HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PEKERJA DAN PERILAKU PEKERJA DENGAN TINGKAT RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DI PT X

Authors

  • Kadek Agus Budhiadnya Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • Meily Kurniawidjaja Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5022

Keywords:

Penyakit Jantung Koroner, Kesehatan Kerja, Karakteristik Pekerja, Perilaku Pekerja

Abstract

Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit jantung yang paling umum, membunuh 360.900 orang pada 2019. Penelitian menunjukkan sekitar 80 persen dari semua penyakit kardiovaskular dapat dicegah dengan mengendalikan tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi, bersama dengan mengadopsi perilaku gaya hidup sehat seperti tidak merokok. Di PT X, PJK masih merupakan penyebab utama kematian pekerja, data 7 tahun terakhir kasus jantung 95 dan 10 kematian. Karena itu, penting untuk melihat bagaimana hubungan karakteristik dan perilaku terhadap PJK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi cross sectional perusahaan PT X di Kalimantan Timur pada data medis. Penelitian ini menggunakan JCS sebagai alat untuk mengambil data penelitian, Jumlah sampel yang diambil adala sejumlah 250. Hasil analisis, didapatkan faktor risiko dominan yang dapat dimodifikasi yaitu variabel kebiasaan merokok karena memiliki nilai Odds Ratio tertinggi yaitu sebesar 7,930 (95% CI: 4,130 – 15,250). Faktor risiko dominan yang tidak dapat dimodifikasi yaitu variabel umur karena memiliki nilai Odds Ratio sebesar 6,126 (95% CI: 3,352 – 11,195). Faktor kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam penelitian. Perusahaan sebaiknya menyusun program kesehatan kerja yang mengatur mengenai kebiasaan merokok seperti program berhenti merokok, penegasan area-area dilarang merokok, dan promosi Kesehatan bahaya rokok di PT X

References

Afriyanti, Ratnawulan., Pangemanan, Janry., Palar, Stella. (2015). HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER. e-CliniC. 3. 10.35790/ecl.3.1.2015.6747.

Cleven, L., Krell-Roesch, J., Nigg, C.R., Woll, A. (2020). The association between physical activity with incident obesity, coronary heart disease, diabetes and hypertension in adults: a systematic review of longitudinal studies published after 2012. BMC Public Health. 20:726. DOI: https://doi.org/10.1186/s12889-020-08715-4.

Flint, A.C., Conell, C., Ren, X., Banki N.M., et al (2019). Effect of Systolic and Diastolic Blood Pressure on Cardiovacular Outcomes. N Eng J Med. 381. pp. 243-251. DOI: 10.1056/NEJMoa1803180.

Glorio, A.R., Liliana, C., Paola, R., Herman, U.J., Schlumberger, V.G (2014). Intervention Program to Control Cardiovascular and Musculoskeletal Risks for Oil and Gas Industry Employees.

Handayani, P. (2017) Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Risiko Cardiovacular Diseases (CVD) Pada Pekerja Pertambangan Minyak PT X, Jurnal INOHIM, 5(2), pp.84-89.

Hyun KK, Redfern J, Patel A, et al (2017). Gender inequalities in cardiovascular risk factor assessment and management in primary healthcare. Heart,103:500–6

Kamilla, L., Salim, M. (2018). Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Hipertensi dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa. 1(2). pp 99.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Tabel Batas Ambang Indeks Massa Tubuh (IMT). Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Empat pilar strategi Kemenkes menangulangi penyakit jantung. Available at: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190926/5431961/empat-pilar-strategi-kemenkes-menanggulangi-penyakit-jantung/.

Mannoci, A., Pignalosa, S., Saulle, R., Sernia S., Sanctis, S.D., Concentino, M., Gialdi, C., Nicosia, V., La Torre, G. (2015) Prevalence of major cardiovascular risk factors among oil and gas and energy company workers. Ann Ist Super Sanità. 51(2). pp: 148-153.

Perk, J., De Backer G., Gohlke, H., Graham, I., Reiner, Ž., Verschuren, M., Albus, C., Benlian, P., Boysen, G., Cifkova. (2012) European guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice, Constituted by repre. Lakartidningen, 19, pp. 403-88.

Savia, FF., Mato, R., Suarnianti. (2013). Pengaruh Merokok Terhadap Terjaidnya Penyakit Jantung Koroner (PJK) di RSUP dr Wahidin sudirohusodo makassar. STIKER Nani Hasanuddin

Setyaji, D., Prabandari, Y., Gunawan, I. (2018). Aktivitas fisik dengan penyakit jantung koroner di Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 14. 115. 10.22146/ijcn.26502. Makassar. 1(6):1-6

Thompson, L., Daugherty, S.L. (2018). Gender disparities in cardiovascular disease prevention, Heart BMJ, 103(7), pp. 479-480. DOI: 10.1136/heartjnl-2016-310788.

Yusvita, F., Nandra, N.S. (2018). Gambaran Tingkat Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah pada Pekerja di PT. X. Forum Ilmiah. 15(2). Pp. 267-275.

Gao, Z., Chen, Z., Sun, A., Deng, X. (2019) Gender differences in cardiovascular disease, Medicine in Novel Technology and Devices, 4, 100025. DOI: https://doi.org/10.1016/j.medntd.2019.100025.

World Heart Federation. (2012). Cardiovascular Disease Risk Factors. http://www.world-heartfederation.org/cardiovascularhealth/cardiovascular-disease-riskfactors/

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Agus Budhiadnya, K., & Kurniawidjaja, M. (2023). HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PEKERJA DAN PERILAKU PEKERJA DENGAN TINGKAT RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DI PT X . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1963–1971. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.5022