. (2018) “Hubungan Asupan Protein Total Dan Protein Kedelai Terhadap Kadar Asam Urat Dalam Darah Wanita Menopause,” Journal of Nutrition College, 7(2), hal. 54. Tersedia pada: https://doi.org/10.14710/jnc.v7i2.20823.
Indrayeni, W._, Anggraini, E. dan Syarif, W. (2020) “Analisis Gizi Olahan Dari Sayuran Pakis Sebagai Potensi Daerah,” Jurnal Pendidikan Dan Keluarga, 12(01), hal. 76. Tersedia pada: https://doi.org/10.24036/jpk/vol12-iss01/737.
Kussoy, V.F.M., Kundre, R. dan Wowiling, F. (2019) “Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat Di Puskesmas,” Jurnal Keperawatan, 7(2), hal. 1–7. Tersedia pada: https://doi.org/10.35790/jkp.v7i2.27476.
Laratmase, N.D. dan Nindatu, M. (2019) “EFEK ANTIHIPERURISEMIA SEDUHAN DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS Rattus norvegicus,” 1(2), hal. 31–34.
Lutfia, D. dan Sitanggang, T. wenny (2019) “Pengaruh pemberian jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di desa tanjungsari cijeruk bogor tahun 2018,” II, hal. 241–247.
Mahendra, H.I. dan Arum, P. (2021) “Pengaruh Pemberian Sari Buah Kersen terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Hiperurisemia,” Jurnal Gizi, 10(1), hal. 1. Tersedia pada: https://doi.org/10.26714/jg.10.1.2021.1-13.
Mulyani, A. (2015) “REVISI FAKTOR ASUPAN ZAT GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH WANITA POSTMENOPAUSE Artikel Penelitian.”
Nasir, M. (2019) “Gambaran Asam Urat Pada Lansia Di Wilayah Kampung Selayar Kota Makassar,” Jurnal Media Analis Kesehatan, 8(2), hal. 78. Tersedia pada: https://doi.org/10.32382/mak.v8i2.842.
Simamora, R.H. dan Saragih, E. (2019) “Penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat: Perawatan penderita asam urat dengan media audiovisual,” JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 6(1), hal. 24–31. Tersedia pada: https://doi.org/10.21831/jppm.v6i1.20719.
Syafitri, V.D., Purwanti, L. dan Sadiyah, E.R. (2017) “Identifikasi Senyawa yang Memiliki Aktivitas Antioksidan pada Daun Pakis Sayur ( Diplazium Esculentum ( Retz .) Swartz ) dengan Metode,” Farmasi, 2(1), hal. 534–542.
Syaiful, Y. dan Mar’atus, S. (tanpa tanggal) “Pengaruh pemberian jus sirsak terhadap penurunan kadar purin pada penderita asam urat di Desa Jubel, Kidul Lamongan,” 7(14).
Wardaya et al. (2019) “Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Kadar Asam Urat Dan Superoxide,” Jurnal Kesehatan Aeromedika, V(2), hal. 48–54.
yuniarti diana, gurid pramintarto eko mulyo, osman syarief, mira mutiyani, syafitri sukmawati. (tanpa tanggal) “PERANAN JUS JAMBU MERAH TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA,” 11(2), hal. 33–44.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Siti Aisyah, Aseh Kumala Sari, Anisah Heriani, Sudana Fatahillah Pasaribu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).