ANALISIS DRUG RELATED PROBLEMS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT X MEDAN

Authors

  • Puan Ibni Afifah Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan, Indonesia
  • Syilvi Rinda Sari Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan, Indonesia
  • Minda Sari Lubis Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan, Indonesia
  • Rafita Yuniarti Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.35298

Keywords:

drug related problems, typhoid fever, penggunaan obat rasional, antibiotik

Abstract

Demam tifoid (tipes) adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat akut disebabkan oleh bakteri salmonella typhii. Berdasarkan data dari World Health Organization tahun 2019 terdapat 9 juta kasus demam tifoid setiap tahunnya, tingginya prevalensi kejadian demam tifoid serta dampak yang ditimbulkannya membawa akibat pada tingginya konsumsi obat. Kebutuhan antibiotik di rumah sakit yang meningkat tajam, hal ini memunculkan permasalahan pengobatan yaitu kejadian DRPs. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian Drug Related Problems terhadap kondisi pasien demam tifoid di Rumah Sakit X Medan. Jenis penelitian ini deskriptif non eksperimental dengan menggunakan desain penelitian yang bersifat cross sectional. Pengambilan data secara retrospektif melalui penelusuran rekam medik pasien demam tifoid di Rumah Sakit X Medan. Pada penelitian ini memakai beberapa pengujian meliputi karakteristik pasien, jenis antibiotik yang dipakai, penggunaan obat rasional (POR), dan DRPs pasien demam tifoid. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik pasien demam tifoid diperoleh sejumlah 200 pasien, untuk pemilihan antibiotik yang paling banyak dipakai golongan sefalosporin yaitu obat ceftriaxone sebanyak 867 obat, untuk POR yang kategori tepat diagnosa 189 dan tidak tepat diagnosa 11 pasien, untuk tepat indikasi penyakit 196 dan yang tidak tepat 4 pasien, hasil identifikasi DRPs yaitu terapi obat yang tidak perlu & tidak efektif (8,16%), terapi obat tambahan (38,78%), reaksi obat yang merugikan diantaranya efek samping obat (16,33%) dan interaksi obat (36,73%). Farmasis berkontribusi dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan manajemen terapi antibiotik pada pasien demam tifoid sehingga pengobatan menjadi optimal.

References

Afifah, N. R., & Pawenang, E. T. (2019). Kejadian Demam Tifoid pada Usia 15-44 Tahun. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(2), Article 2. https://doi.org/10.15294/higeia.v3i2.24387

Amarullah, A., Adzani, F., Sampurno, B., & Sa’adah, A. (2022). Edukasi Resistensi Antibiotik Kepada Masyarakat Di Desa Sedenganmijen Krian Sidoarjo. Journal of Community Service (JCS), 1(2), Article 2. https://doi.org/10.36932/ejcs.v1i2.87

Anggraini, W., Wiraningtias, N. B., Inayatilah, F. R., & Indrawijaya, Y. Y. A. (2020). Pengaruh pemberian edukasi terhadap tingkat pengetahuan pasien rawat jalan tentang penggunaan antibiotik Di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 6(1), Article 1.

Araújo, L. U., Santos, D. F., Bodevan, E. C., Cruz, H. L. da, Souza, J. de, & Silva-Barcellos, N. M. (2019). Patient safety in primary health care and polypharmacy: Cross-sectional survey among patients with chronic diseases. Revista Latino-Americana de Enfermagem, 27, e3217. https://doi.org/10.1590/1518-8345.3123.3217

Chakhtoura, M., Chamoun, N., Rahme, M., & Fuleihan, G. E.-H. (2020). Impact of vitamin D supplementation on falls and fractures—A critical appraisal of the quality of the evidence and an overview of the available guidelines. Bone, 131, 115112. https://doi.org/10.1016/j.bone.2019.115112

Farida, H., Herawati, H., Hapsari, M. M., Notoatmodjo, H., & Hardian, H. (2016). Penggunaan antibiotik secara bijak untuk mengurangi resistensi antibiotik, studi intervensi di bagian kesehatan anak RS Dr. Kariadi. Sari Pediatri, 10(1), 34–41.

