HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA

Authors

  • Ester Christine Maki Sam Ratulangi University
  • Eva M. Mantjoro Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
  • Afnal Asrifuddin Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.4134

Keywords:

LINGKUNGAN PERGAULAN D, MEROKOK

Abstract

Belakangan ini, merokok telah menjadi gaya hidup bagi pelajar maupun orang dewasa. . Usia di mana remaja mulai merokok paling tinggi antara usia 10-19 tahun. Faktor teman sebaya adalah faktor lingkungan itu sendiri yang dapat menjadi pengaruh inisiasi remaja untuk merokok. Faktor teman sebaya inilah yang membuat banyak remaja memandangnya sebagai aspek yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pergaulan dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Karumenga Kecamatan Langowan Utara. Penelitian ini adalah penelitian korelasi analitik dengan desain penelitian cross sectional (studi potong lintang) yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2021 pada remaja di Desa Karumenga Kecamatan Langowan Utara, Variabel independen di penelitian ini ialah teman sebaya, sedangkan untuk variabel dependen ialah perilaku merokok pada remaja. Digunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya. Uji spearmen rank test digunakan untuk analisis data. Analisis bivariat menunjukan hubungan antara lingkungan pergaulan dengan perilaku merokok pada remaja dengan kekuatan korelasi positif yang lemah, dimana semakin mendukung lingkungan pergaulan untuk merokok, maka semakin tinggi perilaku seseorang untuk merokok (p.value = 0,012) < ? 0,05. Hasil dari lingkungan pergaulan pada remaja hampir semua atau seluruhnya responden memiliki lingkungan pergaulan yang mendukung untuk merokok yaitu sebanyak 81,7%, dan untuk perilaku merokok yaitu 75% memiliki perilaku merokok sedang. Ada hubungan signifikan antarlingkungan pergaulan dengan perilaku merokok pada remaja, hal ini berarti kedua variabel memiliki kekuatan korelasi positif yang lemah, dimana semakin mendukung lingkungan pergaulan untuk merokok, maka semakin tinggi perilaku seseorang untuk merokok.  

References

Abror, R. (2014). Hubungan Factor Psikologis Lingkungan Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja SMP Negeri Di Kecamatan Percu Sei Tuan. Sumatera Utara.

Anggraeni, H. F., (2019). Hubungan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja AwalSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ? 15 Tahun Menurut Provinsi (Persen), 2018-2020.

George C. Homans, (2013). Perilaku Merokok. Jakarta: PT. Balai Pustaka

Juniarti, (2010). Pengantar Aministrasi Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Mayenti, F. (2019). Hubungan Lingkungan Pergaulan Dengan Perilaku Merokok Remaja. Al-Asalmiya Nursing: Journal of Nursing Sciences, 8(2), 62-69.

Muliyana, D. dan Thaha, I. L. M. (2016). ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Merokok Pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar’, Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin, 9(2), pp. 109–119.

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pratama, I. G. E., Triana, K. Y., & Martini, N. M. D. A. (2021). Interaksi antara Teman Sebaya Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Remaja Kelas Ix Di Smp Dawan Klungkung. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(2), 15160.

Riskesdas. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018.

Setiana A.D & Teuku T. (2017). Faktor Lingkungan Dan Hubungannya Dengan Perilaku Merokok Remaja Di Aceh Besar. JIM volume II no 3.

Sulistianingsi, A. (2010). Hubungan Lingkungan Pergaulan Dan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seks Bebas Pada Remaja.Universitas SebelaMaret: Surakarta.

Sulistianingsih, (2010). Lingkungan remaja modern. Rosdakarya: Bandung

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Maki, E. C., Mantjoro, E. M. ., & Asrifuddin, A. . (2023). HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 1192–1198. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.4134