POTENSI KANDUNGAN VITAMIN C PAKIS SAYUR TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT

Authors

  • Anisah Heriani Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Aseh Kumala Sari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Siti Aisyah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Sudana Fatahillah Pasaribu Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5317

Keywords:

asam urat, sayur pakis, purin, vitamin c

Abstract

Pakis sayur merupakan tumbuhan paku yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat disebabkan masyarakat menganggap bahwa pakis sayur bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Penyakit asam urat merupakan salah  satu penyakit yang bersifat kronis tidak menular yang bisa menyerang siapapun berbagai kalangan tanpa memandang suku ataupun ras. Berdasarkan World Health Organization (WHO)  tahun 2015 di indonesia asam urat sering terjadi pada umur diatas 34 tahun. Asam urat merupakan asam yang terbentuk diakibatkan metabolisme zat purin dalam tubuh. Hal ini berkaitan dengan tanaman pakis yang memiliki banyak kandungan yang dibutuhkan tubuh, diantaranya zat besi (fe), vitamin C, serat, nutrisi, asamfolat, mineral, vitamin B, dan fosfor. Pakis sayur memiliki vitamin C yang tinggi. Asupan vitamin C ini berpotensi mengurangi kadar asam urat pada darah. Tujuan penelitian ini mengkaji potensi pakis sayur terhadap penurunan kadar asam urat. Artikel ini memakai metode literatur review berbentuk naratif yang mengkaji dan menganalisis hasil penelitian mengenai vitamin C dapat menurunkan kadar purin dalam darah sehingga dapat menurunkan kadar asam urat, dengan sumber data dari pencarian menggunakan database Google Scholar. Kajian ini menunjukkan bahwa vitamin C berpengaruh dalam penurunan purin dalam darah sehingga kadar asam urat menurun. Penelitian ini mendapatkan simpulan bahwa pakis dapat berpotensi dalam menurunkan kadar asam urat.

References

tikah, H., Wahyuni, Y. dan Novianti, A. (2020) “Asupan magnesium, kalsium, purin, vitamin c, kafein dan kadar asam urat pada wanita menopause,” Darussalam Nutrition Journal, 4(2), hal. 104. Tersedia pada: https://doi.org/10.21111/dnj.v4i2.4049.

Hasan, P. et al. (2019) “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kolesterol Dan Asam Urat Menggunakan Metode Certainty Factor,” Sisfotenika, 9(1), hal. 47. Tersedia pada: https://doi.org/10.30700/jst.v9i1.448.

Hastuti, V.N., Murbawani, E.A. dan Wijayanti, H.S. (2018) “Hubungan Asupan Protein Total Dan Protein Kedelai Terhadap Kadar Asam Urat Dalam Darah Wanita Menopause,” Journal of Nutrition College, 7(2), hal. 54. Tersedia pada: https://doi.org/10.14710/jnc.v7i2.20823.

Indrayeni, W._, Anggraini, E. dan Syarif, W. (2020) “Analisis Gizi Olahan Dari Sayuran Pakis Sebagai Potensi Daerah,” Jurnal Pendidikan Dan Keluarga, 12(01), hal. 76. Tersedia pada: https://doi.org/10.24036/jpk/vol12-iss01/737.

Kussoy, V.F.M., Kundre, R. dan Wowiling, F. (2019) “Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat Di Puskesmas,” Jurnal Keperawatan, 7(2), hal. 1–7. Tersedia pada: https://doi.org/10.35790/jkp.v7i2.27476.

Laratmase, N.D. dan Nindatu, M. (2019) “EFEK ANTIHIPERURISEMIA SEDUHAN DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TIKUS Rattus norvegicus,” 1(2), hal. 31–34.

Lutfia, D. dan Sitanggang, T. wenny (2019) “Pengaruh pemberian jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di desa tanjungsari cijeruk bogor tahun 2018,” II, hal. 241–247.

Mahendra, H.I. dan Arum, P. (2021) “Pengaruh Pemberian Sari Buah Kersen terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Hiperurisemia,” Jurnal Gizi, 10(1), hal. 1. Tersedia pada: https://doi.org/10.26714/jg.10.1.2021.1-13.

Mulyani, A. (2015) “REVISI FAKTOR ASUPAN ZAT GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH WANITA POSTMENOPAUSE Artikel Penelitian.”

Nasir, M. (2019) “Gambaran Asam Urat Pada Lansia Di Wilayah Kampung Selayar Kota Makassar,” Jurnal Media Analis Kesehatan, 8(2), hal. 78. Tersedia pada: https://doi.org/10.32382/mak.v8i2.842.

Simamora, R.H. dan Saragih, E. (2019) “Penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat: Perawatan penderita asam urat dengan media audiovisual,” JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 6(1), hal. 24–31. Tersedia pada: https://doi.org/10.21831/jppm.v6i1.20719.

Syafitri, V.D., Purwanti, L. dan Sadiyah, E.R. (2017) “Identifikasi Senyawa yang Memiliki Aktivitas Antioksidan pada Daun Pakis Sayur ( Diplazium Esculentum ( Retz .) Swartz ) dengan Metode,” Farmasi, 2(1), hal. 534–542.

Syaiful, Y. dan Mar’atus, S. (tanpa tanggal) “Pengaruh pemberian jus sirsak terhadap penurunan kadar purin pada penderita asam urat di Desa Jubel, Kidul Lamongan,” 7(14).

Wardaya et al. (2019) “Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Kadar Asam Urat Dan Superoxide,” Jurnal Kesehatan Aeromedika, V(2), hal. 48–54.

yuniarti diana, gurid pramintarto eko mulyo, osman syarief, mira mutiyani, syafitri sukmawati. (tanpa tanggal) “PERANAN JUS JAMBU MERAH TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA,” 11(2), hal. 33–44.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Heriani, A. ., Sari, A. K., Aisyah, S. ., & Pasaribu, S. F. . (2023). POTENSI KANDUNGAN VITAMIN C PAKIS SAYUR TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1894–1900. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5317