Fauziah, N., Ahmad, I., & Ibrahim, A. (2014). Karakteristik dan Analisis Drug Related Problems (DRPS) Pasien Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Temindung Samarinda Kalimantan Timur. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 2(5), 252–258.

Franchi, C., Ludergnani, M., Merlino, L., Nobili, A., Fortino, I., Leoni, O., & Ardoino, I. (2022). Multiple Medication Adherence and Related Outcomes in Community-Dwelling Older People on Chronic Polypharmacy: A Retrospective Cohort Study on Administrative Claims Data. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(9), Article 9. https://doi.org/10.3390/ijerph19095692

Gunawan, S., Tjandra, O., & Halim, S. (2021). Edukasi mengenai penggunaan antibiotik yang rasional di lingkungan SMK Negeri 1 Tambelang Bekasi. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(1). https://www.academia.edu/download/91892566/7694.pdf

Handayani, D. S., Rusli, R., & Ibrahim, A. (2015). Analisis Karakteristik dan Kejadian Drug Related Problems pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Temindung Samarinda. Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(2), Article 2.

Hasyul, S. F. P., Nuari, D. A., Anggraini, S., Aditya, A., & Lisni, I. (2020). Analisis Drug-Related Problems Penggunaan Antibiotik Fluorokuinolon Di Salah Satu Puskesmas Kabupaten Garut. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 11(2), Article 2. https://doi.org/10.52434/jfb.v11i2.888

Husna, N., & Padmasari, S. (2021). Gambaran Drug Related Problems (DRPs) Terapi Farmakologi Pasien ISPA Pediatrik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Andalas, 10(2), 82–87.

Imara, F. (2020). Salmonella typhi bakteri penyebab demam tifoid. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 6(1), Article 1. https://doi.org/10.24252/psb.v6i1.14264

Khairunnisa, S., Hidayat, E. M., & Herardi, R. (2020). Hubungan Jumlah Leukosit dan Persentase Limfosit terhadap Tingkat Demam pada Pasien Anak dengan Demam Tifoid di RSUD Budhi Asih Tahun 2018 – Oktober 2019. Seminar Nasional Riset Kedokteran, 1(1), Article 1. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/view/434

Levani, Y., & Prastya, A. D. (2020). Demam Tifoid: Manifestasi Klinis, Pilihan Terapi Dan Pandangan Dalam Islam. Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran, 3(1), 10–16.

Manson, J. E., & Bassuk, S. S. (2018). Vitamin and Mineral Supplements: What Clinicians Need to Know. JAMA, 319(9), 859–860. https://doi.org/10.1001/jama.2017.21012

Megawati, A., & Erlifanti, E. (2017). Studi Deskriptif Penggunaan Antibiotik untuk Pengobatan Demam Tifoid pada Pasien Anak. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 5(2), Article 2. https://doi.org/10.31596/jcu.v1i5.148

Melarosa, P. R., Ernawati, D. K., & Mahendra, A. N. (2019). Pola Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Dengan Demam Tifoid Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2016-2017. E-Jurnal Medika, 8(1), 12–16.

Muntasir, Abdulkadir, W. S., Harun, A. I., Tenda, P. E., Makkasau.,M.Kes, D. N., M.Si, apt M., S. Si, M.Sc, apt R. Y. S., S. Si, M.Si, S. F., S. Far Apt, & Ec.Pol, T. M. W. S. P. A. M. H. (2022). Antibiotik Dan Resistensi Antibiotik. Rizmedia Pustaka Indonesia.

Murzalina, C. (2019). Pemeriksaan Laboratorium untuk Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan Cehadum, 1(3), Article 3.

Mustofa, F. L., Rafie, R., & Salsabilla, G. (2020). Karakteristik Pasien Demam Tifoid pada Anak dan Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), Article 2. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.372

Negara, K. (2014). Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar: Studi Kasus Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus. Jurnal ARSI (Administrasi Rumah Sakit Indonesia), 1(1). https://doi.org/10.7454/arsi.v1i1.2169

Nurmansyah, D., & Nurmaidah, N. (2020). Review: Patogenesis Dan Diagnosa Laboratorium Demam Tifoid. Klinikal Sains?: Jurnal Analis Kesehatan, 8(2), 51–61. https://doi.org/10.36341/klinikal_sains.v8i2.1409

Nuruzzaman, H., & Syahrul, F. (2016). Analisis risiko kejadian demam tifoid berdasarkan kebersihan diri dan kebiasaan jajan di rumah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), 74–86.

Pludowski, P., Holick, M. F., Grant, W. B., Konstantynowicz, J., Mascarenhas, M. R., Haq, A., Povoroznyuk, V., Balatska, N., Barbosa, A. P., Karonova, T., Rudenka, E., Misiorowski, W., Zakharova, I., Rudenka, A., ?ukaszkiewicz, J., Marcinowska-Suchowierska, E., ?aszcz, N., Abramowicz, P., Bhattoa, H. P., & Wimalawansa, S. J. (2018). Vitamin D supplementation guidelines. The Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology, 175, 125–135. https://doi.org/10.1016/j.jsbmb.2017.01.021

Pratama, E. B. (2018). Upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dengan demam tifoid. Journal of Pharmaceutical Science and Medical Reseaarch (PHARMED), 1(2), 5–9.

Prehamukti, A. A. (2018). Faktor Lingkungan dan Perilaku terhadap Kejadian Demam Tifoid. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4), Article 4. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.24275

Purba, I. E., Wandra, T., Nugrahini, N., Nawawi, S., & Kandun, N. (2016). Program pengendalian demam tifoid di Indonesia: Tantangan dan peluang. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 26(2), 99–108.

Rahmawati, R. R. (2020). Faktor Risiko Yang Memengaruhi Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Binakal Kabupaten Bondowoso. Medical Technology and Public Health Journal, 4(2). https://doi.org/10.33086/mtphj.v4i2.1689

Rampengan, N. H. (2016). Antibiotik terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada anak. Sari Pediatri, 14(5), 271–276.

Ratnasari, I. D. (2018). Analisis Drug Related Problems Penggunaan Antipsikotik Pada Penderita Schizophrenia Dewasa Di Rumah Sakit Jiwa X Surabaya. CALYPTRA, 7(1), Article 1.

Rumpuin, C. B. (2014). Analisis Drug Related Problem (DRP) Pada Penderita Rawat Inap Dengan Diagnosa Dm Tipe 2 Dengan Stroke Iskemik Di Rumah Sakit “X” Sidoarjo. CALYPTRA, 2(2), Article 2.

Stratton, R. J., & Elia, M. (2007). A review of reviews: A new look at the evidence for oral nutritional supplements in clinical practice. Clinical Nutrition Supplements, 2(1), 5–23. https://doi.org/10.1016/j.clnu.2007.04.004

Sucipta, A. (2015). Baku emas pemeriksaan laboratorium demam tifoid pada anak. Jurnal Skala Husada, 12(1), 22–26.

Ulfa, F., & Handayani, O. W. K. (2018). Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Pagiyanten. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), Article 2. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i2.17900

Ulley, J., Harrop, D., Ali, A., Alton, S., & Fowler Davis, S. (2019). Deprescribing interventions and their impact on medication adherence in community-dwelling older adults with polypharmacy: A systematic review. BMC Geriatrics, 19(1), 15. https://doi.org/10.1186/s12877-019-1031-4

Verliani, H., Hilmi, I. L., & Salman, S. (2022). Faktor Risiko Kejadian Demam Tifoid di Indonesia 2018–2022: Literature Review. JUKEJ?: Jurnal Kesehatan Jompa, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.57218/jkj.Vol1.Iss2.408

Womsiwor, I., Randy, T., Kanter, J. W., & Potalangi, N. O. (2023). Analisis Drug Related Problems (DRPS) Pada Pasien Hipertensi Geriatri Di Puskesmas Rurukan Tomohon. Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical), 6(1), 25–31.

Downloads

Published

2024-12-22

How to Cite

Afifah, P. I. ., Sari, S. R. ., Lubis, M. S. ., & Yuniarti, R. . (2024). ANALISIS DRUG RELATED PROBLEMS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN TYPHOID FEVER DI RUMAH SAKIT X MEDAN. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 6014–6024. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.35